52
Kelas Kontrol
Eksperimen No
Responden Pretest
Posttest Kenaikan
Pretest Posttest
Kenaikan
24 3.50
3.53 0.03
3.07 3.63
0.57
25 3.23
2.70 -0.53
2.73 3.50
0.77
26 1.57
3.27 1.70
1.83 3.93
2.10
27 2.67
3.40 0.73
3.60 4.30
0.70
28 3.03
2.80 -0.23
2.77 4.60
1.83
29 3.70
3.37 -0.33
3.53 4.23
0.70
30 3.67
3.33 -0.33
3.00 4.13
1.13
31 1.97
2.87 0.90
Total 90.23
89.67 -0.57
88.37 110.03
21.67
Rata-rata 2.97
2.98 0.01
2.95 3.67
0.72
Dari tabel skor perbandingan aspek minat antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menyatakan bahwa pada kelompok kontrol kenaikan rata-
rata pretest ke posttest yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam pembelajaran menunjukan peningkatan sebesar 0,01. Pada kelompok
eksperimen menyatakan kenaikan rata-rata pretest ke posttest sebesar 0,72. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan model PBM mempunyai peningkatan yang lebih
tinggi dari pada kelas yang menggunkan metode ceramah dan tanya jawab.
c. Perbandingan Posttest Aspek Minat
Langkah ketiga dilakukan untuk melihat ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest dari kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik yang digunakan dalam uji perbandingan pada aspek minat adalah statistik parametik
independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95 karena data pretest
53
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki distribusi normal dengan harga sig.2-tailed0,05. Analisis yang digunakan menggunakan
hipotesis statistik sebagai berikut: H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan
model PBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat. H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan model
PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat. Dengan kriteria sebagai berikut:
1 Jika harga sig.2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok
postes kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat.
2 Jika harga sig.2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttestkelompok kontrol dan
kelompok posttest kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan model PBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadapminat.
Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model PBM berpengaruh atau tidak secara signifikan terhadap minat. Hasil
analisis perbandingan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak dalam menarik kesimpulan
54
yang berkaitan dengan hipotesis sehingga mengetahui apakah hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.
Hasil analisis statistik perbandingan postes kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 17. Perbandingan Skor Posttest Aspek Minat
Hasil Postes Signifikansi
Keterangan Kelompk kontrol dan kelompok eksperimen
0,000 Berbeda
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa hasil analisis statistik signifikansi data harga sig.2-tailed 0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka Hnull
ditolak dengan kata lain mengafirmasi hipotesis bahwa model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat dibandingkan dengan kelompok kontrol.
d. Uji Besar Pengaruh Model PBM terhadap Minat