160
kehilangannya dan tertekan. Dia nampaknya perlu beberapa pemecahan terhadap perasaan akan dirinya
dan perkawinannya.
P---1. Merujuknya ke ahli diet untuk memperoleh bimbingan diet.
2. Konseling dukungan dengan Ny. S secara perseorangan untuk mengungkapkan perasaannya
dan dan mengembangkan metode alternatif menghadapi masalah perasaannya.
3. Konseling bersama dengan Ny. dan Tn. Sandi untuk meningkatkan komunikasi perkawinannya.
4. Merujuknya pada sebuah organisasi kelompok diet , tetepi hanya jika Ny. S menginginkannya.
5. Pokok pembicaraan harus yang mendukung dan tidak menilai dalam hubungnnya dengan Ny. Sandi
dan dalam bereaksi dengan kegemukannya. Dia harus,
tentunya, memperhatikan
kenyataan dampaknya secara medis mengenai berat dan
kesehatannya, tetapi ejekan dan peringatan keras terhadap usaha penurunan berat nadannya akan
membuat perasaannya tidak menentu dan makin memperkuat ketergantungannya pada makanan
makin menjadi.
C. KESIMPULAN
Salah satu kelemahan yang sangat mendasar dari para tenaga pengembangan masyarakat adalah kemampuan
‘bahkan keinginan’ unutk mendokumentasikan data dalam bentuk tulisan. Pencatatan dalam pekerjaan sosial pada
menyimpan data dalam bentuk tulisan dengan cara-cara
161
tertentu sehingga memudahkan dalam proses pertolongan kemanusiaan.
Dengan demikian bentuk atau jenis-jenis pencatatan menjadi begitu bermanfaat dallam kemajuan pertolongan
kemanusiaan. Terdapatnya
data atau
catatan dapat
dipergunakan untuk evaluasi kemajuan suatu kasus tertentu atau sebagai bahan rujukan bagi pengalihan kasus tertentu
kepada lembaga atau badan sosial lainnya.
Kemampuan membuat catatan secara tertulis dengan demikian merupakan salah satu keahlian penting yang harus
dikuasai oleh seorang tenaga pengembangan masyarakat, selain keahlian dalam bahasa verbal dan non verbal lainnya.
162
163
9 NEGOSIASI
Seringkali pekerja sosial dihadapkan berbagai situasi yang mendorong mereka melakukan melakukan upaya
penawaran terhadap berbagai sumber yang dibutuhkan dalam memenuhi kesejahteraan sosial para kliennya. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan tersebut maka pekerja sosial harus menemui sejumlah orang penting yang menentukan
ketersediaan sumber-sumber kesejahteraan sosial tersebut. Oleh karena itu pengetahuan dan pemahaman para pekerjaan
akan karakteristik dalam bernegosiasi. Berikut ini akan dikemukakan karakteristik dari situasi negosiasi atau
bargaining
A. Karakteristik Situasi Negosiasi atau Bargaining
Kita melakukan tawar-menawar ketika: 1. Terdapat suatu konflik kepentingan antara dua atau lebih
kelompok orang; yaitu apa yang orang inginkan belum tentu orang lain perlukan.
2. Tidak terdapat keterpaduan atau seperangkat aturan yang mantap atau prosedur penyelesaian suatu konflik, atau
sekelompok orang yang bekerja diluar aturan dan prosedur untuk mengatasi sendiri konflik.
164
3. Sekelompok orang, paling tidak pada saat tertentu, berupaya memperoleh kesepakatan daripada bertarung
secara terbuka, salah satu pihak menyerah, memutuskan hubungan secara permanen, atau melakukan perdebatan
untuk memperoleh kewenangan mengatasi konflik.
Mari kita lihat lebih dekat kepada beberapa bentuk yang membedakan tersebut dari situasi tersebut di atas.
B. Konflik