20
Menurut Sroufe,dkk dalam Atkinson, 1999 remaja yang ambivalent dan avoidant attached cenderung mudah marah, ragu-ragu
dalam bertindak, menarik diri dari pergaulan, bermusuhan, agresif dan kompetensi sosialnya sangat kurang. Remaja securely attached jarang
menangis atau marah, cenderung menjadi pemimpin dalam pergaulan dan aktif berinisiatif.
Hazan dan Shaver 1987 mengemukakan orang dengan gaya kelekatan aman securely attached akan memperlihatkan ciri individu
yang bersahabat dan memiliki rasa percaya diri. Individu dengan gaya kelekatan menghindar avoidant attached mempunyai ciri individu yang
skeptis, mudah curiga, mudah berubah pendirian dan sukar terbuka. Mereka tidak nyaman dalam keintiman, tidak dapat mengekspresikan
diri, kurang hangat, dan kurang terbuka. Sedangkan individu dengan gaya kelekatan cemas ambivalent attached menunjukkan individu yang
kurang pengertian, tidak percaya diri, merasa tidak berharga, mudah berubah-ubah pendapat, tidak asertif, dan kurang berani menjalin
hubungan. Jadi, gaya kelekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
a. Gaya kelekatan aman securely attached Remaja dengan gaya kelekatan aman securely attached akan
memperlihatkan ciri individu yang bersahabat, memiliki rasa percaya diri, jarang menangis atau marah, cenderung menjadi
pemimpin dalam pergaulan dan aktif berinisiatif.
21
b. Gaya kelekatan menghindar avoidant attached Remaja dengan gaya kelekatan menghindar avoidant attached
mempunyai ciri individu yang skeptis, mudah curiga, mudah berubah pendirian, sukar terbuka, tidak dapat mengekspresikan
diri dan kurang hangat. c. Gaya kelekatan cemas ambivalent attached
Remaja dengan gaya kelekatan cemas ambivalent attached akan menunjukkan individu yang kurang pengertian, tidak
percaya diri, merasa tidak berharga, mudah berubah-ubah pendapat, tidak asertif dan kurang berani menjalin hubungan,
4. Manfaat Kelekatan
Santrock 2003 menyebutkan beberapa manfaat kelekatan, yaitu : a. Kelekatan pada masa remaja dapat memfasilitasi kecakapan dan
kesejahteraan sosial yang dicerminkan dalam beberapa ciri seperti, harga diri penyesuaian emosi, dan kesehatan fisik.
b. Membantu remaja menunjukkan kesejahteraan emosi yang lebih baik
c. Membantu remaja untuk memiliki harga diri yang lebih tinggi d. Sebagai fungsi adaptif untuk menyediakan dasar rasa aman
terhadap remaja agar dapat mengekplorasi dan menguasai lingkungan baru serta dunia sosial yang semakin luas dan dalam
kondisi psikologis yang sehat.
22
e. Membantu remaja dari kecemasan dan kemungkinan perasaan tertekan atau ketegangan emosi yang berkaitan dengan transisi
dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. f. Membantu keberhasilan remaja dalam hubungan intim dan harga
diri pada awal masa dewasa. g. Membantu remaja untuk menghasilkan hubungan positif dan dekat
diluar keluarga dengan teman sebaya.
B. Kenakalan Remaja
1. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang perilaku yang luas, mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial, seperti
bertindak berlebihan di sekolah, melakukan pelanggaran, seperti melarikan diri dari rumah hingga tindakan-tindakan kriminal, seperti
mencuri Santrock,2002. Demi tujuan hukum, dibuat suatu perbedaam antara pelanggaran-pelanaggaran indeks index offens dan pelanggaran-
pelanggaran status status offens. Index offens adalah tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja maupun orang dewasa, seperti perampokan,
penyerangan dengan kekerasan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Status offens adalah tindakan-tindakan yang tidak terlalu serius, seperti lari dari
rumah, bolos dari sekolah, minum-minuman keras, dan ketidakmampuan pengendalian diri.
