113 Siswa  yang  memiliki  kemandirian  belajar,  akan  memiliki  komitmen
yang  kuat  dalam  dirinya  sebagai  seorang  pelajar  sehingga  siswa  akan  lebih bertanggung  jawab  dalam  menyelesaikan  tugas-tugas  sekolah  dengan  baik,
memiliki  rasa  optimis  dan  kepercayaan  diri  untuk  dapat  menyelesaikan permasalahan-permasalahan belajar tanpa bergantung dengan orang lain serta
dalam mencapai keberhasilan studinya. Hal  tersebut  telah  mendukung  dengan  pendapat  Goleman  yang
menyebutkan  bahwa  keberhasilan  di  dalam  belajar  bukan  hanya  tergantung dari  tingginya  IQ  Intelligence  Quotient,  namun  terdapat  faktor  lain  yang
juga  ikut  berpengaruh  di  dalam  menentukan  keberhasilan.  Faktor  tersebut yaitu  faktor  kecerdasan  emosional  Emotional  Quotient.  Selain  itu,  hasil
penelitian    ini  telah  membuktikan  penelitian  terdahulu  bahwa  kecerdasan emosional memiliki kontribusi terhadap kemandirian belajar siswa.
Keseluruhan hasil penelitian ini, sekaligus telah membuktikan hipotesis yang  diajukan  oleh peneliti bahwa  ada  hubungan  positif antara kecerdasan
emosional  dengan  kemandirian  belajar  pada  siswa  kelas  XII  SMA  Negeri  1 Prambanan  Sleman.  Artinya  bahwa  semakin  tinggi  kecerdasan  emosional
yang dimiliki siswa maka semakin tinggi pula kemandirian belajar pada siswa tersebut  begitu  juga  sebaliknya,  semakin  rendah  kecerdasan  emosional  yang
dimiliki siswa maka semakin rendah pula kemandirian belajarnya.
114
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik mungkin, namun demikian memiliki keterbatasan antara lain:
1.  Pada  saat  pengambilan  data  juga  tampak  beberapa  siswa  yang  tidak sungguh-sungguh dalam mengisi pernyataan kuesioner.
2.  Adanya  pengaruh  sosial  dari  teman  di  sekelilingnya  pada  saat  pengisian kuesioner,  sehingga  ada  kemungkinan  jawaban  tersebut  tidak  sesuai
dengan kondisi objektif siswa tersebut.
115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  analisis,  diketahui  bahwa  nilai  F
hitung
sebesar  0,703 dengan  F
tabel
sebesar  0,195 yang
menunjukkan  bahwa  F
hitung
F
tabel
.  Nilai koefisien korelasi bertanda positif dan r
hitung
r
tabel
, dengan demikian hasil ini menunjukan bahwa
“terdapat hubungan positif antara Kecerdasan Emosional dengan Kemandirian Belajar pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Prambanan
Sleman ”. Hal ini berarti, semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, maka semakin tinggi pula kemandirian  belajar  pada  siswa  tersebut.  Begitu  juga  sebaliknya,  semakin
rendah  kecerdasan  emosional  yang  dimiliki  siswa  kelas  XII  SMA  Negeri  1 Prambanan  Sleman,  maka  semakin  rendah  pula  kemandirian  belajar  siswa
tersebut.  Hasil  tersebut  menunjukkan  bahwa  hipotesis  nol  Ho  ditolak sekaligus menerima hipotesis penelitian Ha.
Diketahui  pula  besarnya  sumbangan  efektif  SE  yang  diberikan variabel  kecerdasan  emosional  terhadap  variabel  kemandirian  belajar  pada
siswa  kelas  XII  SMA  Negeri  1  Prambanan  Sleman  sebesar  49,4.  Hasil tersebut  menunjukkan  bahwa  kecerdasan  emosional  merupakan  salah  satu
faktor  atau  bukan  satu-satunya  faktor  yang  mutlak  mempengaruhi kemandirian  belajar,  karena  sebesar  50,6  diberikan  oleh  variabel  lain  yang
tidak  diteliti  dalam  penelitian  ini.  Faktor-faktor  lain  tersebut  diantara  lain
116 yaitu  faktor  kecerdasan  yang  lain  misalnya  kecerdasan  intelektual,  jenis
kelamin,  iman  dan  takwa,  gen  atau  keturunan  orang  tua,  kematangan  usia, atau  faktor-faktor  yang  berasal  dari  luar  diri  individu  itu  sendiri  seperti
misalnya faktor lingkungan.
