Skala Kecerdasan Emosional Instrumen Penelitian

81 Untuk butir-butir favorable, pilihan jawaban Sangat Sesuai bernilai 4, pilihan jawaban Sesuai bernilai 3, pilihan jawaban Tidak Sesuai bernilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai bernilai 1. Sedangkan untuk butir-butir unfavorable, pilihan jawaban Sangat Sesuai bernilai 1, pilihan jawaban Sesuai bernilai 2, pilihan jawaban Tidak Sesuai bernilai 3, dan Sangat Tidak Sesuai bernilai 4.

H. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument perlu dilakukan sebelum instrumen digunakan dalam pengumpulan data penenlitian. Hal ini penting dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Akurasi dan kecermatan data hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukurnya, sebagaimana yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto 2010: 211 bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid berarti memiliki validitas tinggi, juga sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah Suharsimi Arikunto, 2010: 211. Sugiyono 2009: 121 juga menambahkan bahwa hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat 82 ukur untuk menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin di ukur, sehingga instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 212 terdapat dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris dibagi menjadi dua yaitu validitas konstruk dan validitas isi. Validitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik pengujian validitas konstruk construct validity, yaitu setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli expert judgement. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Setelah pengujian konstruksi dari ahli, kemudian diuji cobakan dan dianalisis dengan analisis butir, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Teknik uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Corrected Item-Total Corelation dengan menggunakan fasilitas Computer Program SPSS For Windows Seri 16.0. Hasil korelasi dalam uji ini dapat dilihat pada output Item-Total Statistis pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Menurut Sugiyono 2009: 126 bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan ≥ 0,3 maka faktor tersebut memiliki construct yang kuat dan memiliki validitas yang baik. Sebaliknya apabila korelasi tiap faktor tersebut ≤ 0,30 maka butir instrument tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. 83

2. Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validasi instrument, selanjutnya yaitu melakukan uji coba reliabilitas. Syarat alat ukur yang baik adalah harus reliabel dan ajeg, sebagaimana Suharsimi Arikunto 2010: 221 yang menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan menggunakan instrumen yang sama dalam waktu dan kondisi yang berbeda, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono 2009: 173 bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali unuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur tentang kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dalam penelitin ini yaitu dengan Alpha Cronbach. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows seri 16,0. Saifuddin Azwar 2014: 126 menjelaskan bahwa reliabilitas instrumen telah dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal r xx‟ = 0,900, namun demikian, terkadang suatu koefisien yang tidak setinggi itu masih bisa digunakan bersama-sama dengan hasil ukur tes-tes lain dalam suatu perangkat pengukuran.