Pengertian Kenakalan Remaja Kenakalan Remaja
26
Tindakan itu dilakukan oleh anak-anak muda dibawah usia tertentu sehingga disebut sebagai pelanggaran remaja Santrock,2002.
Jensen Sarwono, 1989 membagi kenakalan remaja menjadi empat jenis, yaitu :
a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain : perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain.
b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi : perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain.
c. Kenakalan sosial yang membahayakan diri sendiri dan orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks bebas.
d. Kenakalan yang melanggar aturan dan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos,
pergi dari rumah, dan membantah perintah orang tua. Hurlock 1999 berpendapat bahwa kenakalan yang dilakukan oleh
remaja terbagi dalam empat bentuk, yaitu : a. Perilaku yang menyakiti diri sendiri dan orang lain.
b. Perilaku yang membahayakan hak milik orang lain, seperti merampas, mencuri, dan mencopet.
c. Perilaku yang tidak terkendali, yaitu perilaku yang tidak mematuhi orang tua dan guru, seperti membolos, mengendarai kendaraan
tanpa ijin, dan kabur dari rumah.
27
d. Perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, seperti mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, memperkosa, dan
menggunakan senjata tajam. Beberapa wujud perilaku delinkuen Kartono, 1986 :
a. Kebut-kebutan di jalanan yang mengganggu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwa sendiri dan orang lain.
b. Perilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan. Tingkah laku ini bersumber pada kelebihan energi dan dorongan yang tidak
terkendali serta suka meneror lingkungan. c. Perkelahian antar gang, antar kelompok, antar sekolah, antar suku
tawuran, sehingga terkadang membawa korban jiwa. d. Membolos sekolah lalu bergelandangan disepanjang jalan atau
bersembunyi di tempat-tempat terpencil sambil melakukan tindakan asusila.
e. Kriminalitas anak yang berupa perbuatan mengancam, intimidasi, memeras, menyerang, merampok, melakukan pembunuhan,
tindakan kekerasan dan pelanggaran lainnya. f. Perkosaan, agresivitas seksual dan pembunuhan dengan motif
seksual, emosi balas dendam, kekecewaan ditolak cintanya. g. Kecanduan dan ketagihan bahan narkotika
h. Tindak immoral seksual secara terang-teerangan tanpa rasa malu dengan cara yang kasar
i. Homoseksualitas, erotis anal dan oral
28
j. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruahan sehingga mengakibatkan kriminalitas
k. Komersialisasi seks, pengguguran janin, dan pembunuhan bayi oleh ibu-ibu yang tidak kawin
l. Tindakan radikal dan ekstrim dengan cara kekerasan, penculikan dan pembunuhan
m. Perbuatan antisosial lain disebabkan oleh gangguan kejiwaan n. Tindak kejahatan yang disebabkan oleh penyakit tidur encephalitis
lethargical dan ledakan meningitis serta post encephalitics. Selain itu juga bisa dikarenakan luka di kepala dengan kerusakan pada
otak yang menyebabkan kerusakan mental sehingga orang yang bersangkutan tidak mampu melakukan kontrol diri.
o. Penyimpangan tingkah laku yang disebabkan oleh kerusakan pada karakter anak yang menuntut kompensasi dari organ-organ yang
inferior Adler dalam Kartono, 1986.