Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan

15 Pelaksanaan Implementation Perencanaan yang matang dan keterlibatan orang lain selama proses perancanagn instruksi dapat meningkatkan pelaksanaan dan penerapan instruksi tersebut. Pelaksanaan seperti evaluasi formatif, dimulai pada awal proses desain instruksional. Perencanaan pelaksanaan lebih awal dapat membantu memastikan peluncuran program instruksional berjalan dengan lancar. 16 Manajemen Proyek Project Management Manajemen proyek sangat penting dilakukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Upaya yang dibutuhkan untuk proyek ditentukan oleh ruang lingkup manajemen proyek. 17 Pelayanan Pendukung Support Services Pelayanan pendukung yang dimaksud seperti staf tata usaha, kebijkan kepala sekolah, guru mitra dan tenaga – tenaga terkait lainnya. Selian itu anggaran atau dana, fasilitas, bahan, perlengkapan juga merupakan salah satu pelayanan pendukung yang dapat membantu berlangsungnya pengembangan.

2.2.1. Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH, materi ajar, instrumen penilaian, dan Lembar Kerja Siswa LKS yang akan dijelaskan sebagai berikut. 2.2.1.1. Silabus Salim dalam Majid 2009: 98 memaparkan bahwa istilah silabus didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi dan materi pembelajaran. silabus adalah seperangkat rancangan pembelajaran yang berisi sistematika pembelajaran, komponen-komponen rencana bahan ajar pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum yang dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan daerah setempat. Komponen silabus umumnya harus mencakup beberapa unsur diantaranya: tujuan pembelajaran, sasaran-sasaran mata pelajaran, keterampilan yang akan dikembangkan, urutan topik-topik yang akan diajarkan, aktivitas dan sumber- sumber belajar, dan juga berbagai teknik evaluasi yang digunakan. Komponen silabus yang lebih rinci juga dikemukakan oleh Rusman 2014:4, Rusman memaparkan bahwa silabus sebagai acuan pengembangan RPP, berisi uraian program yang mencantumkan : identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator penapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL, serta panduan penyusunan sesuai kurikulum. Pendekatan yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik. Silabus menjadi panduan yang digunakan dalam membuat RPP. Seperti yang tercantum dalam buku pedoman umum pengembangan silabus Depdiknas 2004: 45, secara umum langkah-langkah dalam pembuatan silabus yaitu: 1 penulisan identitas sekolah dan mata pelajaran; 2 perumusan standar kompetensi; 3 penentuan kompetensi dasar; 4 penentuan materi pokok dan uraiannya; 5 penentuan pengalaman belajar; 6 penentuan alokasi waktu; 7 penentuan sumber bahan. 2.2.1.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH Setelah menyusun silabus, langkah berikutnya adalah pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH merupakan bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran Fadillah, 2014: 143. Setiap guru pada semua satuan pendidikan berkewajiban untuk menyusun RPP seara lengkap dan sisematis agar pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berjalan seara interaktif, inspiratif, kreatif, dan menyenagkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH disusun setiap pertemuan. Skenario dalam pembelajaran dikembangkan dari rumusan tujuan pembelajaran yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH disusun secara sistematis sesuai dengan pendekatan yang digunakan oleh peneliti. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH terdiri dari berbagai komponen, yaitu: 1 identitas sekolah, 2 Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, 3 kompetensi dasar, 4 indikator, 5 tujuan pembelajaran, 6 media, alat, dan sumber belajar, 7 materi pelajaran, 8 pendekatan dan metode pembelajaran, 9 penilaian, dan 10 lampiran-lampiran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH dibuat sebanyak satu subtema, dalam satu subtema terdapat 6 pembelajaran. Pembelajaran dikelas bawah kelas I pada hari pertama hingga hari keempat memiliki alokasi watu 6x35 menit setiap harinya. Sedangkan pembelajaran pada hari kelima dan keenam memiliki alokasi waktu 4x35 menit setiap harinya. Setiap pembelajaran dibuat sesuai langkah-langkah yang mengaktifkan siswa sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH harus di sertai dengan pedoman penilaian dan LKS yang dapat digunakan untuk alat ukur ketercapaian materi. Kerangka Lembar Kerja Sisiwa LKS merupakan landasan atau yang akan digunakan dalam menyusun LKS tematik integratif sesuai dengan pendekatan saintifik sesuai Kurikulum SD 2013 yang lebih rinci. Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah Lembar Kerja Siswa LKS yang disusun sesuai acuan standar Kurikulum SD 2013. Lembar Kerja Siswa LKS berisi latihan soal yang sesuai kompetensi dan tujuan pembelajaran yang telah dirancang dalam RPPTH. Kegiatan pembelajaran dalam Lembar Kerja Siswa LKS di sisipi nilai pendidikan karakter seperti kejujuran, toleransi, tanggungjawab, dan sebagaianya serta karakter spiritual yang berhubungan antara pribadi siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa. Berikut ini peneliti akan menjabarkan mengenai Lembar Kerja Siswa LKS. Lembar Kerja Siswa LKS yang dikembangkan Peneliti berisi komponen- komponen yang disusun secra sistematis. LKS merupakan media belajar dan digunakan sebagai alat ukur ketercapaian materi. isi komponen Lembar Kerja Siswa LKS ini adalah: 1 pemetaan Kompetensi Dasar 1, 2, 3 dan 4 ; 2 mengenai ruang lingkup pembelajaran satu minggu; 3 pemetaan indikator mingguan. 4 pemetaan indikator harian; 5 keterangan pembelajaran pada hari ke berapa; 6 kolom identitas siswa seperti: nama, kelas, nomor; 7 tujuan pembelajaran yang sesuai dengan LKS; 8 alat dan bahan yang di gunakan sebagai pendukung dalam mengerjakan LKS; 9 petunjuk kegiatan yang dapat digunakan sebagai acuan siswa dalam mengerjakan LKS; 10 langkah-langkah kegiatan, dimana disitu berisi soal yang akan diujikan kepada peserta didik berguna untuk mengukur kemampuan atau pemahaman siswa selama belajar satu hari; 11 soal evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi pengetahuan siswa dalam aspek pengetahuan; 12 refleksi, hal ini berguna untuk merefleksikan kegiatan yang dilakukan peserta didik selama sehari. Ini juga dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran esok hari; 13 kegiatan bersama orangtua. Hal ini digunakan sebagai langkah untuk mengetahui peran orangtua dalam mendukung anak dalam memperoleh pendidikan. Pedoman penilaian ini berisi instrumen penelitian setiap muatan pelajaran. Penilaian berdasar pada Kompetensi Inti 1 sampai Kompetensi Inti 4 pada setiap muatan pelajaran. Setiap jenis penilaian berisi indikator, teknik penilaian, instrumen, tugas, rubrik penilaian, dan pedoman penskoran sesuai dengan rubrik berdasarkan indikator pencapaian. Penilaian terhadap peserta didik terdapat empat aspek yang meliputi penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan, sikap sosial, dan penilaian sikap spiritual. Penilaian kognitif pengetahuan menilai kemampuan siswa dalam akademik peserta didik. Penilaian keterampilan, berisi penilaian tentang keterampilan yang terkait dengan performance dan kerja siswa sehingga sebagian besar berupa produk-produk yang dihasilkan. Penilaian sikap terdiri dari sikap individu-sosial dan penilaian sikap spiritual. Penilaian sikap dilakukan dengan melihat karakter siswa atau sikap siswa dengan sesama dan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Daftar pustaka berisikan kajian pustaka yang digunakan peneliti dalam menyusun Lembar Kerja Siswa LKS. Daftar pustaka ini memuat urutan buku- buku yang peneliti gunakan dalam pembuatan seperangkat pembelajaran yang disusun berdasarkan urutan abjad dari A – Z nama depan dari pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan tidak hanya buku akan tetapi berasal dari teks, artikel, skripsi, dan sumber lain yang mendukung. 2.3.Penelitian yang Relevan Pengembangan perangkat pembelajaran, merupakan hal yang sedang banyak dibicarakan pada sistem pendidikan dalam semua jenjang. Berikut ini tiga penelitian yang relevan yang sesuai dengan pengembangan bahan ajar. Pertama , penelitian pengembangan yang berjudul “Analisis Komponen- Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013” oleh Deden Cahya Kusuma 2013. Penelitian ini menyatakan bahwa fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun komponen-komponen pengembangan kurikulum meliputi : komponen tujuan, komponen isi, komponen metode, dan komponen evaluasi, dimana komponen-komponen ini saling berkaitan satu sama lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum menduduki tempat yang paling