Bekerjanya CDPK dalam setiap ruang atau kelompok ruang harus disertai

429 Gambar 8.27-4 Contoh sistem distribusi instalasi listrik pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan 8.27.5.3.7 Bila CDPK harus melayani lebih dari satu sirkit, selektivitas proteksi arus lebih harus terjamin bila terjadi hubung pendek. 8.27.5.3.8 Bila menggunakan CDPK, perubahan tegangan yang lebih besar dari ± 10 tegangan nominal pada titik sambung dengan perlengkapan pakai, hanya diizinkan bila berlangsung tidak lebih dari waktu alih beban seperti dimaksud pada 8.27.5.2.1. 8.27.5.4 Pembangkit Tenaga Listrik PTL 8.27.5.4.1 PTL dengan mesin penggerak harus memenuhi syarat dalam BAB 5 dan 8.21, sejauh tidak ditentukan lain dalam 8.27 ini. 8.27.5.4.2 Baterai yang diperkenankan untuk digunakan sebagai CDPK hanya jenis Ni-Cd atau baterai Pb dengan permukaan kutub positif yang luas. Baterai kendaraan bermotor tidak boleh digunakan. 8.27.5.4.3 Memelihara muatan baterai a Keadaan muatan baterai harus terjamin dengan sistem otomat pengisian muatan. b Perlengkapan pengisian harus dibuat sedemikian rupa sehingga baterai yang telah bekerja selama 3 jam terus menerus dengan beban nominal pada cos ϕ = 0,8, dapat diisi penuh kembali dalam waktu 6 jam. c Bila suatu CDP yang sesuai dengan 8.21 tersedia, baterai dari CDPK harus juga terhubung pada CDP ini agar muatannya terjamin bila jaringannya terganggu. G RUANG KELOMPOK 1 RUANG KELOMPOK 1E RUANG KELOMPOK 2E Baterai seri atau motor generator 0,5 detik 10 detik Sumber emergency Sumber normal PHB 430 8.27.6 Menguji instalasi 8.27.6.1 Agar instalasi listrik dapat digunakan dengan baik, instalasi itu perlu diulang uji secara berkala dan pengguna instalasi harus mempunyai dokumen berikut: a diagram umum diagram listrik dalam bentuk sederhana PHB, termasuk catu daya pengganti umum dan catu daya pengganti khusus; b gambar instalasi listrik sesuai dengan 4.1.2.3; c petunjuk penggunaan dan pemeliharaan; d buku uji atau berita acara pengujian mengenai hasil semua pengujian sesuai dengan peraturan yang berlaku. 8.27.6.2 Pengujian sebelum penggunaan yang pertama dilakukan sesuai dengan 9.5.6. 8.27.6.3 Pengujian tambahan pada penggunaan pertama 8.27.6.3.1 Resistans penghantar proteksi dan penghantar penyama potensial harus diuji. 8.27.6.3.2 Pengujian menurut 8.27.3.8.2.8 harus dilakukan sedapat mungkin pada saat instalasi seluruh bangunan mengalami pembebanan penuh; semua perlengkapan elektromedik baik yang tetap maupun yang randah, dihidupkan atau dinyalakan. Pengukuran harus dilakukan dengan voltmeter tegangan efektif dengan resistan dalam sekitar 1 k Ω . Daerah frekuensi voltmeter tersebut hendaknya tidak melampaui terlalu jauh dari 1 kHz. 8.27.6.3.3 CDPK harus diuji menurut 8.27.5. 8.27.6.4 Pengujian setelah instalasi diubah dan atau ditambah 8.27.6.4.1 Instalasi listrik dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan yang dipasang sesuai dengan ketentuan ini, setelah mengalami perubahan atau penambahan harus tetap memenuhi syarat dalam ketentuan ini. Untuk itu, instalasi harus diuji sesuai dengan 8.27.6.2 dan 8.27.6.4.2. Gambar instalasi listrik dan diagram PHB harus diperbaiki jika terjadi perubahan atau penambahan pada instalasi. 8.27.6.5 Pengujian berkala 8.27.6.5.1 Untuk mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi dari seluruh instalasi haruslah dilakukan pengujian berkala terhadap instalasi yang digunakan. 