Ruang bebas Keselamatan dalam pekerjaan .1 Memasuki ruang kerja listrik

450 e Jika bagian instalasi yang harus dibuat tidak bertegangan mempunyai kemungkinan mendapatkan aliran listrik dari sumber lain, pemutus dan pemisah dari sumber lain itu harus dibuka juga, dan padanya harus dipasang rambu peringatan yang jelas dan mudah terlihat.

9.10.7 Cara memulihkan tegangan

Sebelum memulihkan tegangan kepada instalasi yang dibebaskan dari tegangan, tindakan berikut harus dilakukan secara berturut-turut: a Semua gawai pembumi harus ditiadakan dan dihitung jumlahnya sesuai catatan. b Hubungan pembumian dari bagian yang dalam keadaan kerja bertegangan, harus diputus, mula-mula pada bagian tersebut, baru kemudian pada pembumian. c Ahli yang bertanggung jawab atas pekerjaan atau pengawas, harus yakin bahwa semua pekerjaan instalasi telah dilaksanakan dengan baik dan aman untuk diberi tegangan listrik kembali. d Penanggung jawab yang ahli harus tahu pasti bahwa semua tenaga kerja yang bersangkutan telah meninggalkan tempat kerja mereka. Pada waktunya ia secara pribadi harus memberi tahu mereka masing-masing bahwa tegangan listrik akan dipulihkan. e Semua patron pengaman lebur yang dikeluarkan harus dipasang kembali, dan pemisah harus dimasukkan. f Saluran masuk dihubungkan kembali dan rambu peringatan dicabut. 9.11 Hal yang tidak dibenarkan dalam pelayanan 9.11.1 Orang yang tidak berwenang dilarang melayani atau mendekati bagian instalasi yang dapat menimbulkan bahaya. Larangan ini harus dinyatakan secara tertulis, jelas dan mudah terlihat. 9.11.2 Dilarang melayani instalasi listrik tanpa perintah dari penanggung jawab, kecuali dalam keadaan darurat sebagaimana tersebut pada 9.10.5.2. 9.11.3 Dilarang melayani instalasi listrik : a Seorang diri. b Dalam keadaan gelap. c Dalam keadaan badan atau pakaian basah, termasuk tutup kepala, topi dan sepatu. d Dalam keadaan jasmani dan rohani tidak sehat. 9.11.4 Pada instalasi rumah, seseorang yang mengerti listrik dapat melayani instalasi listrik seorang diri.

9.12 Pemeliharaan

451 9.12.1 Ketentuan 9.12.1.1 Ruang lingkup Pemeliharaan instalasi listrik meliputi program pemeriksaan, perawatan, perbaikan, dan uji ulang berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang sudah ditentukan, agar keadaan instalasi selalu baik dan bersih, penggunaannya aman, dan gangguan serta kerusakan mudah diketahui, dicegah, atau diperkecil. Tujuannya agar instalasi listrik berfungsi dengan baik. 9.12.1.2 Ketentuan pemeliharaan 9.12.1.2.1 Seluruh instalasi listrik termasuk pengaman, pelindung, dan lengkapannya seperti papan pengenal dan rambu peringatan, serta bangunan instalasinya, harus terpelihara dengan baik. 9.12.1.2.2 Karena instalasi mengalami keausan, penuaan atau kerusakan yang akan mengganggu instalasi maka secara berkala instalasi harus diperiksa dan diperbaiki, dan bagian yang aus, rusak atau mengalami penuaan diganti. 9.12.1.2.3 Isolasi sakelar minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus dibebaskan dari air, dibersihkan dari debu dan arang, serta dibebaskan dari zat asam, antara lain dengan cara penyaringan. 9.12.1.2.4 Perlengkapan tertentu seperti relai yang bagiannya lebih cepat terganggu kerjanya karena mengalami keausan, penuaan atau kerusakan, harus secara berkala diperiksa dan diuji baik segi mekanis maupun listriknya. 9.12.1.2.5 Dalam melaksanakan pemeliharaan tidak boleh menggunakan perkakas kerja dari bahan yang magnetik dekat pada medan magnet perlengkapan listrik. 9.12.1.2.6 Pelindung dan pengaman, yang selama melaksanakan pemeliharaan dibuka atau dipindahkan, harus segera dipasang kembali setelah pekerjaan selesai. 9.12.1.3 Pemeriksaan berkala 9.12.1.3.1 Semua bagian instalasi listrik harus diperiksa dan dibersihkan secara berkala dan teratur berdasarkan petunjuk, metode dan program yang telah ditentukan. 9.12.1.3.2 Hasil pemeriksaan berkala suatu instalasi harus dibuat dalam laporan tertulis dan dicatat secara teratur. 9.12.2 Gejala kerusakan Gejala kerusakan isolasi dan gejala ketidakwajaran, yang dapat mengakibatkan bahaya atau kerusakan, harus segera dicari penyebabnya dan diperbaiki atau diganti. Penjelasan: a Penurunan nilai resistans isolasi instalasi listrik yang cepat dapat mengakibatkan bahaya kerusakan dikemudian hari meskipun nilai resistans isolasi tersebut pada waktu pengamatan masih memenuhi ketentuan dalam 3.20. b Isolator yang retak, terutama untuk tegangan menengah dan atau tegangan tinggi, yang dapat mengakibatkan gangguan pada pengusahaan atau dapat menimbulkan