Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 a. Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013
50 pada tahun 2004. KBK atau
Competency Based Curriculum dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk
mengembangkan berbagai ranah pendidikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam seluruh jenjang dan jalur
pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah Mulyasa, 2014: 66.
Beberapa aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut.
1 Pengetahuan knowledge; yaitu kesadaran dalam bidang
kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan
pembelajaran terhadap
peserta didik
sesuai dengan
kebutuhannya. 2 Pemahaman
understanding; yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang guru yang
akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar
dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien. 3 Kemampuan
skill; yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan
belajar kepada peserta didik.
51 4 Nilai
value; yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
Misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain.
5 Sikap attitude; yaitu perasaan senang-tidak senang, suka-
tidak suka atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan
terhadap kenaikan upahgaji, dan sebagainya. 6 Minat
interest; yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari
atau melakukan sesuatu Mulyasa, 2014: 67-68. Terdapat lima karakteristik kurikulum berbasis kompetensi
yang teridentifikasi yaitu sebagai berikut. 1 Mendayagunakan Keseluruhan Sumber Belajar
Dalam kegiatan pembelajaran pendayagunaan sumber belajar secara optimal sangatlah penting, karena keefektifan
proses pembelajaran ditentukan pula oleh kemampuan peserta didik dalam mendayagunakan sumber-sumber belajar. Pada
umumnya terdapat dua cara mendayagunakan sumber belajar dalam pembelajaran di sekolah.
a Membawa sumber belajar ke dalam kelas. Dari aneka ragam macam dan bentuknya sumber-sumber belajar dapat