Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu” Lexy J. Moleong, 2014: 186. Tujuan wawancara ialah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia yaitu hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi Nasution, 2003: 73. Menurut Esterberg 2002 yang dikutip oleh Sugiyono 2014: 72, “Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu to pik tertentu”. Esterberg 2002 mengemukakan bahwa, wawancara ada tiga macam, yaitu: 1 Wawancara terstruktur, merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh; 2 Wawancara semiterstruktur, merupakan wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya; 3 Wawancara tak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Sugiyono, 2014: 73-74. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur dan tak terstruktur. Pada saat pengumpulan data utama, peneliti menggunakan wawancara terstruktur dengan menyiapkan instrumen wawancara dan alat perekam untuk merekam hasil wawancara tersebut. Apabila peneliti ingin mengumpulkan data lagi untuk memperoleh data pendukung, maka peneliti menggunakan wawancara tak terstruktur. Pada saat wawancara tak terstruktur ini peneliti tidak menyiapkan atau menggunakan pedoman wawancara. Panduan wawancara mendalam digunakan peneliti dalam melakukan wawancara dengan pimpinan industri batik, karyawan industri batik, budayawan, sejarawan, seniman serta tokoh masyarakat di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pedoman wawancara berisi catatan-catatan kecil yang berupa daftar pertanyaan dalam garis besar tentang materi yang akan diteliti. Untuk wawancara mendalam ini peneliti menggunakan alat bantu berupa perekam suara serta alat tulis.

3. Dokumentasi

Data dalam penelitian naturalistik tidak hanya diperoleh dari sumber manusia human resources melalui observasi dan wawancara, namun ada pula sumber dari non human resources diantaranya dokumen dan foto. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat dan dokumen resmi Nasution, 2003: 85. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari sesorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif Sugiyono, 2013: 240 . Dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu catatan tertulis ataupun gambar yang tersimpan tentang sesuatu yang telah terjadi. Panduan studi dokumentasi digunakan peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk memperkuat data observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data dan menjaring data dari dokumen-dokumen yang berupa foto-foto dan dokumen-