41
BAB 3 Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau sering disebut dengan Research Development RD.
RD merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dengan cara menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2013: 402.
Penelitian R D umumnya akan menghasilkan sebuah desain produk untuk di uji cobakan. Prosedur pengembangan menurut Borg dan Gall yang
mencakup 10 langkah pengembangan yaitu : 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6
ujicoba produk, 7 revisi produk, 8uji coba pemakaian, 9 revisi produk, 10 produksi masal.
. Berikut peneliti akan menjelaskan kesepuluh prosedur penelitian tersebut kedalam sebuah bagan lengkap dengan penjabarannya.
3.1. Bagan Langkah-langkah Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Borg dan Gall Sugiyono, 2013: 406.
Potensi dan Masalah
Desain Produk
Pengumpulan Data
Validasi Desain
Revisi Produk
Uji Coba Pemakaian
Uji Coba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk lanjutan
Produksi Masal
1. Potensi dan masalah
Penelitian Research and Development berangkat dari adanya potensi dan masalah yang ada di lapangan. Potensi merupakan segala sesuatu yang memiliki
nilai tambah. Sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Sehingga potensi adanya masalah dapat
diatasi dalam penelitian RD dengan cara melakukan penelitian sehingga menemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. 2.
Pengumpulan data Dari penelitian yang menunjukkan adanya potensi masalah dilapangan,
maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi faktual yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut. 3.
Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research Development
bermacam-macam, sesuai dengan bidang pengembangannya. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian RD diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk dalam bidang
pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, perangkat pembelajaran, buku ajar, modul, dll.
Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan adalah berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan
dilapangan. Dalam penelitian ini akan menghasilkan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran di sekolah.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai secara rasional
keefektifan, kelebihan serta kekurangan rancangan produk. Dikatakan secara rasional, karena validasi yang dilakukan berdasarkan pemikiran rasional dari sang
validator. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang
dirancang tersebut. Selain itu, validasi desain juga dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi dimulai, sebelumnya peneliti mempresentasikan proses
penelitian hingga ditemukannya desain beserta keunggulannya. 5.
Revisi desain Desain produk, yang telah divalidasi melalui diskusi dengan para pakar
dan para ahli lainnya, akan dapat ditemukan kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya diperbaiki dengan cara revisi desain oleh peneliti, sesuai dengan kritik
dan saran dari tim pakar dan para ahli. Revisi desain dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari desain produk yang telah dibuat peneliti.
6. Uji coba produk
Setelah divalidasi dan direvisi, desain produk dalam bidang pendidikan seperti metode mengajar baru dapat langsung diuji coba dengan cara
mensimulasikan. Tujuan dari uji coba produk adalah untuk mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih efektif dan efisien
dibandingkan metode mengajar yang lama.
7. Revisi produk
Setelah melalui tahap uji coba, desain produk yang peneliti buat diketahui kelemahannya saat digunakan dilapangan. Kelemahan ini dapat di minimalisir
dengan cara revisi produk dengan mengutamakan keefisienan produk. 8.
Uji coba pemakaian Uji coba pemakaian, dimaksudkan untuk menguji apakah suatu produk
pendidikan layak dan memiliki keunggulan dalam tataran praktik. Dalam uji coba pemakaian kali ini, tujuannya bukan lagi menyempurnakan produk, karena produk
diasumsikan sudah sempurna. Pengujian produk akhir, diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas. Dalam pengujian produk akhir, sebaiknya
digunakan kelompok kontrol. 9.
Revisi produk lanjutan Revisi produk lanjutan dilakukan, apabila dalam pemakaian dalam lingkup
lembaga pendidikan yang lebih luas ditemukan kekurangan atau kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya peneliti sebagai pembuat produk selalu
melakukan evaluasi kinerja produk. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah
didapatkan suatu
produk yang
tingkat efektivitasnya
dapat dipertanggungjawabkan.
10. Produksi masal.
Apabila produk yang berupa metode mengajar baru telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk berupa metode mengajar baru
dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.
Mengingat waktu penelitian, dan banyaknya langkah yang ada, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian hanya sampai pada langkah ke 5, yaitu
revisi desain. Pada akhirnya penelitian ini akan menghasilkan sebuah desain produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH
yang sesuai dengan kurikulum 2013, subtema 2 hewan disekitarku, untuk kelas 1 sekolah dasar. Selain itu, Borg and Gall 1983: 792 memperbolehkan untuk
membatasi penelitian dalam skala kecil dengan membatasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan, yaitu menjadi 5 langkah.
3.2 Prosedur Pengembangan.