Remaja sebagai Periode yang Penting Remaja sebagai Periode Peralihan

anggota kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk diterima oleh kelompok semakin besar. 2 Nilai Baru dalam Memilih Teman Remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai yang sama, yang dapat mengerti dan dapat membuatnya merasa aman serta dengan teman yang ia dapat mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat ia bicarakan dengan guru atau orang tuanya. 3 Nilai Baru dalam Memilih pemimpin Remaja merasa bahwa pemimpin merupakan orang yang akan mewakili mereka dalam masyarakat, mereka menginginkan pemimpin yang berkemampuan tinggi yang akan dikagumi dan dihormati oleh orang lain. Remaja mengharapkan pemimpin mempunyai sifat-sifat tertentu. Ada beberapa kriteria untuk menjadi seorang pemimpin dalam kelompok. Pertama, pemimpin harus mempunyai kesehatan yang baik sehingga bersemangat untuk melakukan sesuatu. Kedua, remaja yang memperhatikan penampilan akan mengharapkan seorang pemimpin yang menarik, rapi, dan memiliki tingkat intelegensi diatas rata-rata dan perestasi akademik yang baik. Ketiga, pada umumnya pemimpin dalam berbagai kegiatan sosial remaja berasal dari keluarga yang status ekonominya lebih tinggi.

b. Perubahan Fisik

Perubahan fisik sangat terlihat jelas selama masa remaja. Hormon- hormon baru diproduksi oleh kelenjar endokrin. Seiring dengan itu, berlangsung pula pertumbuhan yang pesat pada tubuh untuk mencapai proporsi seperti orang dewasa. Seorang individu mulai terlihat berbeda, dan sebagai konsekuensinya dari hormon yang baru.

c. Perubahan Emosional

Akibat langsung dari perubahan fisik dan hormonal adalah perubahan dalam aspek emosional remaja. Hormonal menyebabkan perubahan seksual yang mendorong perasaan-perasaan baru. Keseimbangan hormonal yang baru menyebabkan individu merasakan hal-hal yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Ditambah lagi pengaruh-pengaruh sosial yang juga senantiasa berubah, seperti tekanan dari teman sebaya dan media massa.

d. Perubahan Kognitif

Semua perubahan fisik yang membawa dampak perubahan emosional akan ditambah oleh perubahan kognitif. Remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik yang kongkrit dari apa yang ada, remaja mulai mulai mampu berhadapan dengan aspek-aspek yang abstrak dari realitas. Kemampuan berpikir yang baru ini membuat individu semakin berpikir dewasa.

Dokumen yang terkait

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

Kontribusi layanan bimbingan dan konseling dalam membina disiplin belajar siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 59 Jakarta

0 16 172

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Aplikasi pembelajaran geografi kelas XII berbasis platform android studi kasus pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Puragabaya Bandung

0 9 112

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9