berkembang sehingga dapat menembus batas-batas kedaerahan, menjadi identitas nasional, dan menjadi bagian dari budaya dunia Asti Musman dan Ambar, 2011:
5-6.
4. Kajian Pola
Pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tim Penyusun, 2002: 857 memiliki arti 1 gambar yang dipakai untuk contoh batik, 2 corak batik atau
tenun, 3 kertas yang dipakai sebagai contoh membuat baju dan sebagainnya. Pola dipergunakan untuk menyebut sebuah rancangan gambar suatu motif di atas
kertas yang akan diterapkan pada kain yang akan dibatik. Dalam arti yang lebih luas, pola untuk menggambarkan master desain suatu motif kain batik. Pola
iniakan diterapkan pada benda lain yang nantinya akan menjadi sebuah ornamen. Menurut Adi Kusrianto 2013: 5, ada struktur dasar pola batik yang dalam
motif batik klasik disusun berdasarkan ragam hias yang sudah baku, dimana susunannya terdiri dari tiga komponen; komponen utama, komponen pengisi dan
komponen isen-isen. Namun komponen isen-isen akan dijelaskan pada sub-bab selanjutnya.
1. Komponen utama atau motif utama, berupa ornamen-ornamen gambar bentuk tertentu yang merupakan unsur pokok. Ornamen ini sering kali dijadikan nama
motif batik ini Adi Kusrianto, 2013: 5. 2. Komponen pengisi atau motif pengisi, merupakan gambar-gambar yang dibuat
untuk mengisi bidang diantara motif utama. Bentuknya lebih kecil dan tidak
turut membentuk arti atau jiwa dari pola batik itu. Motif pengisi ini juga disebut ornamen selingan atau pelengkap Adi Kusrianto, 2013: 5.
5. Kajian Isen-Isen
Isen-isen gunanya untuk memperindah pola batik secara keseluruhan. Komponen ini bisa diletakkan untuk menghiasi motif utama maupun pengisi dan
juga untuk mengisi dan menghiasi bidang kosong antara motif-motif besar. Isen- isen umumnya merupakan titik, garis lurus, garis lurus, lingkaran-lingkaran kecil
dan sebagainya. Isen ini memiliki nama-nama tertentu sesuai bentuknya dan tidak jarang nama isen ini disertakan pada nama motif batik Adi Kusrianto, 2013: 5.
Jadi dapat disimpulkan bahwa isen-isen ialah ragam hias motif yang biasa digunakan sebagai pengisi ruang diantara ornamen atau ragam hias motif
utama. Umumnya hias isen-isen berbentuk kecil-kecil, berupa titik-titik, garis lengkung, garis lurus, lingkaran-lingkaran, hingga ke bentuk-bentuk bunga kecil.
Isen ini merupakan bagian dari pemanis dalam keseluruhan motif. Tanpa isen-isen gambar akan terasa kaku dan kurang menarik jika dilihat.