Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011
2
BAB I PENAKSIRAN PARAMETER
1. Pengertian Penaksiran
Statistika digunakan untuk menyimpulkan populasi. Kelakuan populasi dipelajari berdasarkan data yang diambil baik secara
sampling maupun sensus. Namun, karena berbagai faktor untuk menyimpulkan populasi diambil sebuah sampel yang representatif kemudian
berdasarkan hasil analisis terhadap data sampel, kesimpulan mengenai populasi dibuat.
Kelakuan populasi yang akan diamati adalah mengenai parameter populasi dan sampel yang digunakan adalah sampel acak. Data sampel dianalisis, nilai-
nilai yang perlu yaitu statistik dihitung dan berdasarkan nilai-nilai statistik dapat disimpulkan bagaimana parameter bertingkah laku.
Cara pengambilan kesimpulan tentang parameter sehubungan dengan cara- cara menaksir harga parameter. Harga parameter yang sebenarnya tetapi tidak
diketahui nilainya tersebut akan ditaksir berdasarkan statistik sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan.
Parameter populasi yang akan ditaksir pada bab ini adalah rata-rata, simpangan baku dan proporsi.
Secara umum parameter populasi akan diberi simbol θ baca: theta. Jadi θ
bisa merupakan rata-rata µ , simpangan baku σ , proporsi π dan sebagainya.
Jika θ tidak diketahui harganya, ditaksir oleh harga
θˆ baca: theta topi, maka θˆ dinamakan penaksir.
Sangat diharapkan θ
θ = ˆ
, yaitu penaksir dapat mengatakan harga parameter θ
yang sebenarnya. Namun, keinginan ini dapat dikatakan terlalu ideal. Kenyataan yang sering terjadi adalah:
a. menaksir θ oleh θˆ terlalu tinggi, atau
Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011
3 b.
menaksir θ oleh θˆ terlalu rendah.
Kriteria untuk memperoleh penaksir yang baik yaitu: takbias, memiliki varians minimum dan konsisten.
a. penaksir θˆ dikatakan penaksir takbias jika rata-rata semua harga θˆ yang
mungkin akan sama dengan θ , ditulis
θ θ =
ˆ E
. Penaksir yang tidak takbias disebut penaksir bias.
b. penaksir bervarians minimum ialah penaksir dengan varians terkecil
diantara semua penaksir untuk parameter yang sama. Jika
1
ˆ θ dan
2
ˆ θ dua
penaksir untuk θ , jika varians
1
ˆ θ varians
2
ˆ θ , maka
1
ˆ θ merupakan
penaksir bervarians minimum. c.
Misalkan θˆ penaksir untuk θ yang dihitung berdasarkan sebuah sampel acak berukuran n. Jika ukuran sampel n makin besar mendekati ukuran
populasi menyebabkan θˆ mendekati θ , maka θˆ disebut penaksir
konsisten. d.
Penaksir yang takbias dan bervariansi minimum dinamakan penaksir terbaik.
Jika harga parameter θ ditaksir oleh
θˆ tertentu, maka θˆ dinamakan penaksir atau tepatnya titik taksiran estimasi titik.
Misalkan akan ditaksir rata-rata tinggi mahasiswa jurusan matematika Unnes. Maka diambil sebuah sampel acak, kemudian data sampel dikumpulkan lalu
dihitung rata-ratanya. Misalkan diperoleh x = 160 cm. Jika 160 cm ini
digunakan untuk menaksir rata-rata tinggi mahasiswa jurusan matematika Unnes, maka 160 adalah titik taksiran untuk rata-rata tinggi mahasiswa
matematika Unnes. Secara umum x adalah penaksir atau titik taksiran untuk
µ .
Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011
4 Titik taksiran untuk suatu parameter
µ , harganya akan berlainan tergantung pada harga x yang diperoleh dari sampel yang diambil, sehingga hasilnya
kurang meyakinkan atau kurang dapat dipercaya. Untuk itu digunakan interval taksiran atau selang taksiran, yaitu menaksir harga parameter di antara batas
dua harga. Dalam prakteknya harus dicari interval taksiran yang sempit dengan derajat
kepercayaan yang memuaskan. Derajat kepercayaan menaksir, disebut koefisien kepercayaan, merupakan pernyataan dalam bentuk peluang.
Jika koefisien kepercayaan dinyatakan dengan γ baca: gamma, maka
1 γ
. Harga γ yang digunakan tergantung pada persoalan yang dihadapi
dan seberapa besar peneliti ingin yakin dalam membuat kesimpulan. Yang biasa digunakan adalah
95 ,
= γ
atau 99
, =
γ .
Untuk menentukan interval taksiran parameter θ dengan koefisien
kepercayaan γ , diambil sebuah sampel acak lalu hitung nilai statistik yang
diperlukan. Perumusan dalam bentuk peluang untuk parameter
θ antara A dan B adalah: I.1
γ θ
= B
A P
Dengan A dan B fungsi daripada statistik, merupakan variabel acak, tetapi tidak tergantung pada
θ .
Bentuk I.1 dapat diartikan: peluangnya sama dengan γ bahwa θ terletak
antara A dan B. Jika A dan B dihitung harganya berdasarkan data sampel, maka A dan B akan merupakan bilangan tetap, sehingga pernyataan di atas
menjadi: kita merasa 100 γ percaya bahwa parameter θ akan ada di dalam
interval A, B.
Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011
5
2. Menaksir Rata-rata µ