1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka meningkatkan kesadaran akan nilai
terkait dengan apa yang dipelajari. Panelitian payung ini menggunakan dua model pembelajaran yang digunakan, yaitu pembelajaran berbasis masalah dan
pembelajaran kooperatif learning. Diantara dua model pembelajaran yang digunakan saya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang akan
kami gunakan untuk pengajaran kesadaran akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV.
Pkn adalah program pendidikan yang berlandaskan nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya Bangsa Indonsia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para siswa,
baik sebagai individu, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai umat manusia makluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Kewarganegaraan membawa
peserta didik untuk memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban; dan memiliki warga negara yang memiliki daya saing; berdisiplin,
berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila, Kardiyat 5:2007.
2
Pendidikan kewarganegaraan berbasis nilai, dimaknai sebagai model pendidikan yang berdimensi nilai nilai agama, nilai budaya, nilai pendidikan, dan
nilai kebangsaan nasionalisme, moral dan norma, yang menjadikan seseorang mampu memperjelas dan menentukan sikap terhadap kehidupan beriman dan
berbudaya, pembentukan jati diri, warga negara yang bertanggung jawab, dan menjadi totalitas suatu bangsa yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
sebagai manusia seutuhnya, Ine dan Markun, 2010:15. Globalisasi merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah. Untuk menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan keterbukaan dan persaingan yang semakin ketat, dituntut kesiapan sumber
daya manusia yang memiliki kemampuan bela negara. Kerena itu seluruh warga negara perlu diberi kemampuan tersebut melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
Ini berarti bahwa setiap warga Negara perlu memahami dan mengimpletasikan nilai perjuangan nasional di samping ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian
demi kelangsungan perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan menegakan kedaulatan NKRI.
Pendidikan globalisasi di Sekolah Dasar mengajarkan bagaimana cara untuk bersikap menghadapi pengaruh globalisasi. Pendidikan ini membuka siswa
terhadap pengaruh positif dan negatif globalisasi. Pendidikan globalisasi diharapkan dapat menjadi filter bagi siswa agar warga negara Indonesia tidak
menyimpang dari budaya Indonesia. Globalisasi banyak berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Kemajuan teknologi yang sangat pesat banyak memberi
kemudahan bagi manusia. Alat komunikasi dan alat trasportasi yang cangih memanjakan manusia dalam melakukan aktivitas. Namun dengan adanya
3
globalisasi sering kali banyak manusia yang menyalahgunakanya. Hendaknya sebagai bangsa Indonesia yang berlandaskan atas Pancasila kita harus tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Pendidik sebaiknya menekankan pada pendidikan Nilai yang nantinya akan di realisasikan oleh siswa dalam kehidupan
bermasyarakat maupun bernegara. Menurut Slameto 2010:2, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan akibat belajar dapat mudah terjadi
pada anak dengan aktifitas yang dialami anak sendiri, tetapi dalam realita masih banyak guru yang mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan,
mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Seperti pemngamatan yang telah peneliti lakukan terhadap pembelajaran PKn di kelas IV SDN Pakem 4 yang
menyimpulkan bahwa anak sangat pasif dalam pembelajaran, terlihat dari tidak ada anak yang mau bertanya tentang materi yang dapat dimengerti, kegiatan
pembelajaran yang banyak dilakukan dengan mencatat dan materi serta ceramah.Guru yang progresif berani mencoba metode-metode baru, yang dapat
membantu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, seefisien dan
efektif munkin. Metode pembelajaran yang menarik bagi siswa akan menumbuhkan minat belajar. Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan sesuatu yang dibutuhkan agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Apabila
siswa memiliki minat dalam hal tertentu, khususnya dalam pelajaran maka tanpa diperintah siswa akan memperhatikan guru ketika pembelajaran berlangsung dan
4
berusaha menggali lebih dalam lagi sesuatu yang diminatinya. Siswa yang memiliki minat dalam belajar tentunya akan lebih menyerap apa yang
dipelajarinya. Berhubungan dengan masalah yang telah peneliti temukan bahwa
pembelajaran PKn di kelas IV SDN Pakem 4 masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa menjadi pasif, banyak anak yang tidak memperhatikan,
berbicara sendiri bahkan mengantuk ketika pembelajaran. Masalah lain yang ditemui yaitu kebiasaan siswa yang sering mengonsumsi makanan cepat saji
ketika istirahat serta menggunakan alat komunikasi di sekolah tidak secara efektif. Dengan penelitian ini peneliti akan mencari pengaruh antara minat dan kesadaran
akan Nilai Globalisasi, maka peneliti akan mencoba menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran PKn pada materi globalisasi.
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa dalam memecahkan masalah sehingga siswa dapat
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut. Melalui metode tersebut diharapkan siswa dapat menyadari nilai globalisasi dan dapat
mengamalkan pada kehidupan mereka dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara.
5
B. Batasan Masalah