14
3.3.4. Analisis Warna dengan Chromameter Hutching 1999
Analisis warna dilakukan dengan menggunakan alat Chromameter Minolta CR-200. Sebelum dilakukan pengukuran, alat dikalibrasi menggunakan plat yang sesuai warnanya dengan
sampel. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan sampel di dalam wadah berukuran seragam dan selanjutnya dilakukan pengukuran pada skala nilai Y, x, y. Hasil pengukuran dikonversi ke dalam
sistem Hunter L, a, b. Nilai L menyatakan parameter kecerahan lightness yang mempunyai rentang nilai dari 0 hitam sampai 100 putih. Nilai a menyatakan cahaya pantul yang
menghasilkan warna kromatik campuran merah-hijau dengan rentang nilai +a positif dari 0 – 100
untuk warna merah dan rentang nilai –a negatif dari 0 – -80 untuk warna hijau. Notasi b
menyatakan warna kromatik campuran biru-kuning dengan rentang nilai +b positif dari 0 – 70
untuk kuning dan rentang nilai –b negatif dari 0 – -70 untuk warna biru.
3.3.5. Analisis Total Fenol Javanmardi et al. 2003
Sebanyak 0.5 ml sampel ditambahkan ke dalam 0.5 ml etanol 95, 2.5 ml akuades, dan 2.5 ml reagen Folin Ciocalteau 50. Campuran didiamkan 5 menit, lalu ditambah 0.5 ml Na
2
CO
3
5 dan divortex. Setelah disimpan di ruang gelap selama 1 jam, larutan diukur absorbansinya pada
panjang gelombang 725 nm. Kurva standar asam galat dibuat dengan memplotkan konsentrasi asam galat sebesar 50, 100, 150, 200, 250 mgL dengan nilai absorbansinya masing-masing,
kemudian nilai total fenol sampel ditentukan dengan mensubstitusikan nilai absorbansi pada persamaan regresi linier dari kurva standar.
3.3.6. Analisis Total Mikroba BAM 2001
Analisis total mikroba dilakukan dengan memipet 1 ml sampel dari pengenceran yang dikehendaki ke dalam cawan petri. Sebanyak ± 12-15 ml media PCA dituangkan ke dalam cawan
petri kemudian cawan petri digerakkan secara hati-hati untuk menyebarkan sel-sel mikroba secara merata, yaitu dengan gerakan angka delapan. Setelah agar membeku, cawan diinkubasi dengan
posisi terbalik pada suhu 35
o
C selama 48±2 jam. Setelah inkubasi selesai, jumlah koloni yang tumbuh dihitung dengan ketentuan : 1 cawan yang normal berisi 25-250 koloni, semua koloni
dihitung termasuk titik yang berukuran kecil, serta perhitungan setiap cawan mempertimbangkan pengenceran dan jumlah koloni; 2 cawan yang berisi lebih dari 250 koloni dicatat sebagai TBUD
Terlalu Banyak Untuk Dihitung, dan jika tidak ada koloni yang tumbuh ditulis kurang dari 1 kali pengenceran terendah ; dan 3 rumus perhitungan yang digunakan adalah :
15
N =
C 1 x n1 1 x n x D
keterangan : N = jumlah koloni per ml atau per gram produk
C = jumlah seluruh koloni yang dihitung n
1
= jumlah cawan pada pengenceran pertama n
2
= jumlah cawan pada pengenceran kedua D = pengenceran pertama yang dapat dihitung
3.3.7. Uji Organoleptik Ranking Sederhana dan Rating Hedonik
Uji ranking digunakan untuk membandingkan intensitas ataupun kesukaan antar sampel dan mengurutkannya. Uji dapat dilakukan berpasangan ataupun sederhana. Pada uji ranking
sederhana, kepada panelis disajikan satu set sampel pada waktu bersamaan dengan nilai ranking 1 untuk sampel yang paling disukai dan ranking 5 untuk sampel yang paling tidak disukai.
Pada uji rating hedonik, panelis diminta untuk menilai atribut-atribut sensori sampel yang disajikan, yaitu warna, aroma, rasa, dan keseluruhan. Dalam uji ini digunakan panelis tidak terlatih
sebanyak 70 orang. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5. Analisis data dilakukan menggunakan ANOVA Analysis of Variance dengan uji lanjut Duncan. Skala yang digunakan
dalam uji ini adalah skala kategori 5 poin dengan deskripsi : sangat suka=5, suka=4, agak suka=3, agak tidak suka=2, dan tidak suka=1.
3.3.8. Analisis Penghambatan Aktivitas Enzim Alfa Glukosidase Matsumoto