8.27.6.5.2 Hasil pengujian harus dicatat dalam buku uji sesuai dengan 8.27.6.1. 8.27.6.5.3 Pengujian berkala dilaksanakan sebagai berikut: a Pengujian sesuai dengan 8.27.6 harus dilakukan oleh orang juru sekurang-kurangnya setahun sekali. b Pengujian monitor isolasi dan sakelar proteksi arus sisa harus dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dengan menekan tombol uji sekurang-kurangnya setengah tahun sekali. 431 c Uji coba CDPK harus dilakukan dengan pembebanan sekurang-kurangnya 50 daya nominal : selama 15 menit untuk catu daya statis dan konverter berputar dan 60 menit untuk catu daya dinamis, dilaksanakan oleh petugas sekurang-kurangnya sebulan sekali sesuai dengan petunjuk pembuat perlengkapan catu daya. 8.28 Jenis ruang khusus Dalam tabel ini “ruang khusus“ yang terdapat paling banyak dalam perumahan, bangunan, pabrik, bengkel, perkebunan, dan perusahaan, dibagi dalam golongan sesuai dengan sifat masing-masing ruang. Huruf dalam tanda kurung, petunjuk kategori dari ruang yang dimaksud, adalah seperti berikut: n ruang kering l ruang kerja listrik lk ruang kerja listrik terkunci d ruang berdebu blg ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas bld ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu bks ruang dengan bahaya kebakaran serat ko ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif lb ruang lembab dan basah p ruang sangat panas k ruang kerja kasar r ruang radiasi Jika suatu jenis ruang kerja tertentu, tergantung pada keadaan, dapat dimasukkan dalam berbagai kategori “ruang khusus” misalnya sering kali bersifat ruang kasar dan kadang- kadang bersifat ruang normal, maka tanda petunjuk yang bersangkutan ditempatkan berturut-turut, dengan pengertian, bahwa petunjuk dari kategori jenis ruang yang paling banyak terjadi , ditempatkan terdepan : k, n. Jika suatu ruang termasuk serentak dalam beberapa kategori jadi misalnya, berdebu bersamaan panas, maka petunjuk dari kedua kategori itu dihubungkan satu sama lain dengan tanda tambah, yang bersam-sama ditempatkan dalam satu kurung d+p. Penggolongan d+lb, d, berarti bahwa jenis ruang yang bersangkutan biasanya berdebu dan lembab, dan kadang-kadang hanya berdebu, tergantung pada penggunaan ruang tersebut. Tabel ini dimaksudkan hanya untuk digunakan sebagai pedoman dalam penerapan ketentuan yang bersangkutan dan untuk memberi keterangan pendahuluan kepada yang berkepentingan tentang keadaan yang harus diperhitungkan dalam berbagai ruang kerja untuk menentukan pilihan mengenai bahan listrik yang akan digunakan dalam ruang itu dan cara pelaksanaan instalasinya. Di samping itu selalu ada kemungkinan untuk meninjau keadaan ruang secara tersendiri tanpa memperhatikan masuk tidaknya dalam tabel ini, untuk kemudian dimasukkan dalam suatu kategori tertentu. Pertimbangan yang mengahsilkan penggolongan di bawah ini, didasarkan atas keadaan ruang yang bersangkutan, jika berada dalam bangunan. Pada akhirnya harap diperhatikan, bahwa dalam perusahaan besar akan terdapat bagian pabrik, yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi pabrik sebenarnya, misalnya penggergajian kayu pada pabrik teh, bagian las gardu induk listrik yang besar, ruang generator dalam pabrik karet dan sebagainya.