penting dalam rangka menunjang operasi pembelajaran. Kedua, penelitian yang be rjudul “Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah” oleh Rezti Fauziah, dkk 2013. Penelitian ini memaparkan bahwa implementasi kurikulum baru implementasi kurikulum 2013 sangat menonjolkan pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memerlukan riset implementasi di kelas. Hasil penelitian menujukkan dampak positif terhadap peningkatan hard dan soft skill siswa. Ketiga, Yunus Abidin 2012 juga melakukan penelitian yang berjudul “Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Berorientasi Pendidikan Karakter”. Penelitian Yunus Abidin ini memaparkan bahwa penilaian otentik merupakan saluran yang paling penting, sebab penilaian otentik dapat digunakan untuk mencakup pemilihan bahan ajar dan model pembelajaran. menurut Abidin, penilaian otentik memadukan pembelajaran melalui pengreasian aktivitas belajar yang dilakukan siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Abidin, menunjukkan bahwa penilaian otentik berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan membaca pemahaman, dan karakter siswa. Ketiga penelitian tersebut relevan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian pertama membahas tentang komponen-komponen pengembangan kurikulum meliputi : komponen tujuan, komponen isi, komponen metode, dan komponen evaluasi, dimana komponen-komponen ini saling berkaitan satu sama lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum menduduki tempat yang paling penting dalam rangka menunjang operasi pembelajaran. Berdasarkan penelitian pertama, peneliti ingin membuat seperangkat perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 dengan komponen-komponen yang lengkap. Penelitian kedua berkaitan dengan implementasi kurikulum baru implementasi kurikulum 2013 yang sangat menonjolkan pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memerlukan riset implementasi di kelas. Hasil penelitian menujukkan dampak positif terhadap peningkatan hard dan soft skill siswa. Berdasarkan penelitian yang kedua peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPPTH, materi ajar, intrumen penilaian, dan LKS. Sasaran yang dituju adalah pembelajaran di kelas satu 1 Sekolah Dasar . Penelitian ketiga yang membahas tentang penilaian otentik yang digunakan untuk mencakup pemilihan bahan ajar dan model pembelajaran. menurut Abidin, penilaian otentik memadukan pembelajaran melalui pengreasian aktivitas belajar yang dilakukan siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Abidin, menunjukkan bahwa penilaian otentik berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan membaca pemahaman, dan karakter siswa. Jika dalam penelitian sebelumnya penilaian otentik digunakan untuk menilai kemampuan membaca dan karakter siswa saja, maka peneliti akan mengembangkan penelitian tersebut dengan membuat seperangkat penilaian otentik untuk pembelajaran pada subtema hewan disekitarku, yang mengacu pada kurikulum 2013. Berdasarkan ketiga penelitian di atas, maka peneliti akan membuat pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas 1 pada subtema hewan disekitarku, dengan menekankan pada pendidikan karakter dan penilaian otentik. Pendidikan karakter merupakan ciri khas dari kurikulum 2013, begitu juga dengan penilaian otentik. Penilaian otentik digunakan untuk menilai setiap detail kegiatan siswa. Salah satu kelebihan dari penelitian ini adalah pembuatan perangkat pembelajaran khususnya pada subtema Hewan di Sekitarku untuk kelas I yang mengacu pada kurikulum 2013. Selama ini belum banyak penelitian yang berfokus pada kelas I, khususnya yang membuat perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran ini, nantinya akan dijadikan ruang lingkup penelitian. Produk yang dihasilkan berupa RPPTH mengacu kurikulum SD 2013, materi ajar, instrumen penilaian dan LKS. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp yang telah dimodifikasi

2.4. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian pada subbab sebelumnya, maka disusun kerangka berfikir tentang pengembangan perangkat pembelajaran subtema hewan disekitarku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa sekolah dasar kelas 1. Kurikulum 2013 adalah kurikulum penyempurna dari KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang diusahakan oleh pemerintah untuk mempersiapkan