Syarat umum pemasangan penghantar sampai dengan 1.000 volt .1 Daerah penggunaan

256 7.10.14 Pada pemasangan kabel berinti banyak, penghantar netral dari suatu sirkit tidak boleh digunakan sebagai penghantar netral sirkit yang lain, kecuali pada perlengkapan hubung bagi asalkan luas penampang penghantar netral itu minimum sama dengan jumlah luas penampang normal dari penghantar netral masing-masing sirkit daya. 7.10.15 Beberapa sirkit daya selama tidak terpotong penghantarnya boleh dilewatkan bersama-sama melalui satu kontak tarik tanpa menggunakan isolasi pemisah. Isolasi pemisah diperlukan pada kotak tarik tersebut bila dilakukan penyambungan sirkit daya termaksud di atas. Untuk itu harus diperhatikan ketentuan 7.11.1.2. 7.10.16 Sambungan kabel, selubung logam, pelindung konsentris dan lapisan pelindung mekanis harus saling dihubunghantarkan dengan baik, kecuali bila disyaratkan bahwa gawai-gawai itu dipisahkan. 7.10.17 Pada pencabangan atau penyambungan dari penghantar yang selubung atau pelindung logamnya dibumikan, pelindung logam tersebut harus dihubunghantarkan dengan baik, kecuali jika masing-masing bagian dari selubung atau pelindung logam itu telah dibumikan dengan baik pada kedua sisi pencabangan atau penyambungannya. 7.10.18 Bumi tidak boleh sekali-kali digunakan sebagai penghantar balik untuk instalasi arus kuat, untuk hal semacam itu harus digunakan penghantar tersendiri. 7.10.19 Di dalam bangunan pada persilangan atau pendekatan antara kabel arus kuat dan kabel arus lemah harus diambil tindakan untuk melindungi penghantar listrik arus lemah telekomunikasi terhadap pengaruh yang berbahaya atau merusak dengan membuat jarak minimum sebesar 1 cm atau dengan satu dinding pemisah. Klem dari instalasi arus kuat dan arus lemah yang letaknya berdekatan harus di susun terpisah dan diletakkan demikian rupa sehingga mudah dibedakan yang satu dengan yang lain. 7.10.20 Di luar bangunan penghantar listrik arus kuat dan bagian konstruksi yang bersangkutan, sedapat mungkin berjarak minimum 1 m dari penghantar listrik arus lemah telekomunikasi yang tidak dilindungi oleh pelindung elektromagnetik. 7.10.21 Sistem penghantar penyalur arus harus merupakan sirkit yang tidak terputus. Pipa gas, pipa air, bumi, dan benda logam lain yang kegunaan utamanya bukan untuk penyalur arus tidak diperbolehkan dipakai sebagai pengganti penyalur arus. 7.10.22 Penghantar netral atau penghantar nol sistem penghantar penyalur arus dalam bangunan pada seluruh panjangnya harus berisolasi, yang memenuhi ketentuan yang sama dengan yang disyaratkan untuk penghantar kutub atau penghantar fase dari sistem yang bersangkutan, kecuali jika penghantar kutub atau penghantar fase ini juga tidak berisolasi. 7.10.23 Penghantar netral dan penghantar nol dalam bangunan, termasuk pula semua penghantar cabang yang dihubungkan padanya harus dapat dikenal secara jelas dan seragam pada seluruh panjangnya sesuai dengan 7.2.2 dan 7.2.3. 7.10.24 Pada penghantar netral atau penghantar nol tidak boleh dipasang sakelar, kecuali sesuai dengan 4.12.2. 7.10.25 Penghantar yang terpasang akan tetapi tidak dipakai lagi, harus dibebaskan dari sumber tegangan. Penghantar tersebut tidak boleh tinggal bersama-sama dengan penghantar yang masih bertegangan, kecuali jika kedua ujungnya diproteksi secara baik dari sentuh langsung misalnya ujung kabelnya ditutup dengan isolasi secara baik atau dihubungkan dengan klem yang tertutup. 257 7.11 Sambungan dan hubungan 7.11.1 Umum 7.11.1.1 Penyambungan antar penghantar harus dilakukan dengan baik dan kuat dengan cara sebagai berikut: a Penyambungan selongsong dengan sekrup b Penyambungan selongsong tanpa sekrup c Penyambungan selongsong dipres d Penyambungan solder sambungan mati e Penyambungan dengan lilitan kawat f Penyambungan las atau las perak sambungan mati g Penyambungan puntiran kawat padat dengan memuntir dan memakai las dop. 7.11.1.2 Sambungan harus diberi isolasi yang memberikan jaminan yang sama dengan isolasi penghantar yang disambungkan. Sambungan yang dapat dibuka kembali misalnya sambungan selongsong dengan sekrup harus dapat mudah dijangkau. 7.11.1.3 Penyambungan kabel hanya boleh dilakukan : a di dalam kotak tarik atau kotak hubung untuk instalasi pipa b di dalam kotak sambung atau mof untuk kabel dan kabel tanah 7.11.1.4 Bahan dan perlengkapan yang digunakan untuk penyambungan dan penghubung harus memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk penghantar yang disambungkan atau dihubungkan, misalnya jumlah inti, luas penampang penghantar, dan macam bahan isolasinya. 7.11.1.5 Terminal penghubung 7.11.1.5.1 Terminal penghubung, misalnya pada sakelar atau kotak kontak, tidak boleh digunakan untuk lebih dari satu inti. 7.11.1.5.2 Apabila terminal penghubung tersebut secara khusus dibuat juga untuk menyambung, maka terminal tersebut boleh digunakan baik sebagai penyambung maupun sebagai penghubung. 7.11.1.6 Terminal perlengkapan lampu tidak boleh digunakan untuk menyambung penghantar utama instalasi tetap di luar perlengkapan tersebut. 7.11.1.7 Setiap sambungan atau hubungan harus dilaksanakan dengan baik, sehingga tahan terhadap beban terus-menerus ataupun keadaan hubung pendek yang mungkin terjadi. 7.11.1.8 Semua hubungan kabel fleksibel pada perlengkapan listrik harus dilaksanakan dengan baik dan rapi seperti tercantum dalam 7.11.1.9. 258 7.11.1.9 Hubungan kabel fleksibel harus tahan terhadap gaya tarik dan gesekan. Selubung kabel harus tahan terhadap pengelupasan dan inti penghantar terhadap puntiran. Inti pengaman, kalau ada, di dalam hubungan tersebut di atas harus demikian panjangnya sehingga apabila hubungan tersebut terlepas, maka inti pengaman tersebut akan putus paling akhir. Alat untuk mengurangi beban tersebut tidak boleh bertegangan dan harus demikian rupa konstruksinya, sehingga kerusakan mekanis dari penghantar yang dilindungi terhadap gaya tarik dapat dihindarkan. 7.11.1.10 Penekukan kabel fleksibel pada lubang pemasukan harus dihindarkan, misalnya dengan menghaluskan tepi lubang pemasukan atau dengan menggunakan tule. Membuat simpul dan mengikat mati penghantar fleksibel pada perlengkapan listrik tidak dibolehkan. 7.11.1.11 Ujung penghantar kabel fleksibel yang dihubungkan pada perlengkapan listrik harus dibuat demikian rupa sehingga kawat halus kawat banyak penghantar tersebut tidak tersebar. Hal ini dapat dicapai dengan jalan menyolder, menggunakan selongsong, atau dengan menggunakan sepatu kabel sesuai dengan 7.11.3.2. Sepatu kabel yang disolder tidak dibolehkan pada tempat hubungan, dimana terdapat getaran kerja. 7.11.1.12 Sambungan pada kabel instalasi yang fleksibel Sambungan antara kabel instalasi yang fleksibel lainnya boleh dilaksanakan dengan pertolongan kotak sambung. 7.11.1.13 Larangan sambungan dengan solder Sambungan dengan solder tidak boleh dipakai pada setiap bagian instalasi di mana suhunya akan melampaui 120 o C. Sambungan dengan solder tidak boleh dipakai pada penghantar yang mengalami gaya mekanis. 7.11.1.14 Fluks untuk solder Dalam membuat sambungan solder untuk penghantar tidak boleh digunakan fluks yang menyebabkan korosi. Air keras atau cairan asam lainnya tidak boleh digunakan dalam proses penyolderan. 7.11.2 Sambungan kabel dan kabel tanah 7.11.2.1 Cara penyambungan Pada kabel dan kabel tanah, penyambungan harus dilaksanakan dengan solder, dengan selongsong disekrup atau dipres, atau dengan cara lain yang sekurang-kurangnya sederajat. 7.11.2.2 Kotak sambung mof Semua sambungan kabel dan kabel tanah harus ditutup dengan kotak sambung, kecuali: a Bila sambungan dilakukan di instalasi terbuka b Bila sambungan ada di belakang atau di dalam rumah PHB. c Bila sambungan dibuat di dalam armatur lampu. d Bila sambungan dilakukan dengan cara yang membenarkan tidak diperlukannya kotak sambung.