Sejarah Unit Usaha HONEY Madoe

BAB IV GAMBARAN UMUM HONEY MADOE

4.1. Gambaran Umum Unit Usaha HONEY Madoe

4.1.1. Sejarah Unit Usaha HONEY Madoe

Unit usaha HONEY Madoe mulai berdiri pada tahun 2006 dan untuk pertama kalinya memperkenalkan produknya di lingkungan Fakultas Peternakan di Institut Pertanian Bogor. Unit usaha HONEY Madoe ini pertama kali digagas oleh ibu Dr.Ir. Asnath M. Fuah, MS dimana beliau adalah salah seorang dosen senior di Fakultas Peternakan, lalu beliau mengajak beberapa dosen lainnya untuk ikut bergabung seperti ibu Ir. Hotnida C.H. Siregar dalam pembentukan unit usaha HONEY Madoe. Beberapa dosen yang ikut bergabung dalam pembentukan HONEY Madoe ini adalah ibu Ir. Hotnida C.H. Siregar, M,Si dan Bapak Winarno, SP yang merupakan dosen aktif di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Keikutsertaan dosen-dosen tersebut untuk bergabung dengan unit usaha HONEY Madoe, maka sepakatlah dosen-dosen tersebut untuk mengembangkan unit usaha HONEY Madoe. Biaya dalam memproduksi HONEY Madoe pada awalnya merupakan biaya sendiri. Hal ini dikarenakan belum ada pasokan dana yang mencukupi untuk membeli peralatan dan distribusi HONEY Madoe itu sendiri. Selanjutnya para pengurus HONEY Madoe ini membagi ke dalam bagian bagian pokok pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Hal ini berfungsi agar setiap pengurus mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap deskripsi pekerjaan yang dilakukannya, selain itu juga agar pengurus tersebut memiliki pekerjaan yang terorganisir dengan baik agar tidak saling berbenturan dengan tanggung jawab yang lain. Sumberdaya manusia yang hanya terdapat pada pengurus HONEY Madoe, membuat produksi kurang optimal, oleh karena itu unit usaha HONEY Madoe membuka recruitment untuk membantu memproduksi dan mendistribusikan HONEY Madoe di lingkungan kampus IPB Dramaga. Unit usaha HONEY Madoe ini mempunyai tempat produksi dan distribusi di ruangan yang sama, hal ini dikarenakan unit usaha ini belum memiliki tempat yang luas. Kerjasama yang diberikan oleh unit usaha HONEY Madoe kepada petani lebah yang berada di Jawa Timur sebagai pemasok utama bahan baku yaitu lebah, unit usaha HONEY Madoe ini mempunyai empat varian yang berasal dari empat pohon yang berbeda-beda, yaitu kelengkeng, kapuk, karet dan rambutan. Selain itu unit usaha HONEY Madoe juga melayani pemesanan skala besar dan skala kecil, baik di lingkungan kampus IPB Dramaga maupun di luar kampus IPB Dramaga. Berkembangnya HONEY Madoe dengan empat varian, unit usaha HONEY Madoe mulai mengembangkan HONEY Madoe tidak hanya madu yang dapat dikonsumsi, namun juga membuat sabun madu yang terbuat dari madu. Selain itu unit usaha HONEY Madoe juga membuat berbagai accecories yang terbuat dari kapuk seperti tas yang terbuat dari limbah dari pembuatan HONEY Madoe. Sampai saat ini promosi penjualan dan langganan dari unit usaha HONEY Madoe ini sudah sampai luar pulau, diantaranya adalah Ternate, Maluku, Bali dan Kalimantan. Pada bulan Maret tahun 2011, unit usaha bekerjasama dengan Indomaret dalam penjualan HONEY Madoe. HONEY Madoe telah dapat dibeli tidak hanya di Fakultas Peternakan di Institut Pertanian Bogor, tetapi dapat dibeli lebih dari 400 outlet Indomaret di Jabodetabek. HONEY Madoe yang dijual di Indomaret juga menjualkan empat varian karet, kalengkeng, rambutan dan kapuk dengan berbagai ukuran, namun tidak semua ukuran yang terdapat di Fakultas Peternakan IPB diperjualkan di Indomaret. Kemasan yang terdapat di Fakultas Peternakan IPB berbeda dengan kemasan yang diperjualkan di Indomaret. Hal ini dikarenakan harus ada lambang Indomaret didalam produk HONEY Madoe namun tetap tidak meninggalkan lambang dan logo dari IPB dan HONEY Madoe Fakultas Peternakan.

4.1.2. Organisasi Unit Usaha HONEY Madoe