emosi yang merupakan ciri masa remaja. Semakin tidak realistik cita- citanya semakin ia menjadi marah. Remaja akan sakit hati dan kecewa
apabila orang lain mengecewakannya atau bila ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya.
3. Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Sulaeman 1995: 14, masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan kanak-kanak menuju masa dewasa.
Remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri. Dalam proses pencaharian ini ada tugas perkembangan yang harus dilewati. Tugas
perkembangan merupakan tugas-tugas yang muncul pada setiap periode perkembangan individu selama hidupnya.
Keberhasilan menyelesaikan tugas perkembangan dalam periode perkembangan akan membantu individu dalam menyelesaikan tugas
perkembangan pada periode perkembangan selanjutnya. Sebaliknya, kegagalan dalam mencapai tugas perkembangan pada periode
perkembangan tertentu akan menghambat terselesainya tugas perkembangan selanjutnya. Adapun remaja ditandai dengan beberapa
tugas perkembangan yang dialami oleh remaja, yaitu: a.
Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman sebaya, baik dengan teman-teman sejenis maupun dengan jenis kelamin
lain. Artinya para remaja memandang gadis-gadis sebagai wanita dan laki-laki sebagai laki-laki, menjadi manusia dewasa diantara orang-
orang dewasa. Mereka dapat bekerja sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama, dapat menahan dan mengendalikan perasaan-perasaan pribadi dan belajar memimpin orang lain tanpa
mendominasi. b.
Menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masing- masing, artinya mempelajari dan menerima peranan masing-masing
sesuai dengan norma-norma dan ketentuan-ketentuan dalam masyarakat.
c. Menerima perubahan fisik, merasa bangga atau memiliki toleransi
terhadap kondisi fisiknya, serta dapat menggunakan dan memelihara badannya secara efektif.
d. Mencapai kematangan emosional dari orang tua atau orang dewasa
lainny. Tidak bersikap kekanak-kanakan lagi. Misalnya selalu terikat pada orang tuanya. Membebaskan diri dari ketergantungan dengan
orang tua. e.
Mencapai kematangan ekonomi. Ia merasa sanggup untuk hidup berdasarkan usaha sendiri. Ini terutama sangat penting bagi anak
laki-laki. f.
Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan. Artinya belajar memilih satu jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya.
g. Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup berumah tangga.
Mengembangkan sikap positif terhadap keluarga dan memiliki anak. Bagi wanita hal ini harus dilengkapi dengan pengetahuan dan
keterampilan mengurus rumah tangga dan merawat anak.