37 artinya “pelari” dan
curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atlentik
pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seseorang
pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh
medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang
terlibat di dalamnya. Wina Sanjaya 2008: 3 berpendapat istilah kurikulum juga
digunakan dalam dunia pendidikan. Para ahli pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda tentang kurikulum. Namun demikian, dalam
penafsiran yang berbeda itu, ada juga kesamaannya. Kesamaan tersebut adalah, bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha
mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum memang diperuntukkan untuk anak didik, seperti
yang diungkapkan Murray Print 1993 yang mengungkapkan bahwa kurikulum meliputi:
1 Planned learning experiences;
2 Offered within an educational instituationprogram;
3 Represented as a document; and
4 Includes experiences resulting form implementing that document.
Print memandang
bahwa sebuah
kurikulum meliputi
perencanaan pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan
38 yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi
dokumen yang telah disusun. Kurikulum sesungguhnya memiliki tiga dimensi pengertian, yaitu kurikulum sebagai mata pelajaran,
kurikulum sebagai pengalaman belajar dan kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran. Pendapat Saylor Alexander dan
Lewis 1981 yang dikutip oleh Wina Sanjaya 2008: 4 yaitu kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan.
2. Fungsi Kurikulum dan Tujuan Pendidikan Nasional
McNeil 1990 berpendapat isi kurikulum memiliki empat fungsi yaitu a fungsi pendidikan umum
common and general education;
b suplementasi supplementation;
c eksplorasi exploration; dan d keahlian specialization.
a. Fungsi pendidikan umum common and general education yaitu
fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai
warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar kepada setiap peserta didik
agar mampu menginternalisasi nilai-nilai dalam kehidupan, memahami setiap hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat
dan makhluk sosial. Dengan demikian, fungsi kurikulum harus
39 diikuti oleh setiap peserta didik pada jenjang dan level atau jenis
pendidikan mana pun. b. Suplementasi
supplementation yaitu setiap peserta didik memiliki perbedaan baik dilihat dari perbedaan kemampuan, perbedaan
minat, maupun perbedaan bakat. Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap
peserta didik sesuai dengan perbedaan tersebut. Dengan demikian, setiap anak memiliki kesempatan untuk menambah kemampuan
dan wawasan yang lebih baik sesuai dengan minat dan bakatnya. Artinya, peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata
harus terlayani untuk mengembangkan kemampuan secara optimal; sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan di bawah
rata-rata juga harus terlayani sesuai dengan kemampuannya. c. Eksplorasi
exploration yaitu memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat
masing-masing peserta didik. Melalui fungsi ini peserta didik diharapkan dapat belajar sesuai dengan minat dan bakatnya,
sehingga memungkinkan mereka belajar tanpa adanya paksaan. Namun demikian, proses eksplorasi terhadap minat dan bakat
peserta didik bukan merupakan suatu perkara yang mudah dilakukan. Terkadang terdapat pemaksaan dari pihak luar,
misalnya para orang tua, yang sebenarnya anak tidak memiliki minat dan bakat terhadap bidang tertentu, mereka dipaksa untuk
40 memilihnya hanya karena alasan-alasan tertentu yang sebenarnya
tidak rasional. Oleh karenanya, para pengembang kurikulum harus dapat menggali rahasia keberbakatan anak yang kadang-kadang
tersembunyi. d. Keahlian
specialization yaitu kurikulum berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat dan bakat siswa. Dengan demikian,
kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian, misalnya perdagangan, pertanian, industri atau disiplin akademik.
Bidang-bidang semacam itu yang diberikan sebagai pilihan, yang pada akhirnya setiap peserta didik memiliki keterampilan-
keterampilan sesuai dengan bidang spesialisasinya. Untuk itu pengembangankurikulum juga melibatkan para spesialis untuk
menentukan kemampuan apa yang harus dimiliki setiap siswa sesuai dengan bidang keahliannya Wina Sanjaya, 2008: 12-13.
Secara makro pendidikan nasional bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang sifatnya otonom sehingga melakukan
inovasi dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang
positif dan memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh. Secara mikro pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika beradab dan berwawasan budaya bangsa Indonesia, memiliki nalar