17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Persiapan Bahan Baku
Penelitian  dimulai  dengan  proses  pengeringan  daun  sirih  merah  dan  jahe  dengan  cara menjemur daun sirih merah yang sudah dicuci bersih dan jahe yang sudah dipotong di bawah sinar
matahari  mulai  pukul  09.00-14.00,  sedangkan  jeruk  nipis  yang  digunakan  adalah  dalam  bentuk segar dan hanya digunakan air perasannya serta kayu manis yang digunakan sudah dalam bentuk
kering. Suhu pengeringan matahari bervariasi, yakni 29,5
o
C pada pukul 9, 32,5
o
C pada pukul 12, dan  27
o
C  pada  pukul  16  Asti  2009.  Proses  pengeringan  bahan  di  bawah  sinar  matahari  cukup efektif dalam menurunkan kadar air bahan Asti 2009 serta mudah diterapkan kepada masyarakat.
Proses  pengeringan  pada  tiga  bahan  baku  bertujuan  agar  bahan  baku  dapat  bertahan  lebih  lama sampai  proses  penelitian  selesai.  Bahan  yang  sudah  kering  dibubukkan  menggunakan  blender
kering,  dikemas  dalam  plastik  yang  diseal  dan  dimasukkan  dalam  toples  kaca  bersilika  gel, kemudian disimpan untuk digunakan pada proses-proses selanjutnya. Komponen aktif pada suatu
bahan  pangan  alami  rentan  sekali  terhadap  panas  sehingga  pada  suhu  yang  tinggi  kandungan dalam bahan pangan cenderung menurun Igual et al. 2010 sehingga proses pengeringan matahari
ini dapat meminimalisasi masalah tersebut. Bahan  yang  telah  kering  kemudian  diukur  kadar  airnya  dengan  metode  oven  AOAC
Official  Method  925.45  1999.  Hasil  pengukuran  kadar  air  dapat  dilihat  pada  Tabel  3. Kadar  air dalam  basis  basah  yang  didapatkan  pada  percobaan  ini  sudah  memenuhi  Standar  Nasional
Indonesia SNI rempah bubuk SNI 01-3709-1995, yaitu maksimum kadar air adalah 12  bb. Standar kadar air kayu manis mengikuti SNI Casia Indonesia SNI 01-3395-1994 dengan tingkat
kadar  air  maksimum  adalah  14  bb.  Penyerapan  uap  air  selama  6  bulan  penyimpanan  bubuk jahe dan kayu  manis Herawati 2008 diduga menjadi faktor yang  menyebabkan kadar air bubuk
jahe  dan  kayu  manis  tidak  tepat  sama  dengan  kadar  air  dalam  SNI.  Penelitian  sebelumnya mengungkapkan  bahwa  pengeringan  dengan  metode  oven  lebih  efektif  dalam  menurunkan  kadar
air  jika  dibandingkan  dengan  metode  pengeringan  matahari,  yaitu  kadar  air  bahan  pengeringan oven adalah sebesar 2,32 dan kadar air pengeringan matahari adalah 2,86 Agustini 2006.
Tabel 3. Hasil pengukuran kadar air bahan baku
Sampel KA bk
KA bb
Sirih Merah 12,96 ± 0,15
11,48 ± 0,12 Kayu Manis
16,50 ± 0,03 14,16 ± 0,03
Jahe 14,06 ± 0,06
12,32 ± 0,05 Perasan Jeruk Nipis
- 87,30 ± 0,99
Keterangan : bk = basis kering
bb = basis basah - = tidak dilakukan perhitungan kadar air basis kering
18
4.2. Proses Ekstraksi Bahan Baku