Pendahuluan Dua Macam Kekeliruan

Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011 17

BAB II PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Pendahuluan

Sebelumnya telah dipelajari cara-cara menaksir parameter untuk mengambil kesimpulan tentang berapa besar harga parameter. Cara pengambilan kesimpulan yang kedua akan dipelajari adalah melalui pengujian hipotesis. Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jika asumsi atau dugaan tersebut dikhususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka hipotesis disebut hipotesis statistik. Contoh hipotesis a. peluang lahirnya bayi berjenis kelamin laki-laki = 0,5. b. 25 masyarakat termasuk golongan A. c. Rata-rata pendapatan keluarga di suatu daerah Rp 300.000,00 tiap bulan. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar, maka perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis.

2. Dua Macam Kekeliruan

Meskipun dalam penelitian hipotesis telah diterima atau ditolak, tidak berarti bahwa telah dibuktikan kebenaran hipotesis. Yang diperlihatkan adalah hanya menerima atau menolak hipotesis saja. Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi, yaitu: Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011 18 a. Kekeliruan tipe I ialah menolak hipotesis yang seharusnya diterima, b. Kekeliruan tipe II ialah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak. Tipe Kekeliruan Ketika Membuat Kesimpulan tentang Hipotesis Keadaan Sebenarnya Kesimpulan Hipotesis Benar Hipotesis Salah Terima Hipotesis BENAR SALAH Kekeliruan tipe II Tolak Hipotesis SALAH Kekeliruan tipe II BENAR Kedua tipe kekeliruan dinyatakan dalam bentuk peluang. Peluang membuat kekeliruan tipe I biasa dinyatakan dengan α alpha maka disebut pula kekeliruan α dan peluang membuat kekeliruan tipe II dinyatakan dengan β beta dikenal dengan kekeliruan β . α disebut taraf signifikan level of significan atau taraf arti atau sering disebut taraf nyata. Jika α diperkecil, maka β menjadi besar dan demikian sebaliknya. Harga α yang biasa digunakan adalah 01 , = α atau 05 , = α . Misalnya, dengan 05 , = α atau sering disebut taraf nyata taraf signifikansi 5, artinya kira-kira 5 dari tiap 100 kesimpulan bahwa akan menolak hipotesis yang harusnya diterima. Dengan kata lain kira-kira 95 yakin bahwa telah dibuat kesimpulan yang benar. Dalam hal demikian dikatakan bahwa hipotesis telah ditolak pada taraf nyata 0,05 yang berarti mungkin salah dengan peluang 0,05.

3. Langkah Pengujian Hipotesis