Konsep Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

69

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebijakan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY dalam implementasi kurikulum 2013. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012: 13 mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran manusia secara individu maupun kelompok. Lexy J. Moleong, 2007:9-10 mengatakan penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu dengan pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Dengan pertimbangan, bahwa menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah jika berhadapan dengan kenyataan jamak, dan metode kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden, serta metode kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015. Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di jalan Cendana 9 Yogyakarta. Peneliti memilih dinas ini dikarenakan Dinas Pendidikan, 70 Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu penentu perumusan dalam suatu kebijakan pendidikan mengenai implementasi kurikulum 2013 di setiap kabupaten atau kota.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Bertindak sebagai subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Dikmenti, Kepala Seksi SMA, serta staf Seksi SMA yang mengetahui informasi mengenai kurikulum, terutama kurikulum 2013. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kebijakan Disdikpora dalam implementasi kurikulum 2013 pada tingkat SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya dalam hal perumusan kebijakan pendidikan yang dibuatnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini memakai teknik: 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Lexy J. Moleong, 2007: 186. Susan Stainback 1988 mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan 71 fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi Sugiyono, 2012: 72. Wawancara kualitatif merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dan informasi. Penggunaan metode ini didasarkan pada dua alasan. Pertama, wawancara yang dilakukan peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti, tetapi apa yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek penelitian. Kedua, apa yang ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa kini, dan juga masa mendatang M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, 2012: 176. Dapat disimpulkan jika manfaat wawancara dalam penelitian yaitu sebagai alat yang ampuh dalam menggali informasi mengenai suatu analisis kebijakan pendidikan mengenai kurikulum 2013 pada tingkat SMA di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga di Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara Sugiyono, 2012: 82. Dokumen dapat dipahami sebagai setiap catatan tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan maupun yang tidak dipersiapkan untuk suatu penelitian M. Djunaidi Ghony 72 dan Fauzan Almanshur, 2012: 199. Guba dan Lincoln 1981, mendefinisikan dokumen bahwa: Record adalah setiap pertanyaan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Dokumen yaitu setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik Lexy J. Moleong, 2007: 216-217. Dalam melakukan dokumentasi, peneliti dapat menggunakan alat untuk merekam, dan memperoleh dokumen terkait kurikulum 2013 seperti : Dokumen analisis KD bagi SMA pada Disdikpora DIY, surat-surat terkait kurikulum 2013, dan Permendikbud tentang kurikulum 2013. Domentasi ini dilakukan sebagai bentuk untuk memperkuat data yang diperoleh di lapangan mengenai analisis kebijakan pendidikan dinas mengenai implementasi kurikulum 2013 pada tingkat SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Adapun instrumen pendukung yang digunakan untuk mengungkapkan data dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. 1. Pedoman Wawancara Sebelum melaksanakan wawancara para peneliti menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman wawancara. Pedoman berisikan sejumlah pertanyaan yang meminta untuk dijawab oleh responden. Isi pertanyaan yang mencakup fakta, data, pengetahuan,