Manfaat Kelekatan Kelekatan Attachment

25 Menurut Murdinangsih dalam Kartono, 1991 menyatakan bahwa sifat-sifat dari remaja yang nakal adalah : a. Infantilisme sifat seperti anak bayi b. Ketergantungan terhadap orang tua maupun teman-teman c. Tidak mampu menerima realitas d. Frustrasi e. Tidak dapat menguasai-mengusai dorongan nafsunya f. Mempunyai sikap bermusuhan terhadap dunia sekitarnya g. Perkembangan emosi yang tidak matang immature, terkadang emosinya tidak stabil dan amat peka terhadap ketegangan emosional sehingga sering menjadi agressif, bermusuhan, curiga, cemburu, suka bertengkar, serta menimpakan ketidakmampuannya sendiri kepada kesalahan orang lain melakukan proyeksi.

3. Macam-macam Kenakalan Remaja

Dalam tujuan hukum, dibuat perbedaan antara pelanggaran indeks index offenses dan pelanggaran status status offenses. Index offenses adalah tindakan kriminal, baik yang dilakukan oleh remaja maupun orang dewasa. Tindakan ini meliputi, perampokan, penyerangan dengan kekerasan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Status offenses seperti, lari dari rumah, bolos dari sekolah, minum minuman keras yang melanggar ketentuan usia, pelacuran, dan ketidakmampuan mengendalikan diri. 26 Tindakan itu dilakukan oleh anak-anak muda dibawah usia tertentu sehingga disebut sebagai pelanggaran remaja Santrock,2002. Jensen Sarwono, 1989 membagi kenakalan remaja menjadi empat jenis, yaitu : a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain : perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain. b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi : perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain. c. Kenakalan sosial yang membahayakan diri sendiri dan orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks bebas. d. Kenakalan yang melanggar aturan dan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, pergi dari rumah, dan membantah perintah orang tua. Hurlock 1999 berpendapat bahwa kenakalan yang dilakukan oleh remaja terbagi dalam empat bentuk, yaitu : a. Perilaku yang menyakiti diri sendiri dan orang lain. b. Perilaku yang membahayakan hak milik orang lain, seperti merampas, mencuri, dan mencopet. c. Perilaku yang tidak terkendali, yaitu perilaku yang tidak mematuhi orang tua dan guru, seperti membolos, mengendarai kendaraan tanpa ijin, dan kabur dari rumah.