Pembebanan terus menerus penghantar udara di luar bangunan .1

246 Penjelasan : Pada keadaan keliling yang berlainan dengan yang tercantum dalam Tabel 7.3-36 sampai dengan 7.3-39, KHA penghantar udara telanjang harus dihitung sesuai dengan keadaan tersebut serta dengan cara memasangnya. 7.3.7.2 KHA terus-menerus dari penghantar udara berisolasi seperti yang dimaksud dalam Tabel 7.1-3 dan Tabel 7.1-10 adalah seperti yang tercantum dalam Tabel 7.3-4 dan 7.3-12a untuk kabel udara tegangan rendah, dan Tabel 7.3-12b untuk kabel udara tegangan menengah. 7.3.7.3 Faktor koreksi untuk suhu udara keliling yang lain dari 30 °C, khusus untuk penghantar udara berisolasi tercantum dalam Tabel 7.3-2 kolom 3. 7.4 Pembebanan penghantar dalam keadaan khusus 7.4.1 Definisi 7.4.1.1 Pembebanan singkat Yang dimaksud dengan pembebanan singkat ialah pembebanan dengan waktu kerja singkat, tidak melampaui 4 menit, disusul dengan waktu istirahat yang cukup lama, sehingga penghantar menjadi dingin kembali sampai suhu keliling. 7.4.1.2 Pembebanan intermiten Yang dimaksud dengan pembebanan intermiten ialah pembebanan berdaur periodik dengan waktu kerja tidak melampaui 4 menit diselingi dengan waktu istirahat beban nol atau berhenti, yang cukup lama untuk mendinginkan penghantar sampai suhu kelilingnya. 7.4.2 Perhitungan pembebanan singkat dan intermiten 7.4.2.1 Pembebanan singkat Pada pembebanan singkat penghantar boleh dibebani lebih tinggi dari KHA dengan suatu faktor K s . Untuk perhitungan praktis, K s dapat dihitung sebagai berikut: dengan: t d = jumlah waktu kerja singkat t b ditambah dengan waktu yang minimum dibutuhkan penghantar untuk dapat menjadi dingin sampai suhu kelilingnya t b = jangka waktu kerja singkat, tidak lebih dari 4 menit 7.4.2.2 Pembebanan intermiten Pada pembebanan intermiten penghantar boleh dibebani lebih tinggi dari KHA dengan faktor K i . Untuk perhitungan praktis, K i dapat dihitung sebagai berikut: dengan: t s = waktu daur kerja intermiten, tidak lebih dari 10 menit. t b = waktu pembebanan, tidak lebih dari 4 menit b d s t t K = b s i t t K 875 , == 247 7.4.2.3 Ketentuan dalam 7.4.2.2, tidak berlaku untuk penghantar tembaga yang mempunyai luas penampang nominal kurang dari 10 mm 2 atau aluminium kurang dari 16 mm 2 . 7.5 Proteksi arus lebih 7.5.1 Ketentuan umum 7.5.1.1 Dengan memperhatikan 7.5.1.2, penghantar harus diproteksi dengan gawai proteksi pengaman lebur atau pemutus sirkit yang harus dapat membuka sirkit dalam waktu yang tepat bila timbul bahaya bahwa suhu penghantar akan menjadi terlalu tinggi. Gawai proteksi harus dipilih yang mempunyai nilai arus pengenal lebih rendah atau sama dari KHA penghantar dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di 3.24. 7.5.1.2 Apa yang ditetapkan dalam 7.5.1.1 tidak berlaku untuk: a penghantar pembumian dan penghantar penyalur arus bocoran. b penghantar netral, bila: 1 penghantar tersebut merupakan bagian instalasi sirkit cabang dua kawat yang diberi arus dari sistem distribusi dalam tanah yang dipasang demikian rupa sehingga netralnya bertegangan mendekati tegangan bumi. 2 penghantar tersebut dihubungkan pada sistem distribusi di atas tanah yang dihubungkan langsung pada sistem dalam tanah tersebut di atas. 3 pemutus sirkit tersebut dalam 7.5.1.1, pada waktu menyambung atau memutus netral, secara otomatis menyambung atau memutus fase pada waktu bersamaan. c penghantar yang berhubungan dengan kutub yang dibumikan dari sistem arus searah berkutub dua, bila: 1 ada cukup jaminan bahwa sisi kutub ini tetap bertegangan mendekati tegangan bumi di semua titik. 2 pemutus sirkit tersebut dalam 7.5.1.1 pada waktu menyambung atau memutus kutub yang dibumikan tersebut, secara otomatis menyambung atau memutus kutub lainnya pada waktu yang bersamaan. d penghantar penyambungan di dalam perangkat hubung bagi, antara perangkat hubung bagi dan dinamo, generator, atau akumulator, dan pada umumnya di semua tempat, dimana sebagai akibat melelehnya pengaman lebur atau bekerjanya pemutus sirkit, dapat timbul bahaya; atau pemasangan pengaman lebur atau pemutus sirkit tidak mungkin karena bentuk instalasinya, kecuali bila penghantar dipasang demikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran. 7.5.1.3 Apabila kabel yang tercantum dalam Tabel 7.1-3 dan 7.1-4 perlu diproteksi dengan gawai proteksi, dipilih gawai proteksi sebagai berikut: a Untuk kabel instalasi berisolasi tunggal yang tercantum dalam kolom 1 Tabel 7.3-1, sesuai kolom 5 atau 6 untuk masing-masing luas penampang nominal.