Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum 2013 a. Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013

63 untuk berkreasi dalam pembelajaran dengan pembelajaran siswa aktif student active learning. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang panjang karena menuntut keterlibatan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun keterlibatan emosional. Penambahan jam belajar juga memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan penilaian secara utuh dan menyeluruh, baik berkaitan dengan proses maupun hasil pembelajaran.

D. Penelitian yang Relevan

Dalam subbab ini akan diuraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan kurikulum dan dipandang relevan dengan penelitian analisis kebijakan pendidikan dalam implementasi kurikulum 2013 ini. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan dari berbagai penelitian terdahulu, maka penelitian ini diharapkan akan lebih tepat lagi dalam mengelola dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan. Adapun beberapa hasil penelitian tersebut antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Nugrahaeni Sukarno, Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Perubahan Kurikulum Kurikulum Periode 1994, 2004, 2006 dan 2013 di SMA Negeri 2 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Dalam penelitian ini dikemukakan bahwa implementasi kebijakan sekolah dalam perubahan kurikulum di SMA Negeri 2 Wates dari kurikulum 1994 sampai kurikulum 2013 secara umum berjalan lancar dan baik sesuai pedoman pelaksanaan yang berlaku. 64 Dalam pelaksanaan kurikulum pada waktu itu memang menimbulkan pro dan kontra yang dikarenakan belum tersosialisasi dengan baik dan mekanisme yang kurang baik. Meskipun demikian, pihak sekolah tetap melaksanakan dan sebagian besar warga sekolah menanggapinya dengan positif thingking. Diharapkan keberlangsungan kurikulum 2013 tidak terlalu singkat dan diproses dengan matang sehingga dapat dilihat hasil akhir dari kurikulum itu. Dalam menyikapi perkembangan kurikulum 2013, SMA Negeri 2 Wates memberikan pernyataan bahwa akan lebih menekankan pada kesiapan tenaga pendidik guru itu sendiri melalui berbagai sosialisasi dan melalui kuliah S2. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah hasil penelitian analisis kebijakan Disdikpora DIY dalam implementasi kurikulum 2013 lebih menunjukkan akan proses kebijakan dan perumusan kebijakan dengan menggunakkan 2 pendekatan yaitu man-power approach dan demand social approach. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Bangun Setia Budi 2014, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret pada tahun 2014 yang berjudul “Strategi Guru Dalam Menghadapi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Surakarta. Dalam penelitian ini mendapatkan mengenai: 1 Persoalan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013 adalah kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada guru serta belum adanya buku mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 sebagai sumber belajar, 2 Strategi