Tes Diagnostik Persamaan Garis Lurus

1 Cara yang harus ditempuh untuk menyembuhkan kesulitan yang dialami oleh siswa. 2 Menjaga agar kesulitan yang serupa jangan sampai terulang. f. Tindak lanjut Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran remedial yang diperkirakan paling tepat dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan. Kegiatan ini dapat berupa: 1 Melaksanakan bantuan berupa melaksanakan pengajaran remedial. 2 Membagi tugas dan peranan orang-orang tertentu dalam memberikan bantuan kepada siswa. 3 Senantiasa melakukan check dan recheck kemajuan siswa baik pemahaman mereka terhadapap bantuan yang diberikan, maupun mengecek tepat guna program remedial yang dilakukan untuk setiap saat diadakan revisi dan improvisasi. 4 Mentransfer atau mengirimkan siswa yang menurut perkiraan tidak mungkin lagi ditolong karena diluar kemampuan guru atau penyuluh.

8. Tes Diagnostik

Menurut Suwarto 2013: 114 pengertian tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan miskonsepsi pada topik tertentu dan mendapatkan masukan tentang respons siswa untuk memperbaiki kelemahannya. Dalam buku Suwarto 2013: 116 ada enam pendekatan penaksiran diagnostik terkait dengan masalah pembelajaran menurut Nitko dan Boorkhart, yaitu: a. Pendekatan profil kekuatan dan kelemahan kemampuan pada suatu bidang; b. Pendekatan mengidentifikasi kekurangan pengetahuan prasyarat; c. Pendekatan mengidentifikasi target-target pembelajaran yang tidak dikuasai; d. Pendekatan pengidentifikasian kesalahan siswa; e. Pendekatan mengidentifikasi struktur pengetahuan siswa; f. Pendekatan mengidentifikasi kompetensi untuk menyelesaikan soal cerita; Dari keeman pendekatan tersebut, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan letak kesulitan belajar subjek adalah pendekatan ketiga yaitu pendekatan mengidentifikasi target-target pembelajaran yang tidak dikuasai. Pendekatan ini memusatkan pada target-target yang harus dikuasai dari tujuan-tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tujuan dari target ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai target-target dan tujuan-tujuan pembelajaran yang sudah dikuasai dan belum dikuasai oleh subjek. Langkah-langkah untuk melaksanakan tes diagnostik pada pendekatan ini menurut Nitko dan Brookhart dalam Suwarto 2013:120 meliputi: a. Mengenal dan menulis target-target pembelajaran yang merupakan hasil pembelajaran; b. Untuk setiap target pembelajaran buatlah soal-soal yang mewakili; c. Reviewlah soal yang telah dibuat, jika memungkinkan mintalah guru lain untuk mereview; d. Berikan label lulus untuk setiap target pembelajaran yang telah dikuasai, dan tidak lulus untuk setiap target yang belum dikuasai; e. Tandailah taget-taget pembelajaran yang belum dikuasai;

9. Prosedur Remidiasi untuk Mengatasi Kesulitan Belajar

a. Pengajaran Remedial

Menurut Entang 1984:31 pengajaran remedial merupakan langkah lanjutan dari kegiatan diagnosis kesulitan belajar. Dalam melaksanakan kegiatan pengajaran remedial seorang guru dituntut untuk : 1 Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar memperoleh gambaran yang lebih dalam lagi tentang siswa dengan permasalahan yang dihadapinya. 2 Alternatif tindakan. Setelah mendapatkan gambaran yang lengkap tentang siswa, barulah direncakan alternatif tindakan yang harus dilakukan. Alternatif ini dapat berupa tindakan sebagai berikut: a Siswa disuruh mengulangi bahan yang telah diberikan dengan memberikan petunjuk antara lain: i Tentang berbagai istilah yang harus dipahami yang terdapat dalam bahan bacaan. ii Menandai dan menunjukan bagian-bagian yang dianggap penting dan merupakan kelemahan bagi siswa yang bersangkutan. iii Membuat pertanyaan-pertanyaan yang bermaksud mengarahkan siswa dalam mempelajari bahan tertentu. iv Memberikan dorongan dan semangat untuk belajar. v Menyediakan bahan lain yang bisa dibaca agar mempermudah pemahaman terhadap bahan yang sedang dipelajari. vi Menyediakan waktu untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan siswa bila mendapat kesulitan. b Siswa disuruh mencoba alternatif kegitan lain yang setara dengan kegiatan belajar mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai tujuan yang sama baik yang sifatnya instruksional maupun efek pengiring. Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang: i Kegiatan apa yang harus dikerjakan siswa ii Bahan apa yang menunjang kegiatan yang sedang dilakukan. iii Bagian mana yang harus mendapat penekanan khusus. iv Pertanyaan apa yang harus diajukan untuk lebih memusatkan perhatian terhadap masalah. v Cara yang sebaiknya untuk menguasai bahan tersebut, vi dan sebagainya. c Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan semata-mata keusulitan dalam belajar akan tetapi disebabkan juga karena hal lain seperti kesulitan belajar karena berlatar belakang sikap negatif terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang salah atau masalah lain dalam hubungan dengan orang tua, teman sebayanya dan sebagainya, maka: i Kepada siswa tersebut harus terlebih dahulu diberikan pelayanan bimbingan dan penyuluhan yang bersifat psikoterapi ii Jika masalah ini sudah dapat diatasi barulah dilaksanakan pengajaran remedial seperti pada butir a dan b. 3 Evaluasi pengajaran Remedial Pada akhir kegiatan remedial hendaknya dilakukan evaluasi kembali sampai sejauh mana pengajaran remedial yang dilakukan dapat meningkatkan prestasi siswa. Tujuan paling utama adalah dipenuhinya kriteria keberhasilan minimal sebesar 75 taraf penguasaan.