B. Saran
Penelitian  tentang  Hubungan  Kecerdasan  Emosional  dengan Kemandirian  Belajar  Pada  Siswa  Kelas  XII  SMA  Negeri  1  Prambanan
Sleman  mempunyai  beberapa  keterbatasan,  sehingga  peneliti  mengajukan
saran-saran antara lain:
1.  Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Bagi  Guru  Bimbingan  dan  Konseling  diharapkan  mampu
memberikan  layanan  sesuai  dengan  permasalahan  yang  dihadapi  oleh siswa,  kaitannya  dengan  permasalahan  kecerdasan  emosional  dan
kemandirian  belajar  siswa.    Untuk  permasalahan  terkait  kecerdasan emosional,  Guru  Bimbingan  dan  Konseling  dapat  memberilkan  layanan
melalui layanan bimbingan klasikal maupun layanan bimbingan kelompok dengan  materi  yang  berhubungan  dengan  kecerdasan  emosional  siswa,
misalnya seperti pengenalan emosi diri, dan dengan menyisipkan metode permainan  kelompok  dalam  pelayanan,  atau  pelatihan  seperti  ESQ  bagi
para  siswa-siswanya.  Untuk  permasalahan  terkait  kemandirian  belajar, Guru  Bimbingan  dan  Konseling  dapat  memberikan  layanan  bimbingan
117 belajar  atau  layanan  seperti  membuat  program  managemen  waktu  bagi
kegiatan siswa. 2.  Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk meneliti kemandirian belajar  siswa,  dapat  memperhatikan  faktor  lain  yang  mempengaruhi
kemandirian  belajar  siswa  dan  hasilnya  dapat  diuji  kembali,  serta pengembangan  subjek  penelitian.  Penelitian  selanjutnya  akan  lebih  baik
disarankan untuk  mempertimbangkan teori  yang dipakai  sebagai  alat ukur kecerdasan  emosional  dan  mengontrol  faktor-faktor  lain  yang  diduga
berpengaruh  terhadap  kemandirian  belajar  seperti  faktor  kecerdasan  yang lain  misalnya  kecerdasan  intelektual,  jenis  kelamin,  iman  dan  takwa,  gen
atau keturunan orang tua, kematangan usia, atau faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri seperti misalnya faktor lingkungan.
118
DAFTAR PUSTAKA
Abu  Ahmadi    Widodo  Suriyono.  2004.  Psikologi  Belajar.  Jakarta:  PT  Rineka Cipta
Al  Tridhonanto    Beranda  Agency.  2009.  Melejitkan  Kecerdasan  Emosi  EQ Buah Hati.  Jakarta: PT Alex Media Komputindo
Angeline  Hosana  Zefany  Tarigan.  2011.  Pengaruh  Status  Bekerja  Ibu  Terhadap Kemandirian  dan  Prestasi  Belajar  Remaja  Akhir.  Skripsi  Online.  Psikologi
Universitas Sumatra
Utara. Diakses
melalui http:repository.usu.ac.idhandle12345678922837
pada tanggal 10 April 2014 pukul 07.12 WIB
Ary Ginanjar Agustian. 2003. ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-ihsan. Jakarta: Arga
B.  Renita  Mulyaningtyas  dan  Yusup  Purnomo  Hadiyanto.  2006.  Bimbingan  dan Konseling SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga
_______.  2007.  Bimbingan  dan  Konseling  untuk  SMA  dan  MA  Kelas  XI.  Jakarta: Erlangga
Bayu  Kurniawan  dan  Anita  Zulkaida.  2013.  Kontribusi  Kecerdasan  Emosional Terhadap  Kemandirian  Mahasiswa  Perguruan  Tinggi  Kedinasan  X.  Jurnal
Psikologi. Vol
5. Diakses
dari http:ejournal.gunadarma.ac.idindex.phppesatarticleview949
pada  tanggal 07 Maret 2014 pukul 21.30 WIB
Chabib  Toha  HM.  1996.  Kapita  Selekta  Pendidikan  Islam.  Yogyakarta:  Pustaka Pelajar
Cooper  R    Sawaf.  A.  2000.  Kecerdasan  Emosi  dan  Kepemimpinan  dalam Organisasi.  Terjemahan  Alex  Tri  Kuntjono.  Jakarta:  PT  Gramedia  Pustaka
Utama Edwin Setiyawan. 2012. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik
Problem  Solving  dalam  Meningkatkan  Kemandirian  Belajar  Siswa  Kelas  XI IPA SMA Muhamadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran 20112012. Skripsi. FIP
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga