Perhitungan pembebanan singkat dan intermiten .1 Pembebanan singkat

247 7.4.2.3 Ketentuan dalam 7.4.2.2, tidak berlaku untuk penghantar tembaga yang mempunyai luas penampang nominal kurang dari 10 mm 2 atau aluminium kurang dari 16 mm 2 . 7.5 Proteksi arus lebih 7.5.1 Ketentuan umum 7.5.1.1 Dengan memperhatikan 7.5.1.2, penghantar harus diproteksi dengan gawai proteksi pengaman lebur atau pemutus sirkit yang harus dapat membuka sirkit dalam waktu yang tepat bila timbul bahaya bahwa suhu penghantar akan menjadi terlalu tinggi. Gawai proteksi harus dipilih yang mempunyai nilai arus pengenal lebih rendah atau sama dari KHA penghantar dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di 3.24. 7.5.1.2 Apa yang ditetapkan dalam 7.5.1.1 tidak berlaku untuk: a penghantar pembumian dan penghantar penyalur arus bocoran. b penghantar netral, bila: 1 penghantar tersebut merupakan bagian instalasi sirkit cabang dua kawat yang diberi arus dari sistem distribusi dalam tanah yang dipasang demikian rupa sehingga netralnya bertegangan mendekati tegangan bumi. 2 penghantar tersebut dihubungkan pada sistem distribusi di atas tanah yang dihubungkan langsung pada sistem dalam tanah tersebut di atas. 3 pemutus sirkit tersebut dalam 7.5.1.1, pada waktu menyambung atau memutus netral, secara otomatis menyambung atau memutus fase pada waktu bersamaan. c penghantar yang berhubungan dengan kutub yang dibumikan dari sistem arus searah berkutub dua, bila: 1 ada cukup jaminan bahwa sisi kutub ini tetap bertegangan mendekati tegangan bumi di semua titik. 2 pemutus sirkit tersebut dalam 7.5.1.1 pada waktu menyambung atau memutus kutub yang dibumikan tersebut, secara otomatis menyambung atau memutus kutub lainnya pada waktu yang bersamaan. d penghantar penyambungan di dalam perangkat hubung bagi, antara perangkat hubung bagi dan dinamo, generator, atau akumulator, dan pada umumnya di semua tempat, dimana sebagai akibat melelehnya pengaman lebur atau bekerjanya pemutus sirkit, dapat timbul bahaya; atau pemasangan pengaman lebur atau pemutus sirkit tidak mungkin karena bentuk instalasinya, kecuali bila penghantar dipasang demikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran. 7.5.1.3 Apabila kabel yang tercantum dalam Tabel 7.1-3 dan 7.1-4 perlu diproteksi dengan gawai proteksi, dipilih gawai proteksi sebagai berikut: a Untuk kabel instalasi berisolasi tunggal yang tercantum dalam kolom 1 Tabel 7.3-1, sesuai kolom 5 atau 6 untuk masing-masing luas penampang nominal. 248 b Untuk kabel yang tercantum dalam kolom 1 Tabel 7.3- 4 sesuai dengan kolom 4 untuk masing-masing luas penampang nominal. Perlu diperhatikan pula ketentuan dalam 7.5.1.2 dan 7.7. 7.5.1.4 Apabila kabel tanah yang tercantum dalam Tabel 7.1-5 perlu diproteksi dengan gawai proteksi, harus dipilih gawai proteksi yang mempunyai nilai arus pengenal sama dengan atau lebih rendah dari KHA kabel tanah tersebut dalam Tabel 7.3-5a sampai dengan 7.3-8b dengan memperhatikan 7.3.4. 7.5.1.5 Apabila kabel yang tercantum dalam Tabel 7.1-5a perlu diproteksi dengan gawai proteksi, harus dipilih gawai proteksi yang mempunyai nilai arus pengenal sama dengan atau lebih rendah dari KHA kabel tanah tersebut dalam Tabel 7.3-9a1, 7.3-9a2, 7.3-9b, 7.3-10a, 7.3-11a, 7-3.11b. 7.5.1.6 Apabila kabel tanah yang tercantum dalam Tabel 7.1-6a dan 7.3-6b perlu diproteksi dengan gawai proteksi, harus dipilih gawai proteksi yang mempunyai nilai arus pengenal sama dengan atau lebih rendah dari KHA kabel tanah tersebut dalam Tabel 7.3- 21a sampai dengan 7.3-23 dengan memperhatikan 7.3.5. 7.5.2 Penempatan gawai proteksi arus lebih 7.5.2.1 Pengaman lebur atau pemutus sirkit untuk proteksi dari arus lebih dapat ditempatkan di sembarang tempat dari sirkit arus. Antara ujung sisi masuk penghantar dan pengaman lebur atau pemutus sirkit yang berikut dari penghantar tersebut tidak boleh ada pencabangan. 7.5.2.2 Bila penampang penghantar mengecil, maka penghantar dengan penampang yang kecil harus juga diproteksi terhadap pemanasan yang berlebihan karena arus lebih. Proteksi dari arus lebih tersebut dapat ditiadakan, bila panjang penghantar dengan penampang yang mengecil tersebut tidak lebih dari 2 meter. Bagian penghantar ini harus dipasang demikian rupa sehingga tidak dapat menyebabkan terjadinya bahaya kebakaran. Bagian penghantar ini tidak boleh ditempatkan pada alas yang dapat terbakar, misalnya kayu lihat juga 4.6.3.1.1. 7.5.2.3 Bila beberapa sirkit arus dihubungkan dengan jaringan atau penghantar, misalnya melalui sebuah PHB maka penghantar tersebut dianggap telah diproteksi dari arus lebih, bila jumlah arus pengenal dari pengaman lebur atau penyetelan dari pemutus sirkit yang melindungi penghantar masuk terhadap beban lebih, sama atau lebih kecil dari arus pengenal pengaman lebur atau penyetelan dari pemutus sirkit yang melindungi penghantar masuk terhadap beban lebih. 7.5.2.4 Pada hal tertentu proteksi arus dari suatu penghantar dengan pembebanan intermiten atau singkat dapat ditiadakan, misalnya pada instalasi kran atau sejenis. 7.5.2.5 Pengaman lebur atau pemutus sirkit dapat ditiadakan, bila berdasarkan sifat dari peranti dapat dipastikan bahwa penghantar tidak akan mendapat beban lebih dari nilai yang tersebut dalam Tabel 7.3-1 dan 7.3-4. 7.5.2.6 Sehubungan dengan 7.5.1.1 dan 7.5.1.2, penghantar yang dapat dialiri arus dari dua ujung harus diproteksi pada kedua ujungnya.