kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Sugiyono, 2014: 99.
Hasil reduksi dari setiap deskripsi data dalam penyajian data akan diolah kemudian diambil kesimpulannya, melalui penafsiran atau menganalisis data,
kemudian melakukan verifikasi data atau pembuktian. Peneliti melakukan dalam kebenaran data-data yang dianalisis oleh peneliti agar hasil penelitian terjamin
keabsahannya. Dengan demikian diperoleh catatan yang sistematis dan bermakna untuk selanjutnya dibuat kesimpulan penuh dalam bab VI.
F. Keabsahan Data Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti. Namun perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung
pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya Sugiyono, 2014: 119.
Dalam penelitian ini uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif ialah meliputi,
1. Peningkatan Ketekunan atau Keajegan Pengamatan
“Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dalam proses analisis yang konstan atau
tentatif” Lexy J. Moleong, 2014: 329. Dalam hal ini peneliti meningkatakan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan.
Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis Sugiyono, 2014: 124. Ketekunan
pengamatan yang dimaksudkan ialah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari yang
kemudian memusatkan pada hal-hal tersebut secara rinci Lexy J. Moleong, 2014: 329. Dengan ketekunan pengamatan, maka peneliti dapat melakukan pengecekan
kembali data yang telah ditemukan dilapangan itu salah atau tidak. Kemudian peneliti dapat mendeskripsikan data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati di lapangan. Adapun langkah yang terkait dengan meningkatkan ketekunan pengamatan
adalah dengan cara membaca referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca
referensi-referensi tersebut maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar atau
dipercaya atau tidak.
2. Triangulasi
Lexy J. Moleong 2014: 321 menjelaskan bahwa, keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep keahlian validitas dan
keandalan realibilitas menurut versi „positivisme‟ dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri. Dalam sebuah uji
keabsahan data banyak macam-macam uji kredibilitas, salah satunya ialah triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong 2014: 330,