Terdapat hubungan positif antara gaya kelekatan menghindar avoidant
maka menunjukkan semakin rendah tingkat perilaku kelekatan aman yang dialami.
b. Gaya kelekatan menghindar avoidant attached. Remaja dengan gaya kelekatan menghindar memiliki
karakteristik seperti skeptis, mudah curiga, mudah berubah pendirian, sukar terbuka, tidak dapat mengeksperikan diri, dan
kurang hangat. Tinggi rendahnya gaya kelekatan menghindar akan terlihat
dari skor pada skala gaya kelekatan. Semakin tinggi skor skala gaya kelekatan menghindar yang diperoleh, maka menunjukkan
semakin tinggi perilaku kelekatan menghindar yang dialami. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah skor skala gaya
kelekatan menghindar yang diperoleh, maka menunjukkan semakin rendah tingkat perilaku kelekatan menhindar yang dialami.
c. Gaya kelekatan cemas ambivalent attached. Remaja dengan gaya kelekatan menghindar memiliki
karakteristik seperti kurang pengertian, tidak percaya diri, merasa tidak berharga, mudah berubah-ubah pendapat, dan kurang berani
menjalin hubungan. Tinggi rendahnya gaya kelekatan cemas akan terlihat dari
skor pada skala gaya kelekatan. Semakin tinggi skor skala gaya kelekatan cemas yang diperoleh, maka menunjukkan semakin
tinggi perilaku kelekatan cemas yang dialami. Demikian pula
sebaliknya, semakin rendah skor skala gaya kelekatan cemas yang diperoleh, maka menunjukkan semakin rendah tingkat perilaku
kelekatan cemas yang dialami.