Telaah Penelitian Terdahulu Pengertian Produksi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Telaah Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Damayanti 2003 yang berjudul tentang pelaksanaan pengawasan mutu produk tepung terigu di perusahaan tepung dengan menggunakan analisis deskriptif menghasilkan kesimpulan bahwa dengan adanya pelaksanaan mutu produk dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dan nantinya akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Penelitian Sofianto 2004 melakukan penelitian tentang manajemen operasi dalam agroindustri udang dengan menggunakan analisis deskriptif, Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa fungsi dasar dalam kegiatan manajemen dan operasi berkaitan erat dan berjalan berurutan menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu untuk mencapai efektivitas dan efesiensi kerja. Penelitian Rohwanto 2006 membahas tentang penerapan Total Quality Control TQC pada PT. Candi Jaya Amerta dengan menggunakan analisis deskriptif, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan TQC dalam pelaksanaan proses produksi dapat menghasilkan produk krupuk yang berkualitas dan sesuai dengan standard produk yang ditetapkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan manajemen baik dalam persediaan bahan baku, pengawasan mutu bahan baku, maupun proses produksi mempunyai pengaruh terhadap mutu atau kualitas terhadap produk akhir yang dihasilkan. Pada penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini menggunakan analisis yang sama, yaitu analisis deskriptif. Sedangkan perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah objek penelitian dan tempat yang akan diteliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi.

2.2. Pengertian Produksi

Produksi yaitu suatu kegiatan yang menciptakan atau meningkatkan kegunaan suatu barang. Peningkatan atau penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan waktu, kegunaan bentuk atau gabungan dari beberapa kegunaan tersebut. Perusahaan-perusahaan saat ini cenderung menggabungkan beberapa kegunaan suatu barang sekaligus, baik kegunaan waktu, tempat, maupun kegunaan bentuk. Hal ini dilakukan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen berbeda-beda. Istilah produksi sering dipergunakan dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran atau output, baik berupa barang atau jasa. Render dan Heizer 2001 menjelaskan bahwa produksi adalah penciptaan barang dan jasa. Assauri 2003 berpendapat bahwa secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan input menjadi hasil keluaran output. Jadi dalam pengertian ini produksi mencakup setiap proses yang mengubah masukan input dan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran output, berupa barang dan jasa. Adapun faktor-faktor produksi adalah sebagai berikut : 1. Tanah landSDA Natural Resources Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling tinggi, hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah. Pentingnya faktor produksi tanah bukan hanya dilihat dari luas atau sempitnya lahan tetapi juga dilihat dari segi yang lain, misalnya : aspek kesuburan tanah, macam- macam penggunaan lahan, topografi, dan lain-lain. 2. Tenaga kerja manusia LabourSDM Human Resources Setiap usaha pertanian pasti memerlukan tenaga kerja. Oleh karena itu dalam analisa ketenagakerjaan di dalam pertanian, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. 3. Modal Capital Modal dalam usaha tani dapat diklasifikasikan sehingga bentuk kekayaan baik berupa uang atau barang yang digunakan untuk menghasilkan barang baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi. 4. Kecakapan tata laksana Managerial Skill Manajemen semakin penting kalau dikaitkan dengan efesien artinya walaupun faktor produksi tanah, pupuk, tenaga kerja dan lain-lain dirasa cukup tetapi jika tidak dikelola dengan baik maka produksi yang dihasilkan tidak akan optimal.

2.3. Manajemen ProduksiOperasi