Proporsi Sumber Pendapatan Terhadap Pendapatan Total

39 Dari tabel diatas dapat dilihat pendapatan bersih rumah tangga pada strata I rata-rata sebesar Rp. 54.342.895,-, strata II sebesar Rp. 1.927.494,- dan pada strata III sebesar Rp. 214.286,- per tahun . R umah tangga responden yang berada pada strata I memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibanding dengan strata II dan III hal tersebut berkaitan dengan besarnya luasan penguasaan lahan. Sedangkan rata-rata pendapatan bersih rumah tangga peserta program PHBM adalah sebesar Rp. 18.828.225,- per tahun

6. Proporsi Sumber Pendapatan Terhadap Pendapatan Total

Proporsi pendapatan dalam kegiatan PHBM terhadap pendapatan total rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Kontribusi PHBM terhadap Pendapatan Total Strata Penguasaan lahan Ha Sumber pendapatan Usaha Tani PHBM Rpth Usaha Tani Non PHBM Rpth Lain-lain Rpth Total Rpth total Strata I 0,5 9.785.714 58.962.612 9.624.489 78.372.815 12,49 75,23 12,28 100 Strata II 0,25-0,5 2.240.235 318.235 1690588 4.249.058 52,72 7,49 39,79 100 Strata III 0,25 1.055.000 0 1.055.000 100 100 Rata-rata 4.360.316 19.760.282 3.771.692 27.892.291 15,63 70,85 13,52 100 Data pada Tabel 13 menunjukkan bahwa setiap rumah tangga peserta program PHBM mendapat hasil dari usaha tani PHBM nya rata-rata sebesar Rp. 4.360.316,- 15,63, dari usaha tani non PHBM sebesar Rp. 19.760.282,- 70,85 dan dari usaha lain-lain yang meliputi beternak, wiraswata, buruh dan lainnya sebesar Rp. 3.771.692,- 13.52. Pada strata I usaha tani PHBM menempati urutan kedua setelah Usaha tani non PHBM yaitu sebesar 12,49, untuk usaha tani non PHBM sebesar 75,23, dan yang terakhir adalah usaha lain-lain yaitu sebesar 12,28. Pada strata II usaha tani PHBM menempati urutan I dalam kontribusinya terhadap pendapatan total rumah tangga yaitu sebesar 52,72, kemudian usaha lain-lain menempati urutan kedua sebesar 39,79, dan terakhir adalah usaha tani non PHBM yaitu 40 sebesar 7,49. Untuk strata III usaha tani PHBM memberikan kontribusinya sebesar 100 terhadap total pendapatan rumah tangga petani. Secara keseluruhan usaha tani PHBM menempati urutan kedua setelah usaha tani non PHBM, tetapi kontribusinya, terutama untuk petani pada strata II dan III dirasa sangat besar sekali hal tersebut disebabkan keterbatasan penguasaan lahan yang dimiliki petani pada strata tersebut. Selain itu PHBM kopi pangalengan baru mencapai tahap panennya yang kedua sedangkan pada umumnya semakin bertambah umur kopi maka produksinya akan semakin meningkat hingga kopi tersebut mencapai usia optimal antara 7-9 tahun, sehingga usaha PHBM kopi nantinya dapat memberikan kontribusi yang besar bagi total pendapatan rumah tangga petani.

D. Kesejahteraan Rumah Tangga Petani

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAMPAK PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM) TERHADAP TINGKAT KESUBURAN LAHAN DAN PENDAPATAN PESANGGEM RKPH SEKAR BKPH NGANTANG KPH MALANG

1 5 2

Curahan Teuaga Kerja Pesanggem Kayu Putih dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Pesanggem di BKPH Sukun KPH Madiun

0 7 150

Kontribusi pendapatan penyadap getah pinus terhadap kebutuhan rumah tangga masyarakat sekitar hutan di RPH Gombeng, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 3 51

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Kemandirian masyarakat desa sekitar hutan dalam melakukan usaha agroforestri: studi kasus usaha agroforestri tanaman kopi di BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 12 453

Kontribusi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Hutan Lindung Terhadap Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Criwik BKPH Gunung Lasem KPH Kebonharjo

1 6 55

Persepsi, Motivasi, dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di RPH Dayeuhluhur BKPH Wanareja KPH Banyumas Barat

2 12 54

Kontribusi Phbm Terhadap Perubahan Luas Hutan Dan Pendapatan Rumah Tangga Di Kph Ngawi, Jawa Timur

1 9 57

AGRIBISNIS KOPI LUWAK ARABIKA ( Studi Kasus Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung ).

0 10 30

Implementasi Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di KPH Pasuruan BKPH Lawang Barat

1 1 4