tidak menyukainya.
2. Kepatuhan
Mematuhi terutama untuk mendapatkan penghargaan atau menghindari hukuman, bertindak sesuai dengan perintah atau
petunjuk langsung. Sebagai contoh misalnya pengendara motor menggunakan helm hanya karena takut kena razia polisi lalu lintas.
3. Penerimaan
Meyakini apa yang diperintahkan oleh kelompok untuk dilakukan karena kita mengetahui kebenarannya. Contoh nyata
misalnya seseorang bergabung dengan kelompok untuk berolahraga karena ia telah mendapatkan informasi bahwa olahraga
dapat memberikan kesehatan dan ia menerimanya sebagai suatu kebenaran.
6. Konformitas di kalangan Remaja
Menurut Erickson Santrock, 2003:340 remaja adalah masa krisis identitas atau masalah identitas ego. Identitas diri yang dicari remaja
berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya. Menurut Rumini Siti Sundari 2004:53, remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak
ke dewasa dan mengalami berbagai perkembangan disemua aspek. Konformitas pada remaja dapat dilihat dari perilaku para remaja
yang harus mengikuti standar budaya kawula muda bila ingin diterima oleh kelompok sebayanya dan mempelajari standar perilaku serta nilai-
nilai yang nantinya harus diubah sebelum mereka diterima oleh
kelompoknya. Misalnya gaya pakaian, dan tata rambut Hurlock, 1990:206. Menurut Sears 2004:253 kebanyakan remaja dianggap
bebas memilih baju dan gaya rambutnya, tetapi remaja lebih suka mengenakan baju seperti orang lain dalam kelompok sosial mereka, dan
karena mengikuti tren terbaru dari teman-teman kelompok. Berdasarkan beberapa teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
remaja merupakan masa yang rentan terhadap pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Pada masa remaja, seorang individu
terdorong untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dari hal-hal yang remaja temukan dalam pergaulannya terlebih dari teman sebayanya
yang cenderung berperilaku mengarah pada perilaku konformitas.
7. Karakteristik Remaja yang Memiliki Perilaku Konformitas
Remaja yang memiliki perilaku konformitas memiliki karakteristik yang dilihat dari aspek-aspek konformitas menurut Sears dkk 2004:85.
Karakteristik-karakteristik tersebut dapat dilihat dari: a.
Adanya kekompakan yang dibangun bersama karena rasa suka terhadap anggota kelompok dan dengan harapan mendapatkan
manfaat dari keanggotaanya dalam kelompok tersebut, misalnya individu menjadi terkenal di sekolah maupun di luar sekolah
setelah bergabung dengan kelompoknya. b.
Perilaku individu yang selalu menyamakan pendapatnya serta selalu membenarkan pendapat kelompok walaupun bertentangan
dengan nilai yang dianutnya demi membesarkan dan diterima