DIMENSI HUBUNGAN RELASI PERTOLONGAN

119 4. Memodifikasi dan mempersatukan berbagai pendekatan dan strategi yang telah ada. 5. Tersedia beragam keahlian dan keleluasaan fleksibilitas yang diperlukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan penduduk yang beragam. 6. Bersedia menghadapi dengan perasaan, pemikiran dan perilaku dalam jangka pendek, yang secara praktis berkenaan dengan kehidupan orang yang akan dibantu. 7. Fokus pada aspek positif daripada aspek negatif dari kehidupan orang yang ditolong yaitu, pada aspek itulah orang dapat berubah daripada yang sulit dikendalikan. 8. Membantu anggota masyarakat untuk secara aktif memikirkan tanggungjawab dan keputusan bagi dirinya sendiri.

E. DIMENSI HUBUNGAN RELASI PERTOLONGAN

Terdapat tiga dimensi relasi hubungan terintegrasi yang perlu diperhatikan, antara lain: tahapan, keterampilan dan isyu persoalan permasalahan. Dimensi yang pertama adalah dimensi tahap-tahap kegiatan, yaitu: 1. Tahap hubungan pertolongan membangun persahabatan, kpercayaan, kejujuran, empati: Permulaan Identifikasi dan klarifikasi permasalahan yang muncul Penataan kontrak hubungan pertolongan Eksplorasi permasalahan yang intensif 120 Tujuan dan sasaran hubungan pertolongan 2. Tahap strategi Memperoleh kejelasan tujuan dan sasaran hubungan pertolongan secara bersama Perencanaan strategi Menggunakan strategi Evaluasi strategi Terminasi Follow-up. Dimensi kedua adalah dimensi keterampilan berkomunikasi communication skill yang terdiri dari: 1. Keterampilan mendengarkan pesan-pesan verbal; yaitu yang menjelaskan dan mendasari pemikiran dan isi perasaan pernyataan klien. 2. Menerima pesan-pesan nonverbal , yaitu yang disampaikan melalui bahasa tubuh, tekanan suara, ekspresi wajah, dan isyarat lainnya yang melengkapi pesan verbal, dan 3. Menanggapi pesan-pesan nonverbal dan verbal; yaitu reaksi tanggapan segera, jelas, konkrit dan empatik terhadap pesan verbal dan nonverbal. Dimensi ketiga adalah isyu-isyu yang berkaitan dengan : 1. topik pemikiran dan 2. nilai-nilai yang melintasi kedua dimensi terdahulu. Isyu ini tidak hanya terkait dengan bagaimana seseorang berhubungan dengan lainnya dan lingkungannya, tetapi juga 121 berhubungan dengan persoalan-persoalan ras, jenis kelamin, usia dan kekayaan. Lebih jauh lagi, daa dimensi ini termasuk juga persolaan etika, pelatihan, praktik profesional, demikian juga dengan nilai-nilai dan sikap klien. 122 123 6 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM KONSELING Untuk berkomunikasi efektif para pekerja sosial, baik yang bekerja pada level mikro terutama, berparktik pada level makro tenaga pengembangan masyarakat harus menggunakan keterampilan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan pesan-pesan verbal berisikan kognitif dan afektif, menerima pesan-pesan nonverbal berisikan afektif dan perilaku, dan menanggapi secara verbal dan nonverbal kedua jenis pesan tersebut. Penguasaan keterampilan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal merupakan hal penting dan utama dalam menunjang pekerja sosial melakukan praktik pertolongan sesama manusia. Dalam bagian berikut secara khusus akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan pesan non verbal dan verbal.

A. MENERIMA PESAN-PESAN NONVERBAL