dibuat dengan tangan, sehingga kain batik ini memiliki ciri khas yang tidak sama persis bentuknya setiap kain. Semakin rumit corak dan warnanya, semakin mahal
harganya. Pengrajin yang membuat kain batik tulis ini merupakan pengrajin yang telaten, sabar dan teliti karena setiap titik dalam motif kain akan memberi
pengaruh pada hasil akhirnya. Kain batik tulis dahulu sering digunakan oleh raja dan para pembesar keraton serta bangsawan sebagai simbol kemewahan Herry
Lisbijanto, 2013: 10
b. Batik Cap
Batik cap adalah kain yang cara pembuatan corak dan motifnya menggunakan alat cap atau semacam stamp yang terbuat dari tembaga. Cap
tersebut menggantikan fungsi canting dalam membatik, dengan cap ini maka satu helai kain batik dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan tidak membutuhkan
waktu yang lama. Namun kain batik cap ini kurang mempunyai nilai seni, karena hasil dari proses ini terlihat sama persis setiap helai kainnya dan kurang menarik
bagi yang memahami batik. Batik cap ini biasanya diproduksi secara massal dengan harga yang lebih murah untuk memenuhi kebutuhan pasar luas Herry
Lisbijanto, 2013: 10. c. Batik AbstrakLukis
Batik lukis adalah kain batik yang proses pembuatannya dengan cara dilukis pada kain putih. Dalam melukis juga menggunakan bahan malam yang
kemudian diberi warna sesuai dengan kehendak seniman tersebut. Motif dan corak batik lukis ini tidak terpaku pada pakem motif yang ada tetapi sesuai dengan
keinginan pelukis tersebut. Batik lukis ini merupakan pengembangan motif diluar batik tulis dan batik cap Herry Lisbijanto, 2013:10.
Batik abstrak dibuat oleh penciptanya lebih bebas dalam pelaksanaannya, jadi tidak menurut aturan yang telah ada, tidak saja menggunakan canting namun
ada yang menggunakan kuas, palet atau lainnya. Dalam batik tuliscap coletan umumnya dibatasi oleh klowongan malam dengan maksud warna tidak merembes
kemana-mana. Tetapi dalam batik abstrak tidak ada batasan, jadi perembesan warna yang satu dengan yang lainnya menimbulkan efek warna baru tidak dibuat
sama karya satu dngan yang lainnya, tidak melayani pasaranbukan bahan pakai. Dalam proses pembuatan batik abstrak banyak ragamnya, namun dalam garis
bebasnya teknik pembuatannya bisa dibagi menjadi 3 cara, yaitu; teknik tutup, teknik lorot, teknik luntur, colet campuran warna Didik Riyanto, 1993: 33.
d. Batik Printing
Batik printing sebetulnya disini tidak ada proses batik, tidak menggunakan malam maupun canting. Proses yang digunakan adalah proses printingsablon
yang bermotifkan batik, jadi istilah yang tepat adalah printing batik atau tekstil yang bermotifkan batik. Printing atau sablon termasuk cetak tembus,
cetakannyapeneranya seperti berlubang, jadi bila ada tintazat warna diatasnya dan ditekan maka tinta tersebut akan mengalir di bawahnya, gambar sesuai
dengan lubang-lubang gambar gambar pada penerannya seperti pada stensil Didik Riyanto, 1993: 40.