116
Tahap eksplorasi ini memungkinkan pewawancara dan terwawancara untuk menentukan secara bersama tujuan
dan sasaran pertolongan dan dengan demikian dapat mengarahkan hubungan pertolongan. Keterampilan dalam
rangka relationship-building pada rangorang per orang merupakan keterampilan dasar yang dapat digunakan dalam
berbagai situasi dan berbagai orang.
Tahap kedua adalah tahap proses pertolongan atau tahap
tengah, yang
terdiri dari
kegiatan-kegiatan: perencanaan strategis, implementasi dan evaluasi, yang
selanjutnya mengarah pada terminasi dan tidak lanjut tahap akhir wawancara. Pada tahap ini keberhasilan suatu proses
sangat tergantung pada bagaimana komunikasi yang efektif dibangun dalam suatu hubungan pertolongan yang positif
pada tahap pertama.
D. MODEL KONSELING RELASIONAL
Sebagian besar buku-buku mengenai konseling didasarkan pada model client-centered, hubungan pertolongan pemecahan
masalah yang aksi dan perubahan perilakunya dapat dihasilkan oleh kedua hal berikut:
1. Eksplorasi dan memahami perasaan, pemikiran, dan tindakan-tindakan klien; atau
2. Pemahaman anggota masyarakatdan memutuskan untuk memodifikasi variabel lingkungan dan sistem
ang saling berhubungan.
Strategi kognitif, afektif atau perilaku digunakan secara terpisah
atau secara
bersamaan simultan
ketika
117
pewawancara dan terwawancara telah menentukan secara tepat mengenai kebutuhan dan waktunya. Berbagai strategi
pertolongan dapat dipakai secara kombinasi.
Terdapat beberapa asumsi berkenan dengan hubungan konseling pertolongan, antara lain:
1. Manusia bertanggungjawab untuk dan mampu membuat keputusannya sendiri.
2. Manusia dikendalikan oleh kondisi tertentu oleh lingkungannya, tetapi mereka mampu mengarahkan
kehidupannya secara lebih relistis. Mereka memiliki kebebasan
untuk memilih,
bahkan walupun
seandainya pilihannya
dibatasi oleh
variabel lingkungan
atau pembawaan
biologis atau
kecenderungan kepribadian tertentu. 3. Perilaku mengarah pada maksud dan tujuan tertentu.
Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, dari kebutuhan fisiologis hingga kebutuhan
aktualisasi diri yang lebih abstrak kebutuhan psikologis, sosiologis dan estetis.
4. Manusia ingin merasa senang akan dirinya dan selanjutnya membutuhkan kofirmasi positif mengenai
harga dirinya dari orang lain. 5. Manusia mampu mempelajari perilaku baru dan
bukan mempelajari perilaku yang ada, dan mereka adalah subjek terhadap lingkungan dan konsekuensi
internal dari
perilakunya, yang
selanjutnya memberikan penguatan.
6. Permasalahan pribadi manusia muncul dari usaha yang tidak terselesaikan konflik yang tidak beres
118
yang melekat di masa lalu berkenaan dengan kajadian dan hubungan tertentu, sebagian besar permasalahan
tersebut dapat diatasi dengan memusatkan perhatian disini dan saat ini – pada pilihan saat ini dari
seseorang. Permasalahan juga muncul diseabkan oleh ketidaksesuaian antara persepsi internal dan eksternal
di saat sekarang --- yaitu yang menimbulkan jurang antara pengalaman aktual seseorang dan gambaran
akan pengalamannya.
7. Banyak permasalahan yang dialami oleh manusia saat ini merupakan masalah kemasyarakatan atau sistem
daripada persoalan interpersonal atau intrapersonal. Manusia mampu mempelajari akibat dari pilihan dan
perubahan yang berasal dari dalam atau luar sistem.
Beberapa implikasi penting dari cara konseling hubungan pertolongan bagi para caseworker adalah sebagai berikut:
1. Mengenali dengan baik keterampilan komunikasi sebagai inti dari hubungan manusia yang efektif.
2. Memberi kesempatan
bahwa keterampilan
berkomunikasi dapat
dipelajari untuk
semua caseworker
pada semua seting dan jenis pertolongan kemanusiaan.
3. Menyediakan ruang
yang serbagua
dan nyamanfleskibel sehingga para tenaga pengembangan
masyarakat dapat mempelajri berbagai strategi penanganan yang lebih efektif jika relasi pertolongan
berhasil dikembangkan dan dimantapkan.
119
4. Memodifikasi dan
mempersatukan berbagai
pendekatan dan strategi yang telah ada. 5. Tersedia
beragam keahlian
dan keleluasaan
fleksibilitas yang diperlukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan penduduk yang beragam.
6. Bersedia menghadapi dengan perasaan, pemikiran dan perilaku dalam jangka pendek, yang secara praktis
berkenaan dengan kehidupan orang yang akan dibantu.
7. Fokus pada aspek positif daripada aspek negatif dari kehidupan orang yang ditolong yaitu, pada aspek
itulah orang dapat berubah daripada yang sulit dikendalikan.
8. Membantu anggota masyarakat untuk secara aktif memikirkan tanggungjawab dan keputusan bagi
dirinya sendiri.
E. DIMENSI HUBUNGAN RELASI PERTOLONGAN