Pengertian Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosional

13 kesadaran diri. Individu yang memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah pilot yang andal bagi kehidupan mereka, karena mempunyai kepekaan lebih tinggi akan perasaan mereka yang sesungguhnya atas pengambilan-pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi. 2 Mengelola emosi Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas. Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari perasan-perasan yang menekan. Individu yang mampu mengelola emosi dengan baik, akan mampu mengekspresikan emosinya dengan tepat serta mampu melepaskan diri dari perasaan-perasaan yang menekan seperti misalnya kemurungan, kesedihan, kecemasan. 3 Memotivasi diri sendiri Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang membangkitkan hasrat, menguasai diri, menahan diri terhadap kepuasan dan kecemasan. Keberhasilan dalam wilayah ini akan menjadikan seseorang cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan. Motivasi yang kuat akan membantu individu dalam bersikap inisiatif dan bertindak efektif, 14 membentuk komitmen yang kuat dalam diri, serta optimis untuk terus berprestasi. 4 Mengenali emosi orang lain Mengenali emosi orang lain berkaitan erat dengan empati. Empati merupakan kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional sebagai “keterampilan bergaul” dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain, sehingga individu akan lebih dapat memahami apa yang diharapkan orang lain terhadap dirinya. 5 Membina hubungan Seni membina hubungan, menuntut kecerdasan dan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. Hampir sama dengan pendapat Salovey di atas, Goleman 2001: 42-43 membagi kecakapan emosi memiliki menjadi dua bagian, yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan sosial dengan uraian sebagai berikut: 1 Kecakapan Pribadi Kecakapan pribadi merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola diri sendiri, terdiri dari: 15 a Kesadaran diri Kesadaran diri merupakan kemampuan mengetahui keadaan diri sendiri, kesukaan, kemampuan dan intuisi. Kemampuan kesadaran diri ini meliputi kesadaran emosi, penilaian diri, dan percaya diri. Kesadaran emosi merupakan kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan efeknya. Saat seseorang dapat mengenali emosi, selanjutnya akan membentuk penilaian terhadap diri sendiri, yaitu dengan mengetahui batas-batas kemampuan diri sendiri. Seseorang yang telah mampu melakukan penilaian terhadap diri sendiri, harus memiliki rasa percaya diri, yaitu memiliki keyakinan tentang harga diri dan kemampuan diri sendiri. b Pengaturan diri Pengaturan diri merupakan kemampuan mengelola kondisi, impuls dan sumberdaya diri sendiri. Pengaturan diri terdiri dari kendali diri, sifat dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptabilitas, dan inovasi. Kendali diri merupakan kemampuan dalam mengelola emosi dan dorongan-dorongan hati yang merusak. Sifat dapat dipercaya yaitu memelihara norma kejujuran dan integritas. Kewaspadaan yaitu bertanggung jawab atas perbuatan diri sendiri. Adaptabilitas yaitu keluwesan dalam menghadapi perubahan. Inovasi yaitu mudah menerima dan bersikap terbuka dan menerima gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru. 16 c Motivasi Motivasi merupakan kecenderungan emosi yang akan membawa atau memudahkan tujuan. Motivasi terdiri dari dorongan prestasi, komitmen, inisiatif, dan optimisme. Dorongan berprestasi yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik dalam mencapai keberhasilan. Komitmen yaitu menyesuaikan diri dengan keadaan suatu kelompok. Inisiatif yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan. Optimisme yaitu kegigihan dalam memperjuangkan tujuan meskipun menghadapi halangan atau kegagalan. 2 Kecakapan Sosial Kecakapan sosial merupakan kecakapan dalam mengahadapi suatu hubungan, terdiri dari: a Empati Empati merupakan kemampuan menyadari dan memahami perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain. Empati terdiri dari memahami orang lain, orientasi pelayanan, mengembangkan orang lain, mengatasi keragaman, kesadaran politis. Memahami orang lain yaitu memahami perasaan dan perspektif orang lain dan menunjukkan antusias terhadap kepentingan mereka. Orientasi pelayanan yaitu mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain. Mengembangkan orang lain yaitu mengembangkan kemampuan orang lain. Mengatasi keragaman yaitu bergaul atau