23
Simanjuntak Singgih, 1990 berpendapat bahwa perbuatan dikategorikan sebagai perilaku kenakalan apabila perbuatan tersebut
bertujuan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat dimana dia hidup, atau suatu perbuatan yang bersifat anti sosial dan di dalam
terkandung unsur-unsur normatif. Kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kejahatankenakalan
anak-anak muda yang merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang Kartono, 1986. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan
yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Menurut Murdaningsih dalam Kartono, 1991 kenakalan remaja adalah tingkah laku melawan norma yang diperbuat oleh anak yang
belum dewasa, misalnya melakukan perusakan, kenakalan, kejahatan, pengacauan, dan lain-lainnya.
Secara umum remaja berada dalam satu periode transisi dengan tingkah laku anti sosial yang disertai dengan banyak pergolakan hati atau
kekisruhan batin pada fase-fase remaja. Maka gejala kenakalan dan kejahatan yang muncul merupakan akibat dari proses perkembangan
pribadi anak dan yang mengandung unsur dan usaha Kartono, 1986: a. Kedewasaan seksual
b. Pencaharian suatu identitas kedewasaan
24
c. Adanya ambisi materiil yang tidak terkendali d. Kurang atau tidak adanya disiplin diri
Berdasarkan uraian defiinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja adalah perilaku atau tindakan menyimpang yang
melanggar norma sosial atau hukum dalam masyarakat, berperilaku jahat atau nakal yang tidak dapat diterima secara sosial, seperti membolos
sekolah, melakukan hubungan seks, mengkonsumsi narkoba dan minuman keras, mencuri hingga melakukan tindakan kekerasan.
2. Ciri-ciri Kenakalan Remaja
Gunarsa 1979 mennyatakan bahwa agar dapat membedakan kenakalan remaja dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri pokok kenakalan
remaja, antara lain : a. Dalam pengertian kenakalan, harus terlihat adanya perbuatan atau
tingkah laku yang bersifat pelanggaran hukum yang berlaku dan pelanggaran nilai-nilai moral.
b. Kenakalan mempunyai tujuan a-sosial dengan perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan nilai atau norma sosial
yang ada di lingkungan hidupnya. c. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh mereka yang berusia
13-17 tahun dan belum menikah. d. Kenakalan remaja dapat dilakukan oleh seorang remaja saja, atau
dapat dilakukan bersama-sama dalam suatu kelompok saja.
25
Menurut Murdinangsih dalam Kartono, 1991 menyatakan bahwa sifat-sifat dari remaja yang nakal adalah :
a. Infantilisme sifat seperti anak bayi b. Ketergantungan terhadap orang tua maupun teman-teman
c. Tidak mampu menerima realitas d. Frustrasi
e. Tidak dapat menguasai-mengusai dorongan nafsunya f. Mempunyai sikap bermusuhan terhadap dunia sekitarnya
g. Perkembangan emosi yang tidak matang immature, terkadang emosinya tidak stabil dan amat peka terhadap ketegangan
emosional sehingga sering menjadi agressif, bermusuhan, curiga, cemburu, suka bertengkar, serta menimpakan ketidakmampuannya
sendiri kepada kesalahan orang lain melakukan proyeksi.
3. Macam-macam Kenakalan Remaja
Dalam tujuan hukum, dibuat perbedaan antara pelanggaran indeks index offenses dan pelanggaran status status offenses. Index offenses
adalah tindakan kriminal, baik yang dilakukan oleh remaja maupun orang dewasa. Tindakan ini meliputi, perampokan, penyerangan dengan
kekerasan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Status offenses seperti, lari dari rumah, bolos dari sekolah, minum minuman keras yang melanggar
ketentuan usia, pelacuran, dan ketidakmampuan mengendalikan diri.