oleh subjek penelitian tersebut. Tes diagnotik untuk S1 berjalan dengan baik dan lancar.
Sedangkan untuk S2, tes diagnostik dilaksankan pada hari Rabu, 13 Mei 2015 di sekolah. Sebelum pelaksanaan tes dimulai, peneliti
memberikan kesempatan kepada S2 untuk menyiapkan materi terlebih dahulu. Untuk mempersiapkan tes ini, peneliti membantu memberikan
penjelasan guna mengingatkan kembali materi pelajaran yang akan diujikan. Pada saat peneliti menjelaskan, S2 cukup aktif bertanya tentang
materi pelajaran yang tidak dimengerti. Setelah persiapan yang dilakukan dirasa cukup, dia memulai tesnya. S2 menyerah dalam mengerjakan
setelah tes berlangsung kurang lebih selama 45 menit.
6. Wawancara Dengan Subjek Penelitian
Wawancara dengan subjek penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar yang dialaminya serta sebagai sarana
berkenalan dengan kedua subjek. Wawancara untuk S1 dan S2 dilaksanakan pada hari yang berbeda. S1 mengikuti wawancara pada hari
Kamis, 30 April 2015. Sedangkan, S2 melaksanakan wawancara tersebut pada hari Selasa, 28 April 2015. Pelaksanaan wawancara untuk S1
berlangsung kurang lebih selama 5 menit, dan untuk S2 kurang lebih selama 10 menit. Keduanya mengikuti wawancara di sekolah dan
dilaksanakan pada saat istirahat.
7. Pengajaran Remedial
Pelaksanaan pengajaran remedial merupakan upaya yang dilakukan peneliti untuk membantu subjek penelitian dalam mengatasi
kesulitan belajar yang dialaminya. a.
Subjek Pertama Pengajaran remedial untuk subjek pertama ini dilaksanakan
sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama, dilaksanakan pada Jumat, 08 Mei 2015 di rumah subjek penelitian. Pengajaran
remedial pada pertemuan pertama ini dilaksanakan setelah subjek penelitian pulang sekolah dan berlangsung kurang lebih selama satu
setengah jam. Pertemuan pertama ini dimulai pukul 13.30 WIB, sehingga berakhir kurang lebih pukul 15.00 WIB. Kegiatan pada
pertemuan pertama adalah mengulang kembali materi garis lurus, khususnya pada tujuan-tujuan pembelajaran yang belum tercapai.
Selama proses tersebut, peneliti meminta subjek penelitian untuk aktif mengerjakan tidak hanya mendengarkan dan melihat peneliti
dalam menjelaskan materi. Sebelum memulai penjelasan materi pembelajaran, peneliti memberikan motivasi kepada subjek
penelitian untuk membiasakan diri memahami materi pembelajaran tidak hanya menghafal setiap rumus atau langkah-langkah
pengerjaan. Pada akhir penjelasan dari setiap tujuan pembelajaran, peneliti meminta S1 untuk mengerjakan soal yang bersangkutan,
supaya dia terbiasa latihan tidak hanya mendengarkan atau melihat orang lain mengerjakannya dan kemudian menghafalkan rumusnya.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 11 Mei 2015 di rumah subjek penelitian. Kegiatan pengajaran remedial yang
kedua berlangsung kurang lebih selama satu setengah jam, dan dimulai pukul 13.00 WIB. Tujuan utama dari pengajaran remedial
pertemuan kedua adalah membantu subjek penelitian memahami materi tentang sistem persamaan linear dua variabel beserta
penyelesaiaannya. Sama seperti pertemuan sebelumnya, subjek penelitian dimita untuk mengerjakan soal latihan dari setiap tujuan
pembelajaran yang telah dijelaskan kepadanya. Sedangkan, untuk pertemuan ketiga subjek penelitian diajak
untuk memahami materi Pythagoras. Karena tujuan pembelajaran yang belum dicapai pada materi ini hanya sedikit, maka waktu yang
diperlukan untuk mempelajari materi ini lebih sebentar pula. Oleh karena itu, setelah semua tujuan pembelajaran terpelajari peneliti
memberikan beberapa soal kepada subjek penelitian untuk dikerjakan. Latihan mengerjakan soal ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk menyiapkan evaluasi. Pelaksanaan pengajaran remedial pada pertemuan ketiga berlangsung selama dua jam dimulai pukul 09.30
WIB dan dilaksanakan di rumah subjek penelitian.
b. Subjek Kedua
Pengajaran remedial untuk subjek kedua juga dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada
hari Jumat, 15 Mei 2015 di perpustakaan sekolah. Pertemuan pertama ini berlangsung dari pukul 12.30 WIB sampai dengan pukul
14.00 WIB. Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama adalah meberikan motivasi kepada subjek penelitian tentang
pentingnya memiliki rasa percaya diri, dan membantunya memiliki motivasi belajar yang lebih besar lagi. Hal ini bertujuan untuk
menghilangkan faktor penyebab kesulitan belajar yang disebabkan karena kurangnya kepercayaan diri dan motivasi. Setelah pemberian
motivasi belajar, kegiatan dilanjutkan dengan memahami materi persamaan garis lurus, dan latihan soal untuk setiap tujuan
pembelajaran yang harus dipahami. Kegiatan pada pertemuan pertama ini berlangsung dengan baik dan lancar.
Pertemuan kedua digunakan untuk mengulang materi sistem persamaan linear dua variabel dan teorema Pythagoras, serta
melakukan latihan soal tentang materi tersebut. Sebelum memulai mengulang materi Pythagoras, S2 diajak untuk mengingat kembali
materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan mengingat ini, dilangsungkan dengan cara memberikan pertanyaan-
pertanyaan singkat kepadanya. Pertemuan kedua berlangsung disekolah pada hari Senin, 18 Mei 2015 setelah pulang sekolah.
Sama seperti pertemuan sebelumnya, pertemuan kedua ini dilaksanakan dari pukul 12.30 WIB sampai dengan pukul 14.00
WIB. Sedangkan untuk pertemuan ketiga, dilaksanakan pada hari
Selasa, 19 Mei 2015. Sama seperti kedua pertemuan sebelumnya kegiatan pendampingan dilaksanakan setelah pulang sekolah yaitu
dari pukul 12.30 WIB sampai 14.00 WIB. Pada pertemuan ketiga ini, S2 diajak untuk mengerjakan latihan-latihan soal dan diberi
kesempatan mengajukan pertanyaan apabila ada meteri pembelajaran yang belum dipahami. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya
mempersiapkan perlaksanaan evaluasi. Daya tangkap S2 lebih cepat dibandingkan dengan S1.
Meskipun demikian, S2 lebih mudah lupa terhadap materi yang telah disampaikan.
8. Evaluasi