3
2.3. Jahe
Jahe adalah umbi dari pohon Zingiber officionale Roscoe yang termasuk dalam famili Zingiberaceae. Tanaman ini tergolong tanaman herba, tegak, dan dapat mencapai ketinggian 40-
100 cm. Akarnya sering disebut rimpang jahe, bercabang tak beraturan, berserat kasar, menjalar mendatar, dan bagian dalam rimpang berwarna kuning pucat Koswara 2006.
Jahe mengandung minyak atsiri dan oleoresin yang menyebabkan aroma harum dan rasa pedas. Kandungan minyak atsiri sebesar 1-3 persen dengan kandungan utama berupa zingiberen
dan zingiberol. Komponen oleoresinnya terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri, dan resin. Pemberi rasa pedas utama adalah zingerol. Jahe diketahui mengandung
antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak dari radikal bebas di dalam tubuh Koswara 2006. Jahe ini juga diketahui memiliki potensi antihiperglikemia dengan dosis sebesar
500 mgkg BB pada tikus yang diinduksi diabetes dengan streptozotocin STZ Al-amin et al. 2006.
2.4. Kayu Manis
Kayu manis merupakan tumbuhan berdaun rimbun yang tingginya mencapai 16 m. Tumbuhan ini termasuk famili Lauraceae. Kayunya agak pejal dan berat tetapi tidak keras serta
berwarrna coklat atau merah muda. Daunnya berwarna merah atau hijau Syukur dan Hernani 2002. Minyak atsiri kayu manis dari Indonesia digolongkan dalam cassia oil karena kesamaan
kandungan sinamiladehidanya dalam tanaman dan memiliki aroma yang disukai masyarakat, sehingga banyak digunakan sebagai flavor makanan Wuri et al. 2004.
Salah satu potensi ekstrak kayu manis bagi kesehatan adalah sebagai anti- hiperkolesterolemia yang terbukti dapat menurunkan kolesterol total serum Azima et al. 2004.
Potensi lain kayu manis adalah sebagai antioksidan karena kandungan senyawa tannin dan eugenolnya King 2000. Sinamaldehid pada minyak kayu manis diketahui dapat menghambat
enzim -glukosidase dengan konsentrasi penghambatan sebesar 93,29 pada konsentrasi 50 ppm
Ngadiwiyana et al. 2011.
2.5. Jeruk Nipis