Resistans isolasi suatu instalasi listrik tegangan rendah .1

85 CATATAN 2 : 1 Dalam sistem TN-C, penghantar PEN dianggap sebagai bagian bumi. 2 Selama pengukuran, penghantar fase dan netral dapat dihubungkan bersama. 3.20.3 Resistans isolasi yang diukur dengan nilai tegangan uji yang ditunjukkan dalam Tabel 3.20-1, akan memuaskan jika setiap sirkit dengan peranti tidak terhubung mempunyai resistans isolasi tidak kurang dari nilai yang diberikan dalam Tabel 3.20-1. Pengukuran harus dilakukan dengan arus searah. Aparat pengukuran harus mampu menyuplai tegangan uji yang ditentukan dalam Tabel 3.20-1 jika dibebani dengan 1 mA. Jika sirkit mencakup gawai elektronik, maka hanya dilakukan pengukuran antara fase dan netral yang terhubung bersama ke bumi. CATATAN Tindakan pencegahan ini diperlukan karena melakukan pengujian tanpa hubungan antar penghantar aktif dapat menyebabkan kerusakan dalam gawai elektronik. Tabel 3.20-1 Nilai resistans isolasi minimum Tegangan sirkit nominal V Tegangan uji arus searah V Resistans isolasi M Ω Tegangan ekstra rendah SELV, PELV dan FELV yang memenuhi persyaratan 3.3.1 dan 3.3.2 250 ≥ 0,25 Sampai dengan 500 V, dengan pengecualian hal tersebut di atas 500 ≥ 0,5 Di atas 500 V 1000 ≥ 1,0 3.21 Pengujian sistem proteksi yang memakai penghantar proteksi 3.21.1 Umum 3.21.1.1 Semua sistem proteksi yang memakai penghantar proteksi harus diuji dahulu sebelum digunakan. Sistem proteksi yang memakai penghantar proteksi adalah : a Sistem TT atau Sistem Pembumi Pengaman Sistem PP b Sistem TN atau Sistem Pembumian Netral Pengaman Sistem PNP c Sistem IT atau Sistem Penghantar Pengaman Sistem HP d Proteksi dengan memakai Gawai Proteksi Arus Sisa GPAS. 3.21.1.2 Pengujian sistem proteksi harus meliputi: a Pemeriksaan awal yang teliti terhadap bagian instalasi yang penting lihat 3.21.2.1; b Pengukuran yang dapat menunjukkan keefektifan sistem proteksi lihat 3.21.3.1 sampai dengan 3.21.3.4 CATATAN Bila untuk keperluan pengujian digunakan arus dari jaringan, maka penghantar proteksi atau perlengkapan yang termasuk dalam sistem proteksi ini harus diberi arus secara bertahap, dimulai dari arus yang kecil. Jika ternyata pengujian dengan arus yang kecil menunjukkan 86 adanya kesalahan pada sistem proteksi, pengujian ini tidak boleh dilanjutkan dengan arus yang lebih besar. 3.21.2 Pemeriksaan awal 3.21.2.1 Pengujian dimulai dengan pemeriksaan awal untuk mengetahui : a Apakah ukuran penghantar fase dan proteksi arus lebih benar-benar telah sesuai? b Apakah penghantar proteksi mempunyai luas penampang sesuai dengan ketentuan dan terpasang serta terhubung sebagaimana mestinya? c Apakah penghantar proteksi mempunyai hubungan yang tidak terputus? d Apakah penghantar proteksi tidak terhubung dengan bagian yang bertegangan? e Apakah penghantar PEN dan penghantar proteksi telah mempunyai tanda pengenal yang semestinya? f Apakah kotak-kontak dan tusuk kontak telah mempunyai penghantar proteksi dengan luas penampang yang cukup dan telah terhubung pada kontak proteksinya? Bila BKT kotak kontak dan tusuk kontak dibuat dari logam, maka penghantar proteksi harus tersambung pula pada BKT tersebut. g Khusus untuk pengujian pada proteksi dengan GPAS, apakah tegangan nominal gawai proteksi tersebut sudah sesuai dengan tegangan nominal jaringan? 3.21.3 Pengukuran dan pengujian 3.21.3.1 Pengukuran resistans pembumian dan resistans lingkar pada sistem pembumian proteksi. Sistem pembumian proteksi ada 2 macam yaitu: a Pembumian BKT perlengkapan listrik terpisah dari pembumian sistem listriknya sistem TT. b Pembumian BKT perlengkapan listrik dihubungkan dengan pembumian sistemnya dengan melalui jaringan pipa air dari logam yang sama sistem TN. 3.21.3.1.1 Pengukuran resistans pembumian yang besarnya ditentukan dalam 3.12.2.1 dan 3.15.2.1 sistem TT dilakukan dengan cara sebagai berikut : a Pengukuran dengan voltmeter dan amperemeter Gambar 3.21-1. Penghantar bumi dari elektrode bumi yang akan diukur dihubungkan dengan penghantar fase instalasi melalui gawai proteksi arus lebih, sakelar, resistans yang dapat diatur dari 20 Ω sampai 1000 Ω , dan amperemeter. Antara titik sirkit setelah amperemeter dengan elektrode bumi bantu, dipasang voltmeter lihat Gambar 3.21-1. Jika elektrode bumi yang akan diukur terdiri dari elektrode batang atau pipa tunggal, maka elektrode bumi bantu harus berjarak sekurang-kurangnya 20 meter dari elektrode bumi. Jika elektrode bumi yang akan diukur terdiri dari pita dalam bentuk cincin, radial atau kombinasi, maka jarak antara elektrode bantu dan elektrode bumi kira-kira 3 kali garis tengah rata-rata dari susunan elektrode bumi tersebut.