Metode Tangan Bebas Metode Kuadrat Terkecil Untuk Regresi Linier

Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011 64 Regresi dengan X merupakan variabel bebas dan Y variabel takbebasnya dinamakan regresi Y atas X. Model regresi populasi pangkat dua atau parabola untuk sebuah variabel bebas dengan parameter 1 θ , 2 θ dan 3 θ adalah IV.4 2 3 2 1 . 2 X X xx y θ θ θ µ + + = Dan berdasarkan sampel acak, parameter-parameter 1 θ , 2 θ dan 3 θ perlu ditaksir dengan persamaan berikut IV.5 2 ˆ cX bX a Y + + = Dengan a , b dan c masing-masing diperoleh dari perhitungan berdasarkan data penelitian yang berturut-turut merupakan taksiran untuk 1 θ , 2 θ dan 3 θ . Berikut cara menentukan persamaan regresi, apabila dimiliki data pengamatan.

3. Metode Tangan Bebas

Metode ini merupakan metode kira-kira dengan menggunakan diagram pencar scatter diagram dengan data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan. Jika variabel yang diamati meliputi variabel bebas X dan variabel takbebas Y, maka data pengamatan yang diperoleh digambarkan pada sebuah diagram dengan X dinyatakan pada sumbu mendatar dan Y pada sumbu tegak sehingga terbentuk diagram pencar yang menunjukkan titik-titik tertentu. Ada dua manfaat dari penggunaan diagram pencar ini yaitu: 1 Membantu menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara dua variabel, 2 Membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut. Seperti yang tertulis dalam manfaat yang kedua, dari letak titik-titik pada diagram pencar, dapat diperkirakan bentuk regresinya. Jika letak titik-titik yang terbentuk di sekitar garis lurus, maka dapat diduga terjadi regresi linier. Namun, hubungan yang terbentuk tidak Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011 65 selalu harus berupa garis lurus. Jika letak titik-titik yang terbentuk di sekitar garis lengkung, maka dapat diduga terjadi regresi nonlinier. Hubungan yang tergambar pada diagram pencar dapat berupa hubungan positif atau langsung antar dua variabel yaitu jika variabel bebas meningkat maka variabel takbebas juga meningkat. Namun, adapula kemungkinan pada variabel tertentu terdapat hubungan yang negatif atau berlawanan yaitu jika variabel bebas meningkat maka variabel takbebas akan menurun. Atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali antara variabel titik-titik yang terbentuk pada diagram pencar tidak menunjukkan pola tertentu.

4. Metode Kuadrat Terkecil Untuk Regresi Linier

Metode ini berdasarkan pada kenyataan bahwa jumlah pangkat dua kuadrat dari jarak antara titik-titik dengan garis regresi yang sedang dicari harus sekecil mungkin. Untuk pengamatan yang terdiri dari sebuah variabel bebas X dan variabel takbebas Y di mana model regresi linier untuk populasi seperti rumus IV.2 telah dapat diduga, maka perlu ditaksir parameter-parameter regresi sehingga diperoleh persamaan seperti rumus IV.3. Jadi untuk populasi, model regresi linier adalah X x y 2 1 . θ θ µ + = Harga parameter 1 θ dan 2 θ ditaksir oleh a dan b , sehingga persamaan regresi menggunakan data sampel adalah bX a Y + = ˆ Koefisien-koefisien regresi a dan b untuk regresi linier dapat dihitung dengan rumus Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011 66 IV.6 2 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = − − = i i i i i i i i i i i i i X X n Y X Y X n b X X n Y X X X Y a Jika terlebih dahulu dihitung koefisien b , maka koefisien a dapat pula ditentukan dengan rumus IV.7 X b Y a − = dengan X dan Y masing-masing adalah rata-rata untuk variabel X dan Y. Dalam regresi linier, koefisien b berarti perubahan rata-rata Y untuk setiap perubahan satu unit variabel X. Perubahan nilai Y bertambah apabila nilai b bertanda positif dan berkurang untuk tanda b negatif. Contoh Supranto Berikut data penjualan dari perusahaan makanan ringan X : persentase kenaikan biaya iklan Y : persentase kenaikan hasil penjualan X 1 2 4 5 7 9 10 12 Y 2 4 5 7 8 10 12 14 Berapakah besarnya ramalan presentase kenaikan penjualan apabila biaya iklan dinaikkan menjadi 15 . Penyelesaian X Y 2 X XY 1 2 1 2 2 4 4 8 4 5 16 20 5 7 25 35 7 8 49 56 9 10 81 90 Jurusan Matematika FMIPA Unnes – Putriaji Hendikawati 2011 67 10 12 100 120 12 14 144 168 ∑ = 50 i X 25 , 6 = X ∑ = 62 i Y 75 , 7 = Y ∑ = 420 2 i X ∑ = 499 i i Y X Untuk menghitung ramalan presentase kenaikan penjualan, terlebih dahulu dicari persamaan regresi dari data tersebut. 04 , 1 860 892 50 420 8 62 50 499 8 2 2 2 = = − − = − − = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ i i i i i i X X n Y X Y X n b 25 , 1 25 , 6 04 , 1 75 , 7 = − = − = X b Y a Sehingga diperoleh persamaan X bX a Y 04 , 1 25 , 1 ˆ + = + = Nilai koefisien 04 , 1 = b artinya setiap ada kenaikan 1 biaya iklan, maka hasil penjualan akan naik sebesar 1,04 . Persamaan X bX a Y 04 , 1 25 , 1 ˆ + = + = selanjutnya dapat digunakan untuk meramalkan presentase kenaikan penjualan apabila terjadi perubahan kenaikan atau pengurangan biaya iklan. Jika biaya iklan dinaikkan menjadi 15 , maka ramalan presentase kenaikan penjualan adalah X Y 04 , 1 25 , 1 ˆ + = dengan X = 15 diperoleh 85 , 16 15 04 , 1 25 , 1 ˆ = + = Y . Jadi besarnya ramalan presentase kenaikan penjualan apabila biaya iklan dinaikkan menjadi 15 adalah 16,85.

5. Berbagai Varians Sehubungan dengan Regresi Linier Sederhana