b. Pendekatan pengajaran Remedial

Ada tiga pendekatan yang dipergunakan dalam pengajaran remedial menurut Entang 1984: 32-33, yaitu: 1 Pendekatan pencegahan preventive Pendekatan pencegahan dilakukan untuk mencegah terjadinya kesulitan belajar dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini dilakukan karena guru memiliki perkiraan bahwa seorang siswa mungkin akan mengalami kesulitan pada bagian- bagian tertentu, sehingga pencegahan tersebut dilakukan. 2 Pendekatan penyembuhan curative Pendekatan penyembuhan dilakukan atau diberikan kepada siswa yang sudah dipastikan mengalami kesulitan belajar. 3 Pendekatan perkembangan developmental Pendekatan ini menuntut guru untuk memonitor terus menerus siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. 10. Studi Kasus Basuki dalam Prastowo 2014: 129 mengatakan bahwa studi kasus merupakan kajian mendalam tentang suatu individu, suatu peristiwa, lingkungan, atau situasi tertentu yang memungkinkan peneliti untuk mengungkapkan atau memahami sesuatu individu, lingkungan atau peristiwa yang bersangkutan dengan secara mendalam.

11. Persamaan Garis Lurus

a. Bentuk Pesamaan Garis Lurus Persamaan garis marupakan persamaan linear yang mengandung satu atau dua variabel. Bentuk umum persamaan garis ada dua macam yaitu eksplisit dan implisit. Bentuk eksplisit adalah atau , dengan adalah koefisien dari yang disebut gradien dan adalah konstanta. Sedangkan bentuk implisit adalah atau , dengan dan adalah bilangan real serta dan tidak kedua-duanya sama dengan nol. Oleh Karena itu, gradien garis yang persamaannya berbentuk atau adalah koefisien dari . Sedangkan gradien untuk garis yang persamaannya berbentuk implisit dapat ditentukan dengan . b. Menggambar Grafik Garis Lurus 1 Garis yang Persamaannya Berbentuk Garis yang persamaannya merupakan garis yang melalui titik dengan gradien . 2 Garis yang Persamaannya Berbentuk Menurut Sukino 2007:100 langkah untuk dapat menggambar garis yang persamaannya adalah sebagai berikut: Pertama, tentukan dua titik yang terletak pada garis tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan titik potong garis dengan sumbu dan sumbu . Titik potong dengan sumbu , maka dan titik potong dengan sumbu , maka . Kedua, hubungkan kedua titik tersebut, dan garis yang terbentuk merupakan garis yang dicari. 3 Garis yang Persamaannya Berbentuk Menurut Sukino 2007:102, untuk menggambar garis yang persamaannya mula-mula harus ditentukan titik potong garis dengan sumbu dan sumbu . Titik potong terhadap sumbu , maka sehingga . Lalu untuk titik potong terhadap sumbu , maka sehingga diperoleh Oleh karena itu, diperoleh dua titik yaitu dan . c. Pengertian Gradien Gradien suatu garis adalah bilangan yang menunjukkan kemiringan suatu garis terhadap sumbu . Gradien suatu garis bernilai positif apabila garis tersebut condong ke kanan. Sebaliknya, gradien garis bernilai negatif apabila garisnya condong kekiri. d. Menentukan Gradien Garis 1 Gradien suatu garis yang melalui pusat dan titik , dapat ditentukan dengan membandingkan komponen dan komponen , sehingga diperoleh . 2 Gradien garis yang melalui titik dan dapat ditentukan dengan . e. Membuat Persamaan Garis Lurus 1 Persamaan garis yang melalui satu titik dan diketahui gradiennya dapat ditentukan dengan rumus 2 Persamaan garis yang melalui dua titik dan dapat ditentukan dengan rumus .

12. Sitem Persamaan Linear Dua Variabel