Perolehan skor kenakalan remaja akan terlihat dari skor pada skala kenakalan remaja. Semakin tinggi skor skala kenakalan remaja yang
diperoleh, maka menunjukkan semakin tinggi perilaku kenakalan remaja. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah skor skala
kenakalan remaja yang diperoleh, maka menunjukkan semakin rendah tingkat perilaku kenakalan remaja.
D. SUBJEK PENELITIAN
Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah remaja pada rentang usia 12-23 tahun. Hal ini dikarenakan menurut Stanley Hall
dalam Santrock, 2003 masa remaja antara usia 12-23 tahun sedang dalam masa yang penuh dengan topan dan tekanan storm and stress. Topan dan
tekanan storm and stress adalah konsep Hall tentang remaja sebagai masa goncangan yang ditandai dengan adanya konflik dan perubahan
suasana hati. Selain itu, para peneliti juga mengatakan bahwa masa remaja
merupakan masa “storm and stress”. Kata “storm” sendiri sebenarnya merujuk pada kemarahan yang disertai dengan sifat yang meledak-ledak,
yang merupakan emosi dominan pada masa remaja. Kata “stress” sendiri merujuk pada faktor-faktor emosi dan fisik yang mengganggu fungsi
normalnya, termasuk kemarahan yang menyebabkan kemunduran fungsi fisik dan psikologis Hurlock, 1973.
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala kelekatan dan skala perilaku kenakalan
remaja. Kedua skala tersebut disusun dengan menggunakan metode skala Likert. Metode ini merupakan metode pengukuran sikap yang meminta
subjek untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan Noor, 2011. Adapun kedua
skala tersebut antara lain:
1. Skala Kelekatan
Penyusunan skala kelekatan ini didasarkan pada tiga gaya perilaku kelekatan yaitu, remaja dengan gaya kelekatan aman securely
attached, remaja dengan gaya kelekatan menghindar avoidant attached, dan gaya kelekatan cemas ambivalent attached.
Dalam penelitian skala kelekatan yang meliputi remaja dengan gaya kelekatan aman securely attached, remaja dengan gaya
kelekatan menghindar avoidant attached, dan remaja dengan gaya kelekatan cemas ambivalent attached yang masing-masing gaya
kelekatan terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu “Sangat Setuju SS”, “Setuju S”, “Tidak Setuju TS”,dan “Sangat Tidak Setuju
STS”. Nilai skor bergerak dari angka 1 sampai dengan angka 4, dengan tidak adanya respon netral. Hal ini dikarenakan untuk
menghindari kecenderungan subjek memilih jawaban tengah dan agar subjek lebih tegas dalam memilih jawaban Hadi, 2004.