b. Perbandingan Sisi-sisi pada Segitiga Siku-siku dengan Sudut Khusus
1 Sudut
Berdasarkan gambar tersebut, sehingga diperoleh perbandingan sebagai berikut:
√ 2
Sudut dan
Perbandingan dari segitiga siku-siku di atas adalah sebagai berikut:
√
B. Kerangka Berpikir
Letak kesulitan belajar dalam pembelajaran matematika yang dialami oleh setiap siswa sangatlah beragam. Kesulitan belajar tersebut dapat terletak
pada cara siswa memahami materi pembelajaran, cara mereka dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dalam menggunakan rumus-rumus, dan
lain sebagainya. Keberagaman letak kesulitan belajar dalam pembelajaran
√ √
matematika yang dialami oleh siswa atau subjek penelitian tentunya memerlukan perbedaan perlakuan dalam mengatasinya. Tentu saja terdapat
perbedaan penyebab pula, sehingga setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan letak kesulitan yang berbeda, tidak dapat diperlakukan dengan
cara yang sama dalam mengatasinya. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa kesulitan belajar
dalam pembelajaran matematika memiliki berbagai macam penyebab. Penyebab kesulitan belajar tersebut dapat datang dari dalam atau luar diri
siswa. Penyebab yang datang dari dalam diri siswa contohnya karena intelegensi yang kurang, gangguan fisik atau psikis, dan sebagainya.
Sedangkan penyebab kesulitan yang datang dari luar dapat berupa gangguan lingkungan belajar, tuntutan kepada siswa yang berlebihan, atau lain
sebagainya. Keberagaman penyebab kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika ini dapat pula terjadi pada siswa-siswa yang
memiliki letak kesulitan belajar sama. Keberagaman
letak dan
penyebab kesulitan
belajar siswa
mengharuskan penyuluh atau guru untuk menentukan terlebih dahulu letak dan penyebab kesulitan belajar tersebut. Untuk dapat menentukan letak
kesulitan dan penyebabnya, guru sangat memerlukan kegiatan diagnosis. Kegiatan diagnosis ini dilakukan supaya letak dan penyebab kesulitan yang
dialami oleh seorang siswa diketahui secara pasti dan tepat. Dengan demikian, guru dapat menentukan langkah untuk membantu siswa mengatasi
kesulitan belajar dalam pembelajaran matematika yang dialaminya.
Salah satu upaya untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika adalah dengan mengadakan pengajaran remedial.
Pengajaran remedial ini, merupakan kegiatan yang diberikan kepada siswa dengan menyesuaikan letak dan penyebab kesulitan belajar yang dialaminya.
Artinya teknis dan macam kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran remedial, harus sesuai dengan letak dan penyebab kesulitan belajar siswa
dalam pembelajaran matematika. Harapannya, dengan kegiatan pengajaran Remedial ini siswa dapat terbantu dan kesulian yang sama tidak terulang
dalam dirinya. Salah satu contoh kegiatan pengajaran remedial yaitu dengan mengulang kembali materi pembelajaran yang belum dipahami oleh siswa.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai upaya untuk membantu mengatasi kesulitan belajar matematika yang dialami oleh subjek
penelitian dengan menggunakan diagnosis kesulitan belajar dan pengajaran remedial. Oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
studi kasus yang bersifat eksploratif dengan pendekatan kualitatif yang didukung oleh pendekata kuantitatif, sebab peneliti perlu mengetahui secara
mendalam permasalahan siswa dan memberikan pengajaran remedial sebagai upaya mengatasi kesulitan yang dialami. Dimana dalam proses ini hasil-hasil
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif perlu digunakan. Di dalam kasus ini, permasalahan yang dihadapi adalah kesulitan belajar dalam pembelajaran
matematika yang dialami oleh siswa atau subjek penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, privasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong, 2009:6. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini peneliti menjabarkan setiap tindakan atau peristiwa yang muncul dalam penelitian, serta mempertimbangkan setiap
aspek yang berkaitan.