Peningkatan Ketekunan atau Keajegan Pengamatan

52

BAB IV PERKEMBANGAN BATIK INDRAMAYU

A. Kabupaten Indramayu

Kabupaten Indramayu yang termasuk wilayah dari Propinsi Jawa Barat. Indramayu dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1950 secara geografisnya terletak pada 107º 52 - 108º 36 BT dan 6º15 - 6º40 LS dengan luas area 20.006,4 km². Batas daerah Indramayu sebagai berikut: Utara : Laut Jawa Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon Timur : Kabupaten Cirebon dan Laut Jawa Barat : Kabupaten Subang Kabupaten Indramayu terdiri dari 31 kecamatan. Luas wilayah Kabupaten Indramayu 204.011 Ha yang di dalamnya terdapat areal sawah seluas 118.513 Ha, area tambak dan kolam seluas 16.239 Ha, areal perkebunan seluas 6.058 Ha serta areal hutan seluas 34.307 Ha. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2. Keadaan ini berpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan cukup tinggi, maka di daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan air. Dengan panjang pantai 114 km yang membentang sepanjang Pantai Utara antara Cirebon – Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai merupakan kewenangan Kabupaten sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. Kabupaten Indramayu mempunyai ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut, dimana 98,70 berada pada ketinggian 0-3 meter di atas permukaan laut. Letak Kabupaten Indramayu yang membentang sepanjang pesisir pantai utara Pulau Jawa membuat suhu udara di Kabupaten ini cukup tinggi. Suhu harian di Kabupaten Indramayu berkisar antara 26ºC - 27ºC dengan suhu harian tertinggi 30 ºC dan terendah 18ºC. Curah hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm per tahun dengan jumlah hujan 75 hari. Gambar 6: Peta Kabupaten Indramayu Sumber: http:www.indramayukab.go.id

B. Sosio-Kultural Kabupaten Indramayu

Dalam hal sejarah Kabupaten Indramayu tidak terlepas dari suatu kebudayaan. Jika ditinjau dari segi pengaruh kebudayaan luar, ternyata Kabupaten Indramayu mengalami enam kali perubahan besar, menurut Supali Kasim 2013: 3 menjelaskan, …secara kronologis sebagai pengaruh 1 kebudayaan Hindu Budha yang datang dari anak benua India melalui Kerajaan Tarumanegara, Sunda Pajajaran dan Majapahit; 2 kebudayaan Islam yang datang dari jazirah Arab melalui peran Syekh Datuk Kahfi, Mbah Kuwu Sangkan, Sunan