apresiasi keindahan; 2 mempunyai penilaian terhadap keindahan indah; 3 hal yang terkait dengan keindahan dan rasa”. Kemudian Mikke Susanto melanjutkan,
kata estetik diserap dari kata bahasa Inggris, aesthetic dan berasal dari kata bahasa Yunani yakni aisthanomai, yang berarti hal yang ditangkap lewat inderawi dan
bermuara pada perasaan things perceived by the sense sebagai oposisi dari hal yang dipahami menggunakan akal thinks known by the mind. Kata
“aisthanomai” memiliki akar kata “aesthesis”, sepadan dengan kata perasaan atau persepsi. Istilah ini adalah cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang
seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya. A. A. M. Djelantik 1999:17 memaparkan, estetika memiliki unsur-unsur
yang menjadi dasar terhadap sesuatu bendakarya seni dianggap indah atau memiliki keindahan, diantaranya: wujud atau rupa appearance, bobot atau isi
content, substance, penampilan atau penyajian presentation. Namun dalam yang akan dijelaskan hanya bagian unsur wujud atau rupa saja dalam pembahasan
ini.
a. Wujud atau rupa appearance
Wujud adalah sesuatu yang nampak secara kongkrit maupun abstrak. Secara kongkrit berarti sesuatu tersebut dapat dilihat maupun didengar, sedangkan
secara abstrak menekankan pada sesuatu tersebut dapat dibayangkan dan tidak terlihat A. A. M. Djelantik, 1999: 19. Wujud terdiri dari bentuk form atau
unsur yang mendasar dan susunan atau struktur structure.
1 Bentuk Bentuk yang paling sederhana adalah titik. Titik tersendiri tidak
mempunyai ukuran atau dimensi. Titik tersendiri belum memiliki arti tertentu. Kumpulan dari beberapa titik yang ditempatkan di area tertentu akan mempunyai
arti. Kalau titik-titik berkumpul dekat sekalidalam suatu lintasan titik itu akan membentuk garis. Beberapa garis bersama bisa membentuk bidang. Beberapa
bidang bersama bisa membentuk ruang A. A. M. Djelantik, 1999: 21.“Bentuk ialah bangun, wujud, dan rupanya ragamnya” Heri Purnomo, 2004: 14.
a Titik Titik tersendiri belum berarti dan baru mendapat arti setelah tersusun
penempatannya A. A. M. Djelantik, 1999: 21. Di dalam bahasa Indonesia, titik disebut juga noktah. Titik adalah salah satu unsur visual yang paling kecil
dibandingkan dengan unsur yang lain. Titik memiliki sifat yang lembut dan relatif, karenanya jika diletakkan pada bidang yang kecil akan terlihat besar.
Sebaliknya, jika titik ditempatkan pada bidang yang besar, maka akan terlihat kecil Heri Purnomo, 2004: 4. Jadi, titik adalah unsur visual yang paling kecil
yang memiliki sifat lembut dan relatif.
b Garis Garis sebagai bentuk mengandung arti lebih daripada titik karena dengan
bentuknya sendiri garis menimbulkan kesan tertentu pada pengamat. Garis yang kencang memberikan perasaan yang berbeda dari garis yang membelok atau
melengkung. Yang satu memberikan kesan yang kaku, keras, dan yang lain