Gambar 1: Contoh Isen-isen dalam Batik
Sumber: S. Soetopo, 1983: 69-70
6. Kajian Estetika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Edisi 3 Tim Penyusun, 2007: 308, estetika ialah cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang
seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya. Pendapat laindari Pranjoto Setjoatmodjo 1988: 2, menyatakan bahwa:
Istilah estetika adalah studi filosofis tentang syarat-syarat dari seni Panofsky, sedangkan yang lain menganggapnya sebagai studi psikologis
terhadap gaya-gaya dalam seni Worringer. Suatu saat “estetika” ditempatkan dalam konteks pengetahuan ilmiah positif, lain kali
digolongkan sebagai ajaran tata nilai normatif. Oleh Sortais keindahan dipandang sebagai ciri-ciri obyektif dari tata bentuk sedangkan menurut T.
Lipps melihatnya dari subyektif dan cita rasa. Kepekaan terhadap seni dan keindahan. Dalam Diksi Rupa Mikke
Susanto, 2011: 124, kata estetika berarti: “1. indah; mengenai kindahan; tentang
apresiasi keindahan; 2 mempunyai penilaian terhadap keindahan indah; 3 hal yang terkait dengan keindahan dan rasa”. Kemudian Mikke Susanto melanjutkan,
kata estetik diserap dari kata bahasa Inggris, aesthetic dan berasal dari kata bahasa Yunani yakni aisthanomai, yang berarti hal yang ditangkap lewat inderawi dan
bermuara pada perasaan things perceived by the sense sebagai oposisi dari hal yang dipahami menggunakan akal thinks known by the mind. Kata
“aisthanomai” memiliki akar kata “aesthesis”, sepadan dengan kata perasaan atau persepsi. Istilah ini adalah cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang
seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya. A. A. M. Djelantik 1999:17 memaparkan, estetika memiliki unsur-unsur
yang menjadi dasar terhadap sesuatu bendakarya seni dianggap indah atau memiliki keindahan, diantaranya: wujud atau rupa appearance, bobot atau isi
content, substance, penampilan atau penyajian presentation. Namun dalam yang akan dijelaskan hanya bagian unsur wujud atau rupa saja dalam pembahasan
ini.
a. Wujud atau rupa appearance
Wujud adalah sesuatu yang nampak secara kongkrit maupun abstrak. Secara kongkrit berarti sesuatu tersebut dapat dilihat maupun didengar, sedangkan
secara abstrak menekankan pada sesuatu tersebut dapat dibayangkan dan tidak terlihat A. A. M. Djelantik, 1999: 19. Wujud terdiri dari bentuk form atau
unsur yang mendasar dan susunan atau struktur structure.