Penerangan tanda dan penerangan bentuk tegangan rendah

412 8.26.3 Penerangan tanda dan penerangan bentuk tegangan menengah 8.26.3.1 Pemasangan penghantar a Penghantar dapat dipasang sebagai instalasi tersembunyi pada isolator, dalam pipa kaku, dalam pipa fleksibel, atau dalam pipa kedap air. b Penghantar harus dari jenis yang disahkan dan harus sesuai dengan tegangan instalasi. c Belokan tajam pada penghantar harus dicegah. d Penghantar instalasi tersembunyi pasangan dalam, yang dipasang pada isolator harus terpisah yang satu terhadap yang lain dan terhadap benda lain kecuali terhadap isolatornya. Dengan jarak tidak kurang dari 3 cm untuk tegangan di atas 10.000 V, dan tidak kurang dari 2 cm untuk tegangan di bawah 10.000 V. Penghantar ini harus dipasang dalam jalur yang dilapisi dengan bahan yang tidak mudah terbakar dan digunakan khusus untuk keperluan tersebut, dengan pengecualian bahwa penghantar sirkit primer juga dapat diletakkan di dalamnya. Isolator yang digunakan harus dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak menyerap air. e Apabila penghantar diselubungi dengan timbal atau selubung logam lainnya, dan permukaannya tidak boleh rusak di tempat selubung itu berakhir. f Dalam jendela pamer dan tempat sejenis, penghantar yang tergantung di udara dengan bebas, dan jauh dari bahan mudah terbakar, dan tidak ada kemungkinan terkena kerusakan mekanik, tidak perlu diberi pelindung. 8.26.3.2 Transformator a Tegangan terbuka sirkit sekunder transformator tidak boleh melebihi 15.000 V dengan toleransi sebesar 1000 V tambahan pada pengujian. Pada transformator yang ujungnya dibumikan, tegangan terbuka sirkit sekunder tidak boleh melebihi 7.500 V dengan toleransi 500 V tambahan pada pengujian. b Transformator harus dari jenis yang disahkan untuk keperluannya dan harus dibatasi daya nominalnya sebesar maksimum 4.500 VA. Transformator jenis lilitan dan inti terbuka harus dibatasi sampai 5.000 V dengan toleransi 500 V tambahan pada pengujian dan pada penggunaan dalam ruang untuk keperluan penerangan tanda kecil yang portabel. Transformator untuk keperluan penerangan bentuk tidak boleh mempunyai arus sekunder nominal yang melebihi 30 mA. c Transformator yang digunakan untuk pasangan luar harus dari jenis yang tahan cuaca atau dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan menempatkannya tertutup dalam kotak logam pelindung tersendiri. d Lilitan tegangan tinggi dari transformator tidak boleh dihubungkan paralel maupun seri kecuali pada dua buah transformator yang masing-masing mempunyai satu ujung dari lilitan tegangan tingginya dihubungkan dengan selungkup logamnya; dalam hal ini kedua transformator itu dapat dihubungkan seri untuk bersama-sama membentuk sebuah transformator dengan titik tengah yang dibumikan. Hubungan pembumian tersebut harus menggunakan kawat berisolasi dengan ukuran tidak kurang dari 2,5 mm 2 . 413 Pengecualian : Transformator untuk penerangan tanda kecil yang portabel pada jendela pamer dan tempat sejenis, yang dilengkapi dengan penghantar penghubung yang terpasang secara permanen pada lilitan sekunder dalam kotak transformator dan mempunyai penghantar penghubung berukuran lebih kecil dari 2,5 mm 2 akan tetapi tidak lebih kecil 1,5 mm 2 dan harus dari jenis yang disahkan untuk keperluan tersebut. e Transformator harus dapat dicapai dengan mudah dan dipasang kokoh pada tempatnya. 8.26.3.3 Lampu tabung gas listrik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a Lampu tabung gas harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan suatu tegangan lebih yang kontinu pada transformator; b Lampu tabung gas harus dipasang secukupnya dengan penyangga dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak menyerap air; c Lampu tabung gas tidak boleh menyentuh bahan yang mudah menyala dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mungkin terkena gangguan mekanik. Jika bekerja dengan sistem tegangan yang melebihi 7.500 V tabung harus disangga oleh penyangga dari bahan yang tidak mudah terbakar, tidak menyerap dan tidak konduktif, dan harus dipertahankan hingga jarak antara tabung dan permukaan terdekat tidak kurang dari 6 mm. 8.26.3.4 Terminal dan pemegang elektrode lampu tabung gas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a Terminal tabung harus tidak dapat dicapai oleh orang yang tidak berwenang dan harus dijauhkan dari bahan yang mudah terbakar dan logam yang dibumikan, atau harus dipasang dalam keadaan tertutup. Jika tertutup, terminal harus dipisahkan dari bagian logam yang dibumikan dan bahan yang mudah terbakar dengan pemisah dari bahan yang tidak mudah terbakar, tidak menyerap, dan tidak konduktif, yang disahkan keperluan tersebut, atau dipisahkan sejauh 4 cm dengan pemnisah udara. Terminal harus bebas dari tarikan mekanik. b Apabila tabung tidak berujung pada pemegang elektrode yang khusus dirancang untuk keperluan itu, maka semua bagian bertegangan dari terminal tabung dan penghantar harus disangga sedemikian rupa sehingga berjarak tidak kurang dari 4 cm antara penghantar yang satu dengan yang lainnya atau antara penghantar dan bagian logam yang dibumikan. c Di tempat elektrode menembus dinding selungkup penerangan tanda untuk pasangan luar, atau untuk pasangan dalam yang bekerja dengan sistem tegangan melebihi 7.500 V, harus digunakan pipa bushing kecuali jika disediakan pemegang elektrode. Rakitan terminal elektrode harus disangga tidak lebih dari 15 cm dari terminal elektrode. d Selungkup dari bahan logam untuk elektrode harus mempunyai kekuatan yang cukup. e Selungkup yang terbuat dari bahan isolasi harus tidak mudah terbakar, tidak menyerap air, dan sesuai untuk tegangan sirkit. 8.26.3.5 Pintu atau tutup yang dapat terbuka, membuka atau dapat memberi kesempatan untuk mencapai bagian dalam yang tidak terisolasi dari suatu penerangan tanda untuk 414 pasangan dalam, atau dari suatu penerangan untuk yang sistem tegangannya melebihi 1000 V dan dipasang di tempat yang dapat dicapai oleh umum, harus dilengkapi dengan sakelar yang pada waktu pintu atau penutup dibukakan, membuka aliran primer; atau harus dilengkapi dengan sakelar yang dapat dikunci sehingga diperlukan alat khusus untuk dapat membukanya. 8.27 Fasilitas Pelayanan Kesehatan 8.27.1 Ruang lingkup dan klasifikasi ruang 8.27.1.1 Pasal ini mengatur: a Yang disebut ruang dalam pasal ini dapat terdiri atas lebih dari satu kamar, tetapi bertalian dari segi fungsinya. b Ruang fasilitas pelayanan kesehatan antara lain berfungsi sebagai tempat pemeriksaan, pengamatan, pengobatan, pemulihan, perawatan, dan rehabilitasi medik, dan sebagai ruang penunjang untuk manusia dan hewan lihat Tabel 8.27-2. c Perlengkapan elektromedik ialah perlengkapan listrik beserta lengkapan dan kabel penghubungnya, yang secara langsung atau tidak langsung, digunakan untuk melayani perawatan kesehatan manusia dan hewan. 8.27.1.2 Klasifikasi ruang Menurut jenis tindakan proteksi terhadap bahaya karena gangguan listrik, ruang fasilitas pelayanan kesehatan dibagi dalam ruang kelompok 1, kelompok 1E, dan kelompok 2E. 8.27.1.2.1 Ruang Kelompok 1 Dalam ruang ini terputusnya aliran listrik karena gangguan, tidak berbahaya, baik bagi penderita maupun bagi tenaga kerja; pemeriksaan dan pengobatan pada umumnya dapat dihentikan atau diulangi. 8.27.1.2.2 Ruang Kelompok 1E Ruang ini menggunakan perlengkapan elektromedik yang dayanya diperoleh dari jaringan listrik umum. Jika listrik ini terputus karena gangguan, perlengkapan harus berjalan terus dengan bantuan catu daya pengganti khusus CDPK yang dalam tempo beberapa detik telah mengambil alih tugas jaringan listrik umum. Pemeriksaan dan pengobatan dapat terhenti beberapa detik tanpa membahayakan penderita. 8.27.1.2.3 Ruang kelompok 2E Ruang ini juga menggunakan perlengkapan elektromedik yang dayanya diperoleh dari dari jaringan listrik umum. Aliran listrik dalam ruang ini tidak boleh terputus karena pemeriksaan dan pengobatan penderita harus tetap berlangsung. Jika terjadi gangguan pada jaringan listrik umum, CDPK mengambil alih tugas jaringan listrik umum tanpa aliran terputus. Mengenai klasifikasi ruang ini lihat Tabel 8.27-1. 415 Tabel 8.27-1 Klasifikasi ruang medis penggolongan jenis ruangan kolom 2 ke kelompok kolom 1 ditentukan oleh jenis penggunaan secara kedokteran kolom 3 dan 4 serta perlengkapan kedokteran. Alat dasar itu suatu jenis ruang tertentu dapat digolongkan ke dalam lebih dari satu kelompok. 1 2 3 4 Kelompok Jenis ruangan sesuai Penggunaan Jenis penggunaan secara kedokteran Contoh Ruang perawatan Ruang fisiotrapi Ruang hidrotrapi Ruang pijit Ruang praktek dokter umum, hewan dan gigi Ruang radio-diagnostik dan terapi Ruang pemeriksaan endoskopi Ruang angiografi Ruang dialisa Ruang pemeriksaan intensif Tanpa memasukkan bagian dari pesawat secara pembedahan implantasi, bedah kecil namun tanpa tindakan terhadap organ dalam tubuh Penggunaan pesawat listrik Kedokteran pada atau di dalam tubuh melalui lobang alamiah 1 Ruang cuci bedah Ruang sterillisasi Ruang penunjang untuk ruang bedah didalam kelompok 2E Substerillisasi Desinfeksi IE Ruang praktek kedokteran umum Ruang bersalin Ruang endoskopi Ruang bedah rawat jalan Ruang pemeriksaan intensif Dengan memasukkan bagian dari pesawat secara pembedahan, bedah kecil, juga dengan tindakan terhadap organ tubuh Kateter dalam pembuluh darah besar, namun tidak kateter jantung 2E Ruang persiapan bedah Ruang bedah Ruang pemulihan Ruang bedah gips Ruang bedah rawat jalan Ruang pemeriksaan intensif Ruang pengamatan intensif Ruang pengobatan intensif Ruang Kateterisasi jantung Ruang radio-diagnostik dan terapi Ruang angiografi Ruang endoskopi Ruang bersalin klinis Dengan memasukkan bagian dari pesawat secara pembedahan, bedah besar, tindakan ke dalam jantung atau terhadap jantung yang dibebaskan, atau memperoleh fungsi vital dari pesawat listrik kedokteran Bedah organ segala jenis, kateter dalam pembuluh darah besar, termasuk kateter 416 Tabel 8.27-2 Ruang Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1 Ruang periksa 1.1 Ruang periksa biasa, adalah ruang untuk memeriksa penderita tanpa menggunakan perlengkapan elektromedik. 1.2 Ruang periksa khusus a Ruang periksa endoskopi adalah ruang tempat alat endoskopi digunakan untuk memeriksa di dalam tubuh, baik melalui lubang alamiah maupun buatan pada tubuh termasuk didalamnya antara lain:laryngoskopi, bronkhoskopi, esofagoskopi, gastroskopi, sistoskopi, kalposkopi, funduskopi mata dan laparoskopi. b Ruang radiologi diagnostik adalah ruang tempat digunakannya sinar pengion baik yang dibangkitkan oleh generator atau sinar dari radio-isotop untuk menggambarkan bagian- bagian dalam dari tubuh, baik secara anatomis maupun fungsional. CATATAN Termasuk di dalam jenis ini semua pemeriksaan dengan foto rontgen polos tanpa kontras dan pemeriksaan radiologis dengan kontras seperti urografi, pemeriksaan organ pencernaan, bronkografi, scientigrafi organ-organ tubuh. c Ruang periksa electroencephalography EEG. d Ruang periksa electrocardiography ECG. e Ruang kateterisasi jantung, adalah ruang tempat pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan kateter besaran vital. Termasuk juga pengambilan contoh darah, langsung dari jantung serta pemasukan bahan kontras ke dalam jantung. 2 Ruang pengamatan 2.1 Ruang pengamatan biasa, adalah ruang untuk pengamatan sebelum tindakan operasi atau tindakan yang menggunakan anestesia. 2.2 Ruang pengamatan khusus, adalah ruang pengamatan intensif tempat beberapa pesawat pengukuran elektromedik seperti EEG, ECG, secara serentak dihubungkan pada penderita atau dimana sebuah kateter atau transduser pengukur pesawat dimasukkan ke dalam tubuh. 3 Ruang pengobatan 3.1 Ruang pengobatan biasa, adalah ruang tempat dilakukannya medika mentosa. 3.2 Ruang pengobatan khusustindakan : 1 Ruang bedah adalah ruang tempat tindak pembedahan dilakukan sesuai dengan jenis serta tingkat tindakan pembedahan, dilakukan analgesia atau anestesia, tersedia pula pesawat untuk pengamatan dan resusitasi, pesawat rontgen dan gawai kedokteran lainnya antara lain: cauter, laser; 2 Ruang bedah gips adalah ruang tempat pembalutan gips dilakukan dengan anestesi; 3 Ruang bedah rawat jalan adalah ruang tempat tindak pembedahan kecil dilakukan, bila perlu dengan pemakaian perlengkapan elektromedik; 4 Ruang bersalin, adalah ruang yang menurut ketentuan digunakan untuk persalinan; 5 Ruang dialisa, adalah ruang tempat penderita mengalami pencucian darah; 417 Tabel 8.27-2 lanjutan 6 Ruang radiasi internal, adalah ruang tempat penderita mendapat radiasi berada di dalam tubuh penderita. Termasuk dalam pengertian ruang aplikasi manual dan remote after loading; 7 Ruang radiasi eksterna, adalah ruang tempat penderita mendapat radiasi yang dibangkitkan generator maupun berasal dari radioisotop, seperti : telecobalt. 4 Ruang pemulihan Adalah ruang untuk pemulihan penderita setelah tindakan anestesia umum digunakan dan efek anestesia menurun di bawah pengawasan. 5 Ruang rawat 5.1 Ruang rawat biasa adalah ruang tempat penderita dirawat secara biasa. 5.2 Ruang rawat khusus, adalah ruang tempat penderita dirawat secara khusus. 1 ruang rawat pasien bedah; 2 ruang rawat intensif ICU, adalah ruang tempat pengamatan dan pengobatan intensif dilakukan dan penderita dengan waktu yang panjang dihubungkan dengan pesawat elektromedik untuk pengamatan dan bila perlu juga perangsang kegiatan tubuh; 3 ruang rawat intensif koroner ICCU pada dasarnya sama dengan butir 2, tetapi khusus untuk penderita jantung; 4 ruang rawat pengobatan radiasi interna, adalah ruang tempat penderita dengan pengobatan bahan radioisotop di dalam badannya; 5 ruang rawat khusus bayi. 6 Ruang rehabilitasi medik Adalah ruang tempat dilakukan usaha rehabilitasi medik. 6.1 Ruang hydroterapi, adalah ruang tempat penderita mendapat secara hydrotrapi 6.2 Ruang fisiotrapi, adalah ruang tempat penderita mengalami pengobatan secara fisiotrapi termasuk pijat. 7 Ruang penunjang Ruang penunjang, adalah ruang yang tidak termasuk dalam ruang yang tersebut pada butir 1 sampai dengan 6, seperti : laboratorium, farmasi, cuci, dapur, sterilisasi, dan sebagainya. 8.27.2 Cara pengawatan dan perlengkapan 8.27.2.1 Perlengkapan listrik, termasuk perlengkapan elektromedik atau yang digunakan dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan, harus memenuhi syarat dalam beberapa subayat di bawah ini. 418 8.27.2.2 Perlengkapan yang harus dihubungkan secara khusus hanya boleh dipasang jika semua prasarananya telah disiapkan. Syarat khusus untuk itu tercantum dalam rincian teknis dan gambar instalasi yang disediakan oleh pabrikan. 8.27.2.3 Perlengkapan dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak dipengaruhi oleh perlengkapan non medik misalnya komputer, pemancar, dan pesawat panggil yang secara fungsi berhubungan, atau memperoleh listrik dari penghantar yang sama tetapi terdapat di luar ruang tersebut. 8.27.2.4 Bila tegangan, arus, atau frekuensi yang digunakan berbeda-beda, kontak tusuk yang digunakan harus tidak dapat dipertukarkan. 8.27.2.5 Dalam ruang kelompok 2E dan di atas langit-langitnya hanya boleh dipasang penghantar untuk perlengkapan dalam ruang itu saja. 8.27.2.6 Hanya inti dari sirkit utama yang boleh dipasangkan pada kabel berinti banyak, atau dalam satu pipa untuk kabel berinti tunggal. Berbagai sirkit bantu hanya boleh dipasangkan pada sirkit utamanya dalam satu jalur penghantar misalnya pipa, jika semuanya terhubung pada satu perlengkapan dan disuplai dari sumber yang sama. 8.27.2.7 Pada setiap sirkit dalam ruang pelayanan kesehatan, yang menggunakan gawai proteksi arus sisa yang memenuhi 8.27.3.6, harus dipasang satu penghantar proteksi. Hal yang sama bagi sirkit arus fase tiga yang betul-betul simetris. CATATAN Pencegah gangguan frekuensi sering kali dipasang antara penghantar netral dan penghantar fase, supaya arus sisa yang melalui penghantar proteksi tidak menjadi lebih tinggi dari yang dibolehkan. 8.27.2.8 Kabel yang dicabangkan tidak boleh dipasang dalam ruang Kelompok 2E a PHB harus dipasang di luar ruang pelayanan kesehatan dan harus mudah dicapai. CATATAN Kotak hubung dan terminal yang menjadi satu dengan perlengkapan misalnya pipa pesawat sinar X, tidak termasuk PHB seperti yang dimaksud di sini. b Tiap ruang pelayanan kesehatan dan ruang bukan pelayanan kesehatan harus mempunyai PHB tersendiri lihat butir 3. 1 PHB untuk ruang kelompok 2E harus langsung dihubungkan ke PHB utama bangunan. Bila instalasi diperluas, PHB tersebut boleh dihubungkan ke PHB cabang yang digunakan untuk ruang kelompok ini. 2 Daya untuk PHB ruang Kelompok 1 dan 1E boleh disalurkan ke PHB cabang yang digunakan untuk ruang bukan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini harus dipasang penghantar proteksi tersendiri pada penghantar yang menyalurkan daya pada PHB cabang. c PHB untuk ruang pelayanan kesehatan dan ruang bukan pelayanan kesehatan boleh berada dalam satu lemari, jika ketentuan tersebut di bawah ini dipenuhi : 1 PHB untuk kedua ruang itu dipisahkan oleh dinding dan mempunyai tutup masing- masing; 419 2 PHB berisolasi pengaman. Lemari terbuat dari bahan penghantar, hanya diizinkan jika penghantar proteksi dipasang juga pada penghantar yang menyalurkan daya ke PHB ruang bukan pelayanan kesehatan. d Bagian PHB yang terhubung pada aparat catu daya pengganti dan segala penghantarnya dipisahkan oleh dinding dengan tutup tersendiri. e Pengujian isolasi untuk tiap sirkit harus dapat dilaksanakan tanpa membuka terminal penghantar netral, misalnya dengan memasang terminal pemisah pada PHB tersebut. f Penampang rel penghantar proteksi harus sama dengan penampang rel penghantar fase, tetapi sekurang-kurangnya 16 mm 2 Cu.

8.27.3 Tindakan proteksi

Untuk menghindari bahaya sentuh tak langsung harus dilakukan dengan cara yang cocok tiap kelompok ruang pelayanan kesehatan. Ruang yang pada saat yang sama, atau untuk sementara, dapat digolongkan dalam berbagai kelompok, izin proteksinya hanya diberikan untuk satu kelompok saja. 8.27.3.1 Tindakan proteksi berlaku bagi semua perlengkapan yang bertegangan di atas 25 V antar fase atau antara fase dan bumi. 8.27.3.2 Cara proteksi tersebut dalam BAB 3 harus dipilih yang cocok dengan ruang, ditambah syarat untuk tiap kelompok sebagai berikut : a Jenis proteksi yang diiizinkan untuk ruang Kelompok 1 dan 1E ialah : 1 isolasi proteksi lihat 3.8 dan 3.9 dengan memperhatikan 8.27.3.3; 2 tegangan ekstra rendah lihat 3.3.1 dengan memperhatikan 8.27.3.4; 3 sistem IT dengan memperhatikan 8.27.3.5; 4 gawai proteksi arus sisa dengan memperhatikan 8.27.3.6. b Macam proteksi yang diperkenankan untuk ruang Kelompok 2E ialah : 1 isolasi proteksi lihat 3.8 dan 3.9 dengan memperhatikan 8.27.3.3; 2 tegangan ekstra rendah proteksi lihat 3.3.1 dengan memperhatikan 8.27.3.4; 3 sistem IT dengan memperhatikan 8.27.3.5, untuk aparat penyambung dan kontak tusuk melebihi 25 V; 4 gawai proteksi arus sisa dengan memperhatikan 8.27.3.6 untuk : a peranti dengan daya sambung lebih dari 5 kVA, jika terputusnya aliran listrik karena hubungan bumi pertama tidak menimbulkan bahaya, baik bagi penderita maupun bagi operator; b pesawat rontgen, walaupun dengan daya lebih kecil dari 5 kVA; c perlengkapan listrik lain dengan sambungan magun dan tidak digunakan untuk pelayanan medik; 420 d penerangan umum ruang. 8.27.3.3 Isolasi di tempat kaki berpijak saja tidak diizinkan sebagai isolasi proteksi lokasi tidak konduktif. 8.27.3.4 Tegangan nominal dari tegangan rendah proteksi tidak boleh melebihi 25 V. 8.27.3.5 Sistem IT lihat 3.14 Untuk sistem IT harus diperhatikan hal-hal berikut : a Harus menggunakan transformator pasangan tetap yang dipasang di luar ruang fasilitas pelayanan kesehatan. b Setiap ruang atau setiap kumpulan ruang Kelompok 2E beserta semua ruang yang bersebelahan tetapi berfungsi sebagai bagian dari ruang Kelompok 2E harus tersedia paling sedikit satu transformator. Lebih dari satu transformator dapat dihubungkan paralel jika semuanya melayani satu ruang atau kumpulan ruang. c 1 Mengingat syarat yang ketat bagi keandalan catu daya listrik, maka gawai proteksi transformator tersebut pada butir b harus sedemikian rupa sehingga pada hubung bumi pertama aliran listrik tidak terputus misalnya transfomator ditempatkan di atas isolasi 2 Setiap ruang yang termasuk Kelompok 2E harus disediakan paling sedikit 2 dua buah kotak kontak. Khusus dalam ruang operasi harus disediakan paling sedikit 5 buah kotak kontak yang tersambung pada sekurang-kurangnya tiga sirkit akhir jika mungkin tiga fase yang berlainan dan dipasang paling sedikit 1,25 m dari lantai. d Sebagai proteksi hubung pendek dan beban lebih dari sirkit beban hanya boleh digunakan pemutus sirkit arus lebih. Pemutus sirkit ini harus bekerja secara selektif dengan gawai proteksi yang dipasang di depannya. e Transformator tersebut di atas harus mempunyai kumparan yang terpisah, dan berisolasi ganda yang diperkuat. Beberapa syarat tambahan : 1 Tegangan nominal pada sisi sekunder tidak boleh lebih dari 230 V; hal itu berlaku juga untuk tegangan antara fase pada tegangan fase tiga. 2 Transformator harus dilengkapi dengan pelindung statis antara lilitan primer dan lilitan sekunder. Pelindung ini harus dapat disambungkan pada penyama potensial khusus atau penghantar proteksi dengan penghantar berisolasi. CATATAN Mengingat pemakaian, pengaruh kegagalan listrik, dan arus bocor maka a daya pengenal transformator harus antara 3,15 kVA, dan 8 kVA; b gawai proteksi isolasi harus dipasang secara sistematis . f Setiap sistem IT harus dilengkapi dengan gawai monitor isolasi yang memenuhi syarat berikut: 1 Impedans arus bolak-balik Zi dari monitor tersebut paling sedikit 100 k Ω . Tegangan ukurnya harus 24 V a.s.; arus ukur tidak boleh melebihi 1 mA, juga pada keadaan hubung pendek ke bumi yang sempurna dari salah satu fase. 2 Harus ada isyarat bila resistans isolasi turun sampai 50 k Ω .