63
C. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kemandirian Belajar
Masa remaja merupakan salah satu fase dalam kehidupan manusia. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Masa ini merupakan fase kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu. Menurut Salzman dan Pikunas Syamsu Yusuf, 2000: 71 masa remaja
ditandai dengan 1 berkembangnya sikap dependen kepada orangtua kearah independen, 2 minat seksualitas, dan 3 kecenderungan untuk merenung atau
memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral. Memasuki masa remaja, seorang anak perlahan-lahan akan melepaskan
diri dari kebergantungannya pada orangtua atau orang disekitarnya dan belajar untuk mandiri. Mandiri atau sering disebut berdiri di atas kaki sendiri merupakan
kemampuan seseorang untuk tidak bergantung dengan orang lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Kemandirian dapat berkembang
dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui latihan yang dilakukan secara terus menerus dan dapat juga berupa pemberian tugas-tugas
tanpa bantuan yang sesuai dengan usia dan kemampuannya. Pada masa remaja, banyak hal yang dapat dilakukan sendiri tanpa harus
disuruh-suruh, termasuk dalam hal belajar. Kemandirian belajar merupakan aktivitas belajar yang di dorong oleh kemauaninisiatif sendiri, pilihan sendiri
dan bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya sendiri, serta berusaha menyelesaikan persoalan-persolaan yang berkaitan dengan belajar sesuai dengan
kemampuan dan kekuatan sendiri tanpa bergantung dengan orang lain.
64 Kemandirian belajar dapat memberikan pengaruh besar terhadap prestasi belajar
karena kaitannya dengan sikap dan perilaku yang positif dalam hal belajar. Anak yang memiliki sikap mandiri akan memiliki rasa ingin tahu dan tidak putus asa
ketika mendapatkan hambatan-hambatan dalam belajar. Kemandirian dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal berasal
dari dalam diri dan faktor eksternal berasal dari luar diri. Faktor internal meliputi kematangan usia, jenis kelamin, kekuatan iman dan takwa, serta
kecerdasan Chabib Toha HM, 1996: 124. Sumanto Tri Rahma Adi 2013: 17 menyebutkan bahwa manusia mempunyai dua kecerdasan yaitu rasional dan
emosional. Kedua pikiran pada umumnya bekerja saling melengkapi. Kedua kecerdasan mempuyai cara-cara yang berbeda dalam mencapai pemahaman
dalam mengarahkan kehidupan. Emosional memberikan masukan dan informasi pada proses pikiran rasional dan pikiran rasional akan memperbaiki atau
mungkin menolak masukan emosi tersebut. Goleman 2004 memberikan pemikiran lain bahwa faktor yang paling
dominan mempengaruhi keberhasilan kesuksesan individu dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tetapi oleh
faktor kemantapan emosional yang disebut kecerdasan emosional Emotional Intelligence. Kecerdasan emosional Emotional Intelligence mencakup
pengendalian diri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Individu yang memiliki kecerdasan emosional, akan memiliki
kontrol diri yang baik, rasa tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri
65 maupun terhadap orang lain, inisiatif, mampu mengurus dirinya sendiri, dan
mampu bertindak tanpa bantuan orang lain. Kemampuan-kemampuan tersebut di atas, akan mendukung munculnya kemandirian di dalam diri termasuk dalam hal
belajar. Kecerdasan emosional penting bagi siswa karena dapat menuntun dan
menumbuhkan kesadaran diri siswa terhadap tugas-tugasnya sebagai pelajar, mampu mengatur perasaannya sehingga tidak akan menggangu kegiatan belajar
di kelas, dapat mengelola emosi dirinya dengan orang lain sehingga dapat memperkecil kebergantungan dengan orang lain, memiliki sikap percaya diri dan
mampu memotivasi dirinya sendiri sehingga mampu menumbuhkan sikap mandiri di dalam belajarnya serta berusaha mencapai prestasi yang maksimal.
Berdasarkan pemaparan di atas bahwa siswa kelas XII SMA Negeri 1 Prambanan Sleman yang memiliki kecerdasan emosional akan mampu
menumbuhkan komitmen yang tinggi terhadap tugasnya sebagai pelajar, mampu menumbuhkan kesadaran dalam belajar mandiri sehingga siswa akan mampu
menjalankan tugas belajarnya tersebut dengan baik serta mencapai hasil belajar yang maksimal. Berkaitan dengan penjelasan tersebut hubungan antara
kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar dapat digambarkan dengan kerangka pikir yang dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.
66
Gambar 1.Kerangka Berfikir
Keterangan: X
: variabel bebas Y
: variabel terikat : hubungan
D. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bayu Kurniawan dan Anita Zulkaida 2013 yang berjudul “Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap
Kemandirian Mahasiswa Perguruan Ti nggi Kedinasan X” menunjukkan bahwa
adanya kontribusi kecerdasan emosional secara signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Perguruan Tinggi Kedinasan X. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki peranan yang cukup penting bagi kemandirian mahasiswa PTK X. Mahasiswa PTK X yang memiliki
kecerdasan emosional yang baik, mereka akan dapat mengenali dan mengontrol emosi diri sendiri, percaya akan kemampuan diri sendiri, dapat mengenali emosi
orang lain, melakukan komunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan orang lain. Kemampuan-kemampuan tersebut di atas, akan mendukung
timbulnya kemandirian yang baik dalam diri mahasiswa tersebut. Kecerdasan
Emosional X
Kemandirian
Belajar Y H
67 Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Yusuf Habibi 2009 yang berjudul
“Pengaruh Kecerdasan Emosional dengan Kemandirian Belajar Siswa Jurusan IPS Al-
Hidayah Wajak Malang” menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar siswa jurusan IPS Al-
Hidayah Wajak Malang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional sangat berpengaruh terhadap kemandirian belajar
seseorang, artinya semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi kemandirian belajar siswa.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Sumanto Tri Rahma Adi 2013, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, telah meneliti tentang
“Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Belajar Pada Siswa Kelas XI Jurusan Otomotif SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman. Hasil
penelitiannya menyimpulkan terdapat hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar pada siswa kelas XI jurusan otomotif SMK Muhammadiyah
1 Moyudan Sleman.Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki peran penting bagi siswa untuk membentuk komitmen siswa
terhadap tugasnya sebagai pelajar sehingga akan membentuk kesadaran dalam kemandirian belajar yang maksimal.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan dan dengan memperhatikan pembatasan masalah, maka hipotesis