Strategi Promosi Promotion Strategi Bauran Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro
mereka juga bisa berkonsultasi dan langsung bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami dari produk warung mikro.
12
Kemudian berdasarkan analisis dari staff marketing Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, ada peluang dalam menyusun strategi
pemasaran pada produk warung mikro, hal-hal ini antara lain: 1.
Bank Syariah Mandiri memiliki beberapa daya jual yang kompetitif pada produk warung mikro. Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Syariah yang
mampu bersaing dengan bank lain dilihat dari harga pricing, kemudahan persyaratan dan prosedur pembiayaan warung mikro relatif mudah, dan
proses pencairan yang cepat, yang mana pencairan dana bahkan hanya memerlukan waktu 3 hari, berdasarkan keterangan nasabah yang menjadi
responden. 2.
Produk Warung Mikro memiliki prospek yang menjajnjikan dan peluang untuk berkembang. hal ini terbukti dengan dinaikannya anggaran pembiayaan
produk Warung Mikro dari 100 juta pada tahun 2015 menjadi 200 juta di tahun 2016. Hal ini dilakukan dengan semakin meningkatnya kebutuhan
masyarakat usaha mikro, kecil dan menengah untuk mendapatkan pinjaman modal usaha yang lebih besar seiring dengan perkembengan usahanya. Selain
itu, Bank Syariah Mandiri melalui produk warung mikro memiliki kesempatan untuk merubah mindset masyarakat, terutama masyarakat
menengah kebawah untuk mendapatkan bantuan usaha melalui program mikro yang mana prosedur peminjaman dan persyaratannya relatif mudah
dibandingkan dengan produk Bank lainnya. Namun demikian, dalam mengembankan usahanya, produk warung mikro
inipun menghadapapi beberapa tantangan dalam menjalankan strategi pemasarannya, antara lain:
1. Pemasaran produk warung mikro Bank Syariah Mandiri ini belum mampu
menyentuh masyarakat di luar perkotaan. Masyarakat pelosok dan pedesaan yang jauh dari counter-counter Bank Syariah Mandiri maupun warung mikro
12
Hasil wawancara dengan nasabah BSM pada 14 Maret 2016
secara khusus belum terlalu mengenal Warung Mikro karena kurangnya informasi. Padahal sasaran dari warung mikro ini adalah masyarakat
menengah kebawah yang mana tidak hanya terdapat di perkotaan, namun tidak kalah banyaknya juga di pedesaan. Perkembangan produk warung
mikro ini baru berkembang pesat di perkotaan saja, khususnya wilayang Tangerang dan Ciputat.
2. Kekurangan sumber daya manusia SDM menjadi tantangan lain yang
dihadapi oleh produk warung mikro. Staff warung mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat memiliki 6 personil yang terdiri
dari 1 orang Kepala staff warung mikro, 1 orang staff administrasi, dan 4 orang sales marketing. Jumlah SDM ini belum mampu mengembangkan
usaha mikro secara optimal mengingat luasnya pangsa pasar yang harus diakomodir. Selain itu, jaringan warung mikro ini belum terlalu luas sebagai
implikasi dari kurangnya SDM pada staff Warung Mikro.
Berdasarkan temuan dan analisis data melalui instrumen wawancara internal Staff marketing warung mikro dan eksternal nasabah BSM dan non mikro
dapat ditarik kesimpulkan bahwa, hasil evaluasi strategi pemasaran produk Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat memiliki
peluang dan prospek yang menjanjikan dalam mengembangkan usahanya melihat kebutuhan masyarakat UMKM mengembangkan usahanya, persyaratan dan
proses pembiayaan yang relatif mudah, anggaran yang cukup memadai dan dengan mulai dikenalnya warung mikro bagi masyarakat perkotaan. Namun
demikian produk warung mikro juga menghadapi beberapa tantangan seperti pemasaran belum maksimimal di pedasaan dan daerah plosok, SDM yang belum
memadai, lokasi yang cukup strategis diperkotaan namun tidak mampu menjangkau pedesaan, persaingan dengan bank lain dan jaringan yang belum luas
merupakan suatu bahan pertimbangan untuk di evaluasi sebelum mengambil kebijakan yang